Happy Reading.
•••
Motor sport hitam yang berhenti di parkiran sekolah SMA Mardaza, membuat siswa dan siswi yang berada di koridor menatap pengendara itu.
Cheiza, cewek itu mendengkus kesal dan melepas kasar helm full facenya. Dia menatap datar siswa dan siswi yang sedang menatapnya. Cheiza memutar bola matanya malas dan berjalan dengan tangannya yang melepas jaket jeansnya.
"Elle, Papa sakit, lo nggak pulang?"
Cheiza menghentikan jalannya dan menatap datar Chiezy yang berdiri di depannya, dia menaikkan satu alisnya sambil terkekeh pelan.
"Terus gue peduli? Enggak,"balas Cheiza sinis.
"Tapi Papa nyariin lo, El. Papa mau lo pulang,"balas Chiezy.
Cheiza menarik nafasnya, dia menatap sekeliling koridor sekolah dengan siswa dan siswi yang sedang menatap keduanya. Cheiza menggeleng pelan
"Gue nggak peduli, urus aja sendiri Papa lo,"ucap Cheiza.
"Bukan Papa gue aja, El, Papa lo juga!"bentak Chiezy.
"Gue nggak pernah anggap dia Papa gue,"ujar Cheiza.
Cheiza berjalan melewati Chiezy dengan tatapan datarnya yang menatap ke depan, dia tidak memperdulikan anggota Grovozior yang sedang menatapnya.
"TAPI LO KAN YANG KIRIM OBAT KE PAPA?"teriak Chiezy.
Cheiza memutar tubuhnya menatap datar Chiezy yang sedang berteriak ke arahnya, dia menggeleng pelan sambil tertawa keras.
"Gue kirim obat ke Mahata?"kata Cheiza.
Cheiza terkekeh kasar mendengar itu, dia menggeleng pelan sambil tertawa keras di depan Chiezy dengan senyuman sinis.
"Dia sakit aja gue nggak peduli, gimana bisa lo bilang gue kirim obat ke Mahata!"bentak Cheiza.
Cheiza melanjutkan jalannya meninggalkan Chiezy dengan tatapan datarnya yang menatap ke depan. Dia menghelah nafas pelan, tangannya mengambil ponsel dari dalam saku seragamnya. Cheiza menatap datar pesan chat yang ada di layar ponselnya, dia menekan pesan chat itu.
+62 813 *** *** ***
| gue dapet nama ketuanya, namanya itu AksaCheiza terkekeh pelan dan memasukkan ponselnya ke dalam saku seragamnya, dia melanjutkan jalannya menaiki tangga dengan pandangan datarnya yang menatap ke depan.
Cheiza menaiki tangga dengan wajah datarnya yang yang menatap ke depan, dia menghelah nafas pelan dan melipat kedua tangannya di atas dada. Cheiza memejamkan matanya pelan dan berlari menaiki tangga untuk menuju rooftop dengan pandangan datar. Dia tidak memperdulikan tatapan siswa dan siswi yang sedang menatapnya.
Cheiza membuka kasar pintu rooftop, dia berjalan mendekati kursi panjang yang ada di dalam rooftop dengan tatapan datarnya. Cheiza mendudukkan tubuhnya di kursi panjang dengan kedua kakinya di atas pahanya.
"Mahata sakit? Ck, merepotkan,"gumam Cheiza mendengus kesal.
"Semarah apapun lo ke Om Mahata, jangan sampe gitu, El, Papa lo lagi sakit."
Cheiza mengalihkan pandangannya menatap Relyn yang berdiri di belakangnya, dia memutar bola matanya malas mendengarkan ucapan Relyn.
"Ngapain lo? Mau bolos?"tanya Cheiza.
"Sesekali perhatiin sama Om Mahata nggak ada salahnya, El. Om Mahata juga Papa lo,"kata Relyn tidak memperdulikan pertanyaan Cheiza.
"Gue males bahas yang nggak penting, Rel,"ujar Cheiza sinis.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...