Chapter 80 : Aku Harus Lebih Banyak Belajar

16 8 0
                                    

"Huh?"

"Aku senang kau memedulikanku, Nora." Elias tersenyum padanya dan sorakan kecil menggema dari belakangnya.

Meskipun ia tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan, ia dapat melihat wajah mereka. Salah satu suara yang paling keras adalah seorang wanita, dan ia tidak tahu bagaimana perasaannya soal itu. Namun, melihat senyumnya dari kejauhan, terasa lebih seperti beban karena tidak tahu apakah itu benar-benar diarahkan padanya.

"Tidak, bukan itu maksudku ...." Ia mengalihkan pandangannya sambil lalu dan menyesap jus lemonnya, merasa bersalah karena ia berbohong.

"Tetapi, bahkan jika kau melakukan sesuatu, itu tidak apa-apa, Nora. Aku bisa mengatasi sebanyak itu."

"Dan hal macam apakah yang kau harapkan agar kulakukan?" Nora memandangnya, tetapi senyumnya tidak lenyap.

Jika ia terus menatapnya, jantung Nora pada akhirnya akan bersuara.

"Kami akan pergi kalau kalian berdua terus saling menggoda."

"Oh, tetapi aku ingin terus menontonnya."

"Flora, jaga sikapmu."

Nora memelototi Flora dan Allan tetapi tak ada efeknya. Sebenarnya, mereka berdua bahkan tersenyum lebar.

Haahh.

"Jadi, kau betul-betul tidak akan hadir, kan?"

"Iya. Aku akan membantu Lady Andrea bersiap-siap, tetapi aku tidak akan melayaninya di pesta itu. Aku hanya akan mengerjakan tugasku yang biasa."

"Begitu." Elias mengangguk dan memesan lagi minumannya.

Seperti biasa, kembaran Callum memesan sake yang bagus, jadi Nora berterima kasih pada mereka untuk langganannya dalam hatinya.

"Ketika ia mengundangmu, hanya ada kalian berdua di daalam ruangan, kan?"

"Iya, bahkan Kepala Pelayan saja tidak ada di sana."

"Lady Andrea, calon ratu, merupakan wanita berpangkat tertinggi di kerajaan. Kau tahu itu, kan?"

"Iya."

Tepat saat ia bertanya-tanya kenapa mereka menanyakan itu padanya secara mendadak, Elias dan Allan saling berpandangan dan mengangguk.

"Jika kau diundang olehnya, kau tidak bisa menolak tanpa alasan yang bagus. Dalam beberapa kasus, kau mungkin akan dianggap tidak sopan dan mungkin akan ada dampaknya di masa depan."

"Dengan kata lain, kau harus menerima undangan dari orang-orang yang berkuasa."

"Undangan, huh."

Begitu. Jadi itu adalah undangan formal dan bukannya yang kasual.

Kalau begitu, Nora telah menolak "undangan" dari putri marquis dan calon ratu demi alasan sekonyol bahwa ia "tidak menyukai" para tamu undangannya.

Ketika kesadaran itu menghantamnya, ia pun merinding.

"Oh tidak, apa yang harus kulakukan? Aku menolaknya dengan mengatakan bahwa aku tidak menyukai para tamu undangannya."

"Kau mengatakan bahwa kau tidak menyukai tamu undangannya?" Elias dan Allan saling berpandangan dan tertawa terbahak-bahak secara berbarengan.

"Ada apa?"

"Kami hanya menduga penolakan yang agak bertele-tele. Kami tidak menyangka kau akan secara blak-blakan mengatakan kau tidak menyukai tamu undangannya."

Ia tahu secara teknis ia sedang menegurnya, tetapi entah mengapa, Allan tampak senang.

"Yang Mulia pernah menyebutkan bahwa kau tidak mahir dalam seni menipu tetapi ... kurasa ia benar. Aku tidak menyangka kau akan menyuarakan penolakanmu dengan cara yang seterus terang itu." Elias menerima minumannya yang baru diisi ulang sambil tersenyum pahit.

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang