Happy Reading.
•••
Cheiza berjalan menuruni tangga dengan seragam sekolahnya dan celana panjang berwarna hitam, cewek dengan tas hitam yang ada di punggungnya itu menuruni tangga dengan tangannya yang memainkan ponsel yang ada di tangannya.
"Mau sekolah apa mau jadi berandalan? Penampilan aja udah kaya preman pasar."
Suara Sonara, membuat Cheiza mengalihkan pandangannya menatap wanita yang duduk di kursi meja makan dengan tatapan datar.
"Gue nggak suruh lo nilai penampilan gue,"balas Cheiza.
"Nggak ada sopan-sopannya kamu,"ucap Sonara.
"Lo nggak perlu disopanin,"ujar Cheiza acuh.
Cheiza menarik kursi meja makan sambil melirik Sonara yang sedang menatapnya dengan tatapan emosi. Dia mengangkat bahunya acuh dengan tangannya yang mengambil roti selai cokelat.
"Attitude kamu udah hilangkah? Udah tahu disini banyak orang,"sahut Nandra.
"Gue pikir hantu tadi,"balas Cheiza acuh.
Cheiza berdiri dari duduknya dan berjalan keluar mansion Mahata dengan roti selai cokelat yang ada di tangannya. Cewek itu menghelah nafas pelan dan menatap Mahata yang baru saja keluar dari ruang kerja pria itu.
Cheiza berjalan melewati Mahata tanpa melirik pria yang menjadi Papanya itu, dia membuka kasar pintu mansion Mahata dengan tatapan yang menatap motor sport hitam dengan helm hitam putih miliknya. Cheiza segera menaiki motor sportnya dan menjalankannya keluar dari gerbang mansion Mahata. Cheiza semakin melajukan motor sportnya dengan helahan nafas pelan yang keluar dari mulutnya, dia mendengkus kesal dan menatap ke depan dengan pandangan datarnya.
Motor sport hitam Cheiza menerobos masuk ke dalam gerbang sekolah SMA Mardaza, cewek berwajah datar itu menghentikkan motor sportnya di parkiran sekolah. Cheiza membuka helmnya dan mengacak-acak rambutnya kasar sambil menatap ke depan dengan tatapan datar.
Cheiza berjalan di koridor dengan tas hitam yang ada di punggungnya dan celana yang sudah berganti dengan rok sekolah. Cheiza berjalan menyusuri koridor lantai atas dengan wajah datarnya yang menatap ke depan.
"Gue pikir lo akan telat tadi."
Cheiza menghelah nafas pelan dan mengalihkan pandangannya menatap Ceszya dan Cheryl yang berjalan di sampingnya. Cheiza menaikkan satu alisnya menatap mereka berdua dengan tatapan datar.
"Ella tadi berangkat duluan, terus dia bawa motor gila, warna biru lagi!"pekik Ceszya keras.
"Motor dari lo, El?"tanya Cheryl. Cheiza mengangguk singkat.
"Gue pikir lo nggak akan kasih Ella apapun,"ceplos Ceszya.
Cheiza tidak menjawab, cewek itu melirik kedua temannya sekilas dan menatap ke depan dengan tatapan datar.
"Lo tau nggak, El, foto Zirana yang ada di club dikirim ke kotak yang diterima Zirana,"kata Cheryl.
Cheiza mengernyitkan dahinya dan mengangguk acuh tanpa menjawab ucapan Cheryl. Cewek berwajah datar dengan permen kaki yang ada di mulutnya itu tersenyum tipis menatap ke depan.
"Bukan urusan gue,"ucap Cheiza.
"Tapi lo harus tau sih, El, nggak cuma itu aja. Zirana bahkan tadi sempet ngamuk gara-gara mejanya banyak bunga yang di benci cewek itu,"ujar Ceszya.
"Bunga apa?"tanya Cheiza.
"Anyelir,"balas Ceszya. Cheiza mengangguk pelan.
"Yang gue tau, nggak ada yang tau tentang Zirana deh, El, bahkan seluruh sekolah nggak ada yang tau,"ucap Cheryl.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...