Chapter 44 : Aku Tidak Akan Membiarkan Mereka Bertindak Sesuka Hati

12 8 0
                                    

"Nora, apa kau baik-baik saja?"

Segera setelah ia kembali ke aula, Flora bergegas menghampirinya. Elias dan Allan tak jauh di belakangnya.

"Aku baru saja akan memeriksamu. Kau tidak apa-apa?"

"Iya ...."

Elias terus berusaha berbicara padanya, tetapi Nora tidak mau melihat wajahnya. Meski jika Elias cemas, Nora tidak bisa membuat dirinya berbicara dengan pria itu seperti sebelumnya.

Melihat bahwa Nora menjawab singkat dan langsung mengalihkan pandangannya, Flora mengawasi Nora dengan curiga. Takut kalau ia mungkin melontarkan sesuatu yang tidak perlu, Nora buru-buru berbicara duluan.

"Bukankah sudah hampir waktunya untuk pertunjukan pertamaku?"

"Yah ...."

Wajah Flora mendung, jadi Nora merasakan bahwa mungkin ada sesuatu yang tidak beres.

Namun, situasinya jauh lebih serius daripada yang diduganya.

Ia menjelaskan bahwa kertas musik yang telah dipersiapkannya menghilang. Itu adalah lagu pertama untuk pestanya dan tanpa kertas musik, Flora tidak akan bisa memainkannya. Yang lebih parah, ada yang salah dengan pianonya, dan mereka mungkin tidak akan bisa memperbaikinya tepat waktu.

"Licik sekali mereka, menghalangimu dengan trik bodoh seperti ini!"

Allan mendengus marah. Ini bukan hanya kebetulan.

"Tetapi kita sudah menduganya. Kita melaporkan situasinya dan meminta mereka agar cepat-cepat dan memperbaiki pianonya."

Seorang pelayan datang ke samping Elias dan membisikkan sesuatu ke telinganya, yang setelah itu membuat wajahnya sangat tidak senang.

"Tampaknya, penyanyi lain bergegas untuk bersiap kalau-kalau Burung Bulbul Biru Langit tidak bisa tampil."

"'Penyanyi lain'? Mungkinkah itu?"

"Benar. Rebecca sedang bersiap untuk tampil ditemani pemain biola yang dibawanya."

Allan mendecakkan lidahnya dengan jijik.

"Oh tidak. Bukannya kau bisa membawa pianonya bersamamu dan memainkannya bagaimana dan kapan saja yang kau inginkan. Aku tidak mengira mereka cukup bodoh untuk mengutak-atik barang-barang di dalam istana kerajaan."

Setelah menerima instruksi dari Elias, pelayan itu melesat pergi.

"Aku sudah meminta Yang Mulia agar memperbaiki pianonya sesegera mungkin, namun, itu mungkin tidak sempat untuk lagu yang pertama. Sudah tradisi untuk menampilkan dua lagu di pesta pendirian. Karena itu, kita mungkin tak punya pilihan selain membiarkan Rebecca menyanyikan lagu yang pertama."

Nora melihat ke arah Elias dengan ekspresi yang diwarnai dengan kepahitan.

Apa-apaan?

Nora bahkan sama sekali tidak mau tampil di sana. Ia dipaksa. Dan sekarang, ia bahkan tidak bisa bernyanyi sesuai rencana karena ia dibenci. Mereka semua bersikap sarkas padanya, melarangnya makan dan minum apa pun, dan ia bahkan dibius dan diracuni.

Aku tidak mau diperlakukan seperti orang idiot.

Apanya yang kekasih sementara? Apanya yang cinta pada pandangan pertama?

Itu bukan salahnya jika ia miskin dan terlahir di bangsawan kelas bawah.

Aku tidak akan membiarkan mereka bertindak sesuka hati mereka.

Apakah mereka kira, mereka bisa dengan mudah menindas putri seorang baron miskin? Hanya karena ia tidak memiliki pengiring untuk pertunjukannya di pesta yang diadakan oleh keluarga kerajaan?

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang