Chapter 53 : Seperti Inikah Perasaan Setiap Gadis?

11 7 0
                                    

"Me—menikah ...."

Nora masih bingung dengan apa yang dikatakan Flora, tetapi orang itu sudah mulai menyusun beberapa lembar kertas musik.

"Ia sudah melamarmu pada pertemuan pertama ... tidak, sebenarnya, bukankah si mata elang itu berusaha bertunangan denganmu bahkan sebelum itu? Bukannya Elias tidak pernah memikirkan pernikahan. Apakah kau tidak memikirkan kapan kau akan menikahi makhluk tampan berbahaya itu?"

"Mata elang ...."

Flora telah menyebutkan istilah asing yang mencurigakan, tetapi alih-alih mengorek lebih jauh, Nora hanya mengambil kertas musik yang diserahkan padanya.

"Itu ada, tetapi ... bisakah kau mendengarkanku sebentar?"

"Baiklah. Lanjutkan."

Flora merapikan kertas musiknya dan menawarkan segelas air pada Nora.

Nora mengesampingkan kertas musik itu supaya tidak basah, kemudian meneguk air untuk melembapkan tenggorokannya.

"Entah bagaimana aku merasa ada yang salah. Maksudku, setidaknya, aku memang menyukai Elias."

"Aku tidak merasa kau perlu mengatakan itu karena kalian sudah jelas kekasih, tetapi setidaknya aku merasa bahagia untukmu."

"Tidak ada referensi target .... Tidak, tidak ada siapa-siapa, jadi aku tidak benar-benar bisa mengatakan itulah masalahnya."

"Lalu, apa yang kau khawatirkan?"

Nora belum pernah berpacaran dengan pria sebelumnya, apalagi tunangan. Ia pernah bertunangan dengan Allan di atas kertas, tetapi ia tidak mengetahui soal itu, dan pada akhirnya, itu dibatalkan.

Jadi, satu-satunya hal yang dapat dipikirkannya adalah "tes" Allan. Dengan wajah dan suara yang sama, ia memberitahunya, "Aku menyukaimu, Nora," membuatnya membandingkan apa yang dirasakannya ketika Elias melakukan hal yang sama. Dan itulah bagaimana ia menyadari ia memiliki perasaan spesial terhadap Elias.

.... Mungkinkah itu termasuk referensi target?

"Yah, bukankah justru itulah kenapa kalian kekasih resmi sekarang? Kau tidak akan menyia-nyiakan waktu, mempertimbangkan usiamu, kan?"

"Yah, kurasa begitu. Setiap orang memiliki opini berbeda tentang usia yang pantas dimana seorang wanita bangsawan harus menikah, tetapi kurasa aku tidak lagi berada di masa jayaku."

Bukan hal yang aneh bagi bangsawan kelas atas untuk bertunangan sebelum usia sepuluh tahun, dan bahkan ada kasus dimana sudah diputuskan sebelum mereka bahkan dilahirkan. Sebagian besar akan memilikinya setelah debut mereka di kalangan atas, tetapi bahkan dengan pemikiran itu, Nora sudah hampir telat memasuki usia pernikahan yang dapat diterima.

Dan jika orang tidak punya status, kecantikan ataupun kekayaan untuk ditawarkan, menggunakan masa muda untuk keuntungannya adalah hal yang wajar.

"Selain itu, Elias adalah putra Marquis yang bergengsi. Aku tidak tahu apakah ia akan mewarisi gelarnya atau tidak, tetapi pokoknya, aku bukanlah pasangan yang cocok untuknya."

Tentu saja berbeda, jika Elias tampak biasa saja, baronet yang miskin, atau seorang pedagang biasa.

Tetapi seperti itu, Nora hanyalah beban yang menempel padanya.

"Aku tidak dapat mengubah bagaimana penampilanku, jadi aku hanya bisa berusaha tampil anggun. Aku harap aku bisa belajar lebih mengenai etiket dan sopan santun dasar aristokrat."

Sebagai seorang putri Baron miskin, Nora tidak pernah mendapat pelajaran etiket dari ibunya dan ia juga tidak dididik oleh seorang pengasuh. Ia ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa setidaknya ia mengetahui dasarnya, tetapi ia masih merasa gelisah.

"Mengenai keuangan .... Aku kira lebih baik sekarang karena kami tak lagi berutang. Kami juga telah berupaya memperluas penjualan spesialisasi kami, jus anggur. Dan entah apakah itu utang atau jus anggur, Elias sangat membantu, jadi aku ingin melakukan sesuatu untuknya."

"Kalau begitu ... kenapa kau tidak memberikannya hadiah?"

"Flora, aku serius di sini."

Sewaktu Nora memelototinya, Flora pun menegakkan punggungnya.

"Benar, maaf. Singkatnya, kau cemas kalau tampang dan keuanganmu sebagai seorang bangsawan akan memengaruhi pernikahanmu, kan?"

"Iya, tetapi lebih daripada itu ... aku tidak yakin apakah aku dapat terus bernyanyi."

Ia sekarang dikenal sebagai "Burung Bulbul Biru Langit", tetapi fakta bahwa seorang gadis bangsawan bernyanyi di restoran orang biasa, tidaklah terlalu bergengsi.

Nora menyukai restoran itu, dan ia juga suka bernyanyi. Namun ia juga mengetahui bahwa, umumya itu tidak disukai oleh bangsawan.

Apabila Elias mewarisi sebagai Marquis berikutnya, itu akan merusak reputasinya apabila Lady di sisinya hanyalah seorang penyanyi.

"Aku mencemaskan banyak hal, tetapi aku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata."

Kecemasan Nora tertambat pada masa depannya dengan Elias. Ia tidak yakin apakah ia ingin menikahi Elias, tetapi ia tidak ingin menjadi kekasih yang lemah, jadi mau tak mau, ia pun mencemaskan tentang masa depan.

Namun, apabila Elias tidak memikirkan masa depan mereka hingga jauh ke depan, maka itu artinya, Nora hanya terbawa suasana sendiri, dan ia tidak mau membebani Elias. Dan itulah mengapa, ia memutuskan untuk meminta pendapat orang ketiga. Tetapi Flora hanya memberikan Nora anggukan mengerti, menuangkan segelas air dan mulai meminumnya.

"Nora, pada dasarnya, kau mengalami apa yang dirasakan setiap gadis."

"Apa yang gadis ...."

Flora memberitahukannya dengan tampang serius di wajahnya, jadi Nora tidak tahan untuk mengulanginya, tetapi kemudian, ia mulai bertanya-tanya, bagaimana bisa ia menjadi si gadis?

Ia merasa Flora tidak mengacu pada perluasan penjualan jus anggur mereka.

"Sepertinya kau tidak mengerti, tetapi kau sudah mendapat kemajuan. Perkembangan. Dan itu adalah tanda yang positif. Aku rasa, yang terbaik adalah kau menyerahkan segala sesuatunya pada Elias. Kemungkinan besar kau akan berakhir bahagia."

"Tetapi, itu bukanlah apa yang kuinginkan. Entah bagaimana ... aku tidak setuju dengan itu."

Memang, ia dapat menyerahkan hal-hal tertentu pada Elias, dan ia akan memecahkan mereka dengan mudah dan akurat, lebih baik daripada yang dapat Nora lakukan. Tetapi Nora merasa itu tidak bisa diterima.

"Jika kami dapat mengatasi semua perjuangan kami, entah kami akan ... terlalu percaya diri atau putus."

"Kau menganggapnya terlalu ekstrim."

Flora menghela napas dan berdiri, dengan kertas musik di tangannya.

"Ngomong-ngomong, menyanyi adalah prioritasmu saat ini. Ayo, Burung Bulbul Biru Langit."

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang