Happy Reading
•••
"Lo nggak tahu masalahnya, terus kenapa lo ikut campur? Itu semua bukan urusan lo, If you don't know what the problem is, Razen,"ucap Cheiza.
"Gimana mau tau, kalau lo nggak cerita,"ujar Razen.
Cheiza menggeleng pelan dengan tatapan datarnya yang menatap ke depan, cewek berwajah datar itu menatap lurus dengan kedua tangannya yang terlipat di atas dada.
"Karena itu bukan urusan lo, lo nggak perlu urusin urusan orang lain, kalau lo nggak mau terjebak,"ujar Cheiza.
•••
Motor sport Cheiza berhenti di depan mansion Allerd. Dia mendengkus malas dan turun dari motor sportnya. Cewek itu berjongkok dengan tangannya yang mengambil seputung rokok Marlboro dari dalam saku jaketnya. Cheiza menyalakan rokoknya dan menghisapnya dengan tatapan datarnya yang menatap ke depan.
"Kaya gembel aja kamu."
Cheiza melirik sekilas Allerd yang berdiri di samping motornya, dia mengangkat bahunya acuh tidak peduli dengan keberadaan Allerd yang ada di sampingnya.
"Mirip patung Bos,"ucap Cheiza terkekeh pelan.
Allerd mendengkus kesal mendengarkan itu, dia menarik tangan Cheiza agar berdiri di sampingnya dengan tatapan datarnya. Allerd merangkul bahu Cheiza sambil menatap ke depan dengan tatapan datar, pria itu mengepulkan asspasap rokoknya ke depan.
"Kamu ngapain kesini?"tanya Allerd.
"Geng motor itu mengikuti Ella ke sekolah,"balas Cheiza.
"Butuh pengawasan untuk kembaran kamu?"tanya Allerd.
"Jangan sebut dia kembaran gue!"desis Cheiza kasar.
"Tapikan memang benar adanya dia kembaran kamu,"ucap Allerd.
Cheiza mendengkus kesal mendengarkan itu, dia menepis kasar tangan Allerd yang ada di bahunya dengan tatapan tajamnya yang menatap Allerd.
"Markasnya ketemu, tapi gue nggak yakin itu markas besarnya,"ujar Cheiza. Allerd mengangguk singkat.
"Jika begitu, kau akan melakukan apa?"tanya Allerd.
Cheiza menyeringai sambil tersenyum miring dengan tatapan datarnya yang menatap ke depan, dia terkekeh kasar dan melirik Allerd sekilas.
"Mari bermain sebentar,"balas Cheiza.
Allerd menggeleng pelan dan merangkul bahu Cheiza sambil menatap ke depan dengan tatapan datarnya, pria itu tersenyum tipis dan mengangguk pelan.
"Sepertinya ada tugas lagi untukmu,"ucap Allerd.
Cheiza mendongak menatap wajah datar Allerd. Dia menaikkan satu alisnya sambil mengernyitkan dahinya bingung mendengarkan ucapan Allerd.
"Apa?"
"Membobol brangkas perusahaan keluarga Arshan,"balas Allerd.
Cheiza mengulurkan tangannya ke arah Allerd sambil tersenyum miring menatap wajah datar Allerd yang sedang menatapnya.
"100 juta perorang, kan keseluruhan uang perusahaannya Arshan ada 200 juta,"ucap Cheiza. Allerd menggeleng singkat dengan pandangan datarnya.
"Kau hanya perlu mengambil uang perusahaan itu sebagian,"ujar Allerd. Cheiza mengangguk singkat.
"Nggak lebih dari 200 juta bukan?"tanya Cheiza.
"Ya."
Cheiza tersenyum miring, tangannya terulur mengambil penutup wajah yang ada di saku jaketnya. Dia menutupi wajahnya sebagian dengan tatapan datarnya yang menatap ke depan.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...