"Hari ini, suasana di kastil kekaisaran cukup tegang untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu," kata Andrea.
Selagi ia menuangkan teh, Nora memiringkan kepalanya dengan bingung. "Suasananya?"
Ia baru saja mengenal istana kekaisaran belum lama ini, jadi ia tidak tahu bagaimana biasanya sebelumnya. Ia tidak tahu apakah suasananya mencekam atau tidak.
Sesuai selera Andrea, ia menambahkan sedikit susu hangat di dalam tehnya dan dengan lembut meletakkan cangkir itu di atas meja.
"Sepertinya, Kanselir sudah kembali setelah pergi untuk waktu yang lama. Kehadirannya sendiri menciptakan ketegangan di udara, dan Yang Mulia selalu menaruh harapan besar padanya."
"Omong-omong, Thor—maksudku, aku dengar dari Yang Mulia bahwa Kanselir sedang tidak enak badan." Ia dikatakan sangat kesulitan menangani urusan yang menyangkut Duke Lindell.
Aku ingin tahu apakah ia baik-baik saja?
"Iya, ia sudah semakin tua. Sayang sekali karena ia tidak punya anak untuk membantu dalam pekerjaannya. Yang Mulia selalu menyuruhnya agar membesarkan seorang pewaris."
Tampaknya, Kanselir tidak punya anak. Atau begitulah yang didengarnya. Karena ia berasal dari keluarga bangsawan, ada suksesi yang harus dipertimbangkan, dan meskipun jabatan sebagai Kanselir tidak mesti diturunkan dari generasi ke generasi, sudah jadi kebiasaan untuk diwarisi oleh anak-anak dan cucu-cucunya.
Menemukan seseorang dan membesarkannya untuk menjadi pewaris selanjutnya akan menjadi hal yang cukup sulit. Pada tingkat ini, Kanselir kemungkinan besar akan mengadopsi seorang anak dan membesarkannya untuk menjadi pewaris.
Sepertinya, ini seolah cerita dari dunia lain dan di saat beginilah, Nora bersyukur bahwa ia tidak berasal dari keturunan bangsawan yang bergengsi.
"Omong-omong, Nora. Bisakah kau memberitahukanku cerita tentang bagaimana kau dan Elias akhirnya bersama?"
"Bagaimana kami bersama?"
Kenapa kau penasaran dengan hal itu? Selain itu, aku bahkan tidak yakin harus mulai dari mana ....
Bagi Nora, semuanya berawal dari pesta malam dimana pertunangannya dibatalkan dan kemudian dilamar. Tetapi, sekali lagi, Elias-lah yang mencarinya, setelah mereka bertemu ketika mereka masih kecil.
Dalam hal ini, ia sekalian saja menyebutkan tentang ketika masih muda, tetapi Nora sebenarnya tidak bisa mengingat banyak hal.
Melihatnya tampak kesulitan dan kehabisan kata-kata, Andrea terkikik pelan dan tersenyum. "Aku tidak menyangka kau akan sekesulitan itu. Sebenarnya, aku sudah mendengar garis besarnya dari Yang Mulia. Singkatnya, sebagian besar itu adalah pengejaran tanpa henti Elias atas cinta pertamanya."
"Pengejaran cinta pertama tanpa henti ...."
Itu adalah cara yang ekstrim untuk mengatakannya, tetapi lumayan akurat sehingga Nora pun mau tak mau mengerang dalam hati.
"Lalu, apa kau tahu bagaimana Elias dan Yang Mulia bertemu satu sama lain?"
"Aku dengar bahwa Yang Mulia diracuni oleh Duke Lindell dan Elias-lah yang menolongnya."
Andrea mengangguk perlahan dan mengangkat cangkir tehnya. "Itu sekitar lima tahun yang lalu. Keluarga kami mengadakan pesta dan Duke Lindell, yang hanyalah seorang putra duke saat itu, meracuni gelas Thorvard, yang saat itu adalah pangeran kedua."
Itu adalah sesuatu yang telah diketahuinya, tetapi kini karena mereka membahasnya, Nora penasaran tentang sesuatu.
"Mengapa Duke Lindell meracuni Yang Mulia? Aku dengar bahwa ia dekat dengan pangeran pertama, tetapi bukankah ia akan menjadi raja bahkan jika mereka tidak melakukan apa-apa?"
Dari sudut pandang Nora, tindakan Duke Lindell sepertinya menimbulkan lebih banyak bahaya pada dirinya sendiri dan pangeran pertama daripada orang lain.
Setelah menyeruput tehnya, Andrea mengejapkan matanya berulang kali. "Mm, kau benar-benar pandai dalam menyeduh teh. Rasanya enak sekali!"
"Terima kasih. Itu semua berkat bimbingan Kepala Pelayan."
Sebenarnya, Nora sudah tahu bagaimana cara menyeduh teh, tetapi keluarga Kranz memiliki cara unik mereka sendiri dalam menyeduh teh. Metode mereka menyeduh hanya sedikit daun teh di air panas bukanlah sesuatu yang akan diminum oleh Andrea, si calon ratu. Oleh karena itu, saat diberikan sejumlah besar daun teh untuk digunakan, ia tidak begitu tahu cara menyesuaikan formulasinya, tetapi berkat Kepala Pelayan, ia bisa menguasainya.
"Aslinya, pangeran pertama akan mewarisi takhta seperti yang direncanakan. Namun, ada masalah dengan dirinya, dan karena Thorvard menonjol, mereka mulai mempertimbangkan urutan suksesi takhta. Keluargaku, keluarga Melnes, berada di pihak Thorvard, jadi aku rasa mereka hanya berencana untuk menyingkirkan semua rintangan sekaligus."
Namun biarpun demikian, itu adalah rencana yang berbahaya. Jika ketahuan atau gagal, pangeran pertama akan dirugikan, dan Duke Lindell akan dieksekusi atas percobaan pembunuhan anggota keluarga kerajaan.
"Kenapa ia sampai melakukan hal seperti itu ... dan menjalankannya sendiri?"
Karena ia adalah putra duke, ia bisa dengan mudah menyewa atau memanipulasi seseorang untuk melakukannya untuknya. Seperti yang dilakukan Viola, yang menywa seorang staf yang tak berkaitan untuk meracuni Nora.
"Jika pangeran pertama naik takhta, aku rasa akan ada semacam quid pro quo. Pada saat yang sama, mereka tahu bahwa jika Thorvard naik takhta, itu akan merugikan mereka. Aku juga tidak tahu rinciannya, tetapi sepertinya ia sudah melakukan banyak hal buruk."
Bahkan seandainya itu motifnya, aku masih tidak mengerti kenapa ia akan menjalankannya sendiri.
Aku berpikir bahwa mungkin ia terpikirkan di tempat dan bertindak tanpa banyak pertimbangan, tetapi kemudian, memiliki racunnya yang sudah siap itu agak aneh.
"Thorvard tahu bahwa pangeran pertama adalah orang semacam itu, jadi ia tidak hanya mewaspadai pangeran itu sendiri, tetapi juga barang-barang yang disiapkan para pelayan di kastil. Itulah mengapa ia menyuruh Duke Lindell membuka sendiri botol anggurnya di depannya dan memintanya untuk mencicipnya lebih dulu .... Tetapi waktu itu, Thorvard tidak tahu bahwa pangeran pertama dan Duke Lindell sedekat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Jepang Terjemahan] Judul : My Engagement Got Broken, But I Don't Remember Getting Engaged in the First Place Penulis : Hanami Nishine Genres: Comedy, Josei, Romance Jumlah Chapter : 147 Penerjemah Bahasa Inggris : lacusky Penerjemah Bahasa In...