Chapter 33 : Bergerak Duluan dan Gagal Total

9 7 0
                                    

"Aku ingin tahu, sudah berapa lama rumor buruk itu beredar?"

Sambil makan malam bersama Elias di ruang ganti seperti biasanya, Nora samar-samar mengungkit topik itu. Ia menduga, Elias akan menertawakannya sebagai omong kosong, tetapi kaget saat melihat pria itu gelisah. Nora juga tidak begitu tahu soal detailnya, jadi Elias memanggil Flora kemari dan mereka membicarakan tentang itu beberapa hari yang lalu.

"Kurasa, sudah beberapa hari?"

Tanpa memedulikan Elias yang berpikir keras, Flora menjawab begitu saja selagi ia memesan jus apel. Tidak biasa baginya untuk memesan itu, karena Flora suka minum-minum, dan akan sering melakukan begitu ketika ia tak lagi harus tampil hari itu.

"Kau minum jus meskipun kau tidak tampil lagi?"

"Aku berhenti minum alkohol untuk sementara waktu. Supaya aku tidak dibingungkan oleh kekuatannya."

Dibingungkan? Itu kedengaran ekstrim.

"Apa kau mabuk berat?"

"Begitulah."

Sewaktu Nora melihat dari Elias ke Flora, yang ekspresi wajahnya diliputi misteri, makanan yang dipesannya sudah sampai. Aromanya yang harum tercium di udara, semakin menggugah selera makannya.

Namun, Nora tidak bisa langsung makan. Pertama, Elias harus memeriksa dengan cermat semua hidangan itu secara visual, dari baunya, dan rasanya. Ia masih belum begitu terbiasa dengan sikapnya yang anehnya tampak seksi, dan tidak bisa terus menatapnya, Nora mengaitkan seikat rambutnya di jarinya. Rambut hitam kebiruannya adalah satu-satunya fitur penebusan yang dimilikinya. Meski demikan, itu hanyalah bayangan yang pucat dibandingkan dengan karisma menawan Elias, yang secepat berlalunya awan.

Apabila Elias adalah wanita, ia akan jadi sangat cantik. Menyebutnya sebagai si cantik tiada tara bukanlah hal yang meremehkan. Faktanya, jika kau memoleskan lipstik saja ke wajah Elias, tak ada wanita lain yang sanggup memegang lilin pada kecantikannya.

(T/N: Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan seseorang.)

Aku ingin terus menatapnya ....

Saat Nora terus menatapnya dengan niat yang tidak begitu naif, Elias tiba-tiba berhenti memeriksa makanan dan memberikan senyuman lembut padanya.

"Kau bisa makan segera makan, tunggu sebentar lagi."

"Baiklah."

Rupanya, Nora terlihat kelaparan dan tidak sabar. Itu agak memalukan, tetapi ia akan merasa malu sekali jika Elias mengetahui alasan sebenarnya ia terus menatapnya, sehingga Nora membiarkannya.

Sementara itu, Flora sudah menahan tawanya, barangkali karena persahabatannya yang lama dengan Nora, membuatnya menebak pikiran sebenarnya orang itu.

Pokoknya, itu tetap lumayan memalukan.

"Jadi, apa kau siap untuk pestanya?"

Nora mengangguk selagi ia menyantap steaknya yang dilapisi saus kental.

"Aku sudah memilih lagu mana untuk dibawakan dan menyiapkan instrumen piano juga. Semuanya bagus."

Jika itu adalah lagu yang biasa ditampilkan di restoran, maka tidak benar-benar diperlukan instrumennya, tetapi karena itu adalah pesta pendirian yang bergengsi, ia harus menyiapkannya. Ia memilih lagu baru untuk ditampilkan, yang cocok untuk acara yang glamor dan membahagiakan.

"Bukan itu, maksudku, gaunmu dan yang lainnya?"

"Oh, gaunku? Aku berencana untuk memakai yang sama dengan yang kukenakan sekarang."

Itu adalah gaun yang diberikan Elias padanya sebelumnya, dan karena itu adalah yang paling baru dan paling bagus yang dimilikinya, Nora rasa itu bisa.

