Happy Reading.
•••
"Lo yang terlalu emosian, Zen. Dargaz is also your friend, jadi buat apa lo bilang kaya gitu?"tanya Cheiza.
Razen mendengkus kesal dan menyandarkan tubuhnya di gerbang mansion Cheiza sambil menatap wajah datar Cheiza yang tidak menatapnya. Razen menatap malas Cheiza yang ada di hadapannya itu.
"Ya karena dia terlalu excited buat milikin lo,"balas Razen bohong. Cheiza mengangguk singkat dengan wajah datar.
"Dargaz juga jelek nggak cocok sama lo,"lanjut Razen bohong.
Cheiza menghelah nafas pelan dan mengangguk singkat, tangannya terangkat mengusap pelan rambut Razen yang ada di hadapannya itu dengan wajah datar.
"Terus?"tanya Cheiza.
"Cuma itu aja, karena gue tau kalau Dargaz itu suka sama lo,"balas Razen bohong.
"Itu sih lebih baik, dari pada gue sama cowok gila kaya lo,"ucap Cheiza.
Razen menggeram kesal dan menarik kulit pipi Cheiza dengan wajah datar yang terlihat kesal saat mendengar ucapan Cheiza.
"Stop sebut gue gila ya!"sentak Razen.
Cheiza memejamkan matanya menahan kesal menatap Razen yang ada di hadapannya, dia melirik sekilas Razen dengan wajah datar.
"Ck, pulang sana lo,"usir Cheiza.
Razen mendengkus kesal dan menggeleng singkat sambil menatap wajah datar Cheiza yang sedang menatapnya. Razen menaikkan satu alisnya melihat itu.
"Gue masih mau disini,"ucap Razen.
Cheiza mendengkus kesal, dia melirik Arman yang berdiri di belakangnya dengan wajah datar. Tatapannya beralih menatap Razen yang duduk di atas motor sport.
"Nanti gue ke mansion lo, kalau lo mau pulang,"ujar Cheiza.
"Emangnya lo tau?"tanya Razen.
Cheiza tersenyum sinis dan mengangguk pelan dengan wajah datar saat menatap Razen yang ada di depannya.
"Gue bisa lacak keberadaan lo tanpa gue tanya ke lo,"balas Cheiza.
•••
Motor sport Razen berhenti di depan halaman mansion dengan wajah datar yang tertutupi helm full facenya. Razen melepas helm full facenya dan turun dari motor sportnya, dia berjalan masuk ke dalam mansionnya dengan wajah datar. Razen menatap kedua orang tuanya yang duduk di sofa dengan wajah datar, dia menaikkan satu alisnya melihat itu.
"Dari mana bang?"tanya Rezter.
Razen tidak menjawab dan hanya melirik Rezter sekilas, dia mendudukkan tubuhnya di samping Rezter dengan wajah datar yang menatap ke depan.
"Rezter udah ceritain cewek yang kamu kejar itu,"ceplos Vanya.
Rezter menyengir menatap wajah datar Razen yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam, dia menggeleng pelan menatap wajah datar Razen.
"Sorry, bunda yang minta,"ucap Rezter saat menatap wajah datar Razen yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam.
"Jangan salahin adik kamu, Razen, kan Bunda yang minta,"ujar Vanya.
Razen menghelah nafas pelan dan mengangguk singkat tanpa membuka suaranya, dia melirik Vanya sekilas dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya.
"Cantik nggak, Zen?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut Hernan, membuat Razen memutar tubuhnya dan menatap Hernan dengan tatapan tajamnya.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...