Happy Reading.
•••
Cheiza melipat kedua tangannya di atas dada sambil menatap Razen dengan tatapan datar, dia menaikkan satu alisnya dengan mulutnya yang terdapat permen kaki. Cheiza melirik sinis Razen yang menghukumnya dengan alasan telat.
"Hukuman lo nggak berat bagi gue,"ucap Cheiza.
Razen berdecak malas mendengarkan itu, tangannya mengambil ponsel yang ada di dalam saku almamaternya sambil menatap datar Cheiza yang ada di depannya.
"Sampai istirahat kedua hukuman lo,"ujar Razen.
"Oh, okey, gue nggak peduli,"ujar Cheiza.
Cheiza berjalan melewati Razen begitu saja tanpa memperdulikan tatapan kesal Razen saat menatapnya, dia terkekeh pelan melihat itu dan melirik Razen sekilas. Cheiza menghelah nafas pelan dan memutar tubuhnya menatap datar Razen tanpa senyuman.
Cheiza menggeleng singkat menatap wajah datar Razen yang sedang menatapnya, dia mengusap kasar wajahnya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku almameternya.
"Gue tadi nggak telat,"ucap Cheiza.
"Tapi lo tadi di aula sama si Angkasanjing,"ujar Razen kesal.
"Angkasa cuma kasih gue roti, terus dia pergi Razen Xivear,"ujar Cheiza.
"Ck, sama aja,"ujar Razen.
Cheiza menghelah nafas malas menatap wajah datar Razen yang sedang menatapnya, dia memutar tubuhnya berjalan meninggalkan Razen yang berada di aula dengan wajah datarnya yang menatap ke depan dengan kedua tangannya yang di masukkan ke dalam saku almameternya.
Cheiza tidak memperdulikan tatapan siswa dan siswi yang sedang menatapnya, dia mengangkat bahunya acuh melihat mereka yang berada di koridor sekolah. Cheiza menggulum senyum tipisnya menatap datar Razen yang berada di lapangan yang sedang menghukum siswa dan siswi yang telat.
"Razen marah soal tadi, El?"
Cheiza melirik Angkasa yang berdiri di sampingnya, dia mengangguk singkat membawa pertanyaan Angkasa dengan tatapan datarnya yang menatap Razen yang berada di lapangan.
"Razen emosian kayanya,"ceplos Angkasa.
"Emang,"sahut Cheiza singkat.
Angkasa terkekeh pelan, kapten basket itu berjalan di samping Cheiza dengan kedua tangannya yang di masukkan ke dalam saku almameternya sambil tersenyum tipis menatap ke depan.
"Menurut lo, Razen gimana?"tanya Angkasa.
"Dia kaya orang stres,"balas Cheiza terkekeh pelan dengan sudut bibirnya yang tersenyum tipis.
Angkasa terkekeh pelan dengan bibirnya yang terangkat tersenyum tipis menatap wajah datar Cheiza yang ada di sampingnya. Angkasa menggeleng singkat melihat itu.
"Cowok sendiri dikatain stres."
Cheiza mengalihkan pandangannya menatap Chiezy yang kedua sahabat Chiezy. Dia menaikkan satu alisnya menatap mereka bertiga dengan kedua tangannya yang di masukkan ke dalam saku almameternya.
"Ngapain lo?"tanya Cheiza.
"Cariin lo lah, lo pikir ngapain lagi?"balas Chiezy.
Cheiza mendengkus kesal dan melirik Angkasa yang sudah tidak ada di sampingnya, dia menghelah nafas pelan menatap Chiezy yang ada di sampingnya dengan tatapan datar.
"Lo tadi malem nggak pulang, El?"tanya Chiezy. Cheiza mengangguk singkat.
"Kenapa?"
Cheiza menaikkan satu alisnya, dia berhenti di berjalan tepat di depan kelas 12 IPA 1 dengan tangannya yang sudah di keluarkan dari dalam saku almameternya. Cheiza memutar tubuhnya dan menyandarkan tubuhnya di sandaran pintu.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...