Atau lebih tepatnya, lebih akurat untuk mengatakan bahwa itulah satu-satunya gaun yang dimilikinya.

"Kelihatan bagus dan indah, tetapi itu adalah pesta pendirian yang diadakan Yang Mulia! Kau harus memakai yang baru!"

"Aku tidak bisa. Aku tidak punya uang lagi."

Utang mereka sudah nol, tetapi tidak ada kelebihan. Sebaliknya, mereka hampir berutang kembali gara-gara kenaikan biaya tolnya. Nora tidak sanggup membeli baju baru.

"Kalau begitu, aku akan memberikanmu sebuah gaun sebagai hadiah."

"Tidak, terima kasih."

Mendengarkan penolakan langsungnya, Elias menghela napas dan menurunkan gelasnya.

"Kau sudah diundang secara pribadi oleh Yang Mulia untuk tampil, jadi kau harus berhati-hati tentang busanamu. Ini sebenarnya adalah pengeluaran yang diperlukan."

"Tetapi—"

Meskipun Nora tak lagi skeptis seperti sebelumnya, ia tetap berat hati untuk menerima sesuatu yang mahal.

Karena Nora enggan, Elias mengangkat bahunya secara berlebihan.

"Kalau kau sungguh tidak mau menerima gaun dariku, maka tidak ada yang bisa kuperbuat. Tetapi aku harus menyuruh Thor agar menghadiahkan gaun yang paling anggun untukmu."

Maksudmu, sang Raja harus memberikanku gaun?!

Itu terlalu mengerikan bagi Nora.

"Um, kalau begitu, aku mengandalkanmu."

Saat Nora setuju, Elias mengangguk sebagai jawabannya.

"Terima kasih banyak. Kita akan memilihkan sebuah gaun indah yang akan menonjolkan pesonamu."

Melihat Elias tersenyum puas, Nora bertanya-tanya apakah ia terbawa arus lagi, tetapi tidak bisa apa-apa juga soal itu.

"Kita harus memanggil penjahit wanita secepat yang kita bisa."

Elias sepertinya bersemangat sekali, tetapi Nora merasa tidak nyaman. Ia tidak pernah membeli apa pun di toko populer mana pun. Ia selalu membuat sendiri gaun-gaunnya, karena itulah, ia tidak pernah pergi ke butik pakaian untuk bangsawan ini.

Ia bilang akan memanggil penjahit wanita, tetapi kemana ia akan memanggilnya?

Kediaman Kranz kecil dan Nora tidak mau pergi ke Kediaman Callum bahkan secara tak sengaja. Akan lebih baik untuk berinisiatif di sini sebelum terjadi yang paling buruk.

"Oh, Elias. Aku mau pergi ke tokonya sendiri."

Dengan berkata demikian, itu mengisyaratkan bahwa Nora tidak ingin pergi ke Kediaman Kranz maupun Kediaman Marquis, dan mudah baginya untuk pergi berbelanja seorang diri. Akan sangat tidak sopan untuk meminta Elias untuk membiarkannya membayar, tetapi itu lebih baik daripada alternatifnya.

"Baiklah, kita akan pergi bersama."

"Huh?"

Gumaman kaget lolos darinya dan Nora mendengar jawaban tak terduga Elias.

"Aku ingin membantumu memilihkan gaunmu, tentu saja ... atau apakah bahkan sebagai kekasihmu, aku bahkan tidak boleh pergi bersamamu?"

Dengan senyum yang menawan, Elias menembus kelemahan Nora secara akurat.

Tak hanya Elias adalah kekasihnya, tetapi ia juga akan membayarkan gaun itu, sehingga Nora tidak mungkin menghentikan Elias ikut. Nora yang terluka parah pun tak punya kekuatan untuk melawan. Dari samping, ia mendengar Flora menghiburnya lembut.

"Kalau begitu, ayo pergi bersama-sama ...."

"Aku yakin kita akan bersenang-senang, Nora."

Melihat Nora menyerah, Elias mengangguk puas dan tersenyum.

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang