Happy Reading.
•••
"The bet is lost, I don't want to be your girlfriend,"lanjut Cheiza terkekeh pelan.
Razen melototkan matanya menatap tajam Cheiza yang ada di sampingnya, dia mendengkus kesal dan menggeleng menolak ucapan Cheiza.
"El, jangan bercanda, ck,"ujar Razen.
Cheiza terkekeh pelan sambil melirik Razen sekilas, dia tersenyum sinis menatap wajah datar Razen yang sedang menatapnya.
"Gue nggak bercanda lho, Zen,"ujar Cheiza.
Razen mendengkus kesal, dia melingkarkan tangannya di leher Cheiza dengan wajah datar yang terlihat kesal.
"Tarik ucapan lo ya, lo tetep milik gue tanpa ada taruhan di dalamnya!"sentak Razen.
Cheiza menepis kasar tangan kekar Razen yang ada di lehernya, dia menghelah nafas kasar dan menatap ke depan dengan tatapan datar. Cheiza memalingkan wajahnya ke arah lain dan mendengkus kesal.
"Gue nggak mau sama lo,"ujar Cheiza.
Razen mendatarkan ekspresinya sambil menatap ke depan dengan wajah datar, dia melirik sinis Cheiza yang tidak menatapnya.
"Oh, oke, tapi gue nggak nerima penolakan dan lo tetap jadi milik gue, milik Razen Xivear Verxen!"tegas Razen.
Cheiza mengangguk pelan sambil menatap wajah datar Razen yang sedang menatapnya, dia tersenyum kecil menatap Razen yang ada di sampingnya.
"Oke, loncat dari rooftop dulu baru jadi milik gue,"ujar Cheiza.
•••
Motor sport Cheiza berhenti di depan mansion Mahata. Dia segera turun dari motor sportnya dan berjalan masuk ke dalam mansion Mahata dengan jaket kulit yang melekat di tubuhnya. Cheiza menatap sekitar mansion itu dengan wajah datarnya, dia menghelah nafas kasar dan mendudukkan tubuhnya di sofa yang ada di mansion Mahata.
"Lho, dek baru datang lo?"
Cheiza melirik sekilas Natheio yang berjalan menuruni tangga, dia mengangguk singkat tanpa membuka suaranya. Cheiza melepaskan jaket kulitnya dan menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
"Ayah masih di kantor, El, kalau Bunda, dia di dapur, lagi masakin lo,"ucap Natheio.
"Gue nggak suruh Erina masak,"ujar Cheiza.
"Tapi Bunda antusias banget denger lo mau dateng, El,"ujar Natheio.
Cheiza memutar bola matanya malas, dia menatap ponselnya yang menyala dengan tatapan datar tanpa memperdulikan Natheio yang ada di sampingnya.
"Lo belum pernah kan makan masakan Bunda?"tanya Natheio.
"Nggak dan nggak akan pernah,"balas Cheiza dengan nada dingin.
Natheio menghelah nafas pelan, dia menatap wajah datar Cheiza yang ada di sampingnya dengan dengkusan pelan yang keluar dari mulutnya.
"Gue mau mencoba akrab sama lo, El, jadi gue minta tolong buat lo tinggal disini,"ucap Natheio.
"Emang penting? Enggak,"ujar Cheiza.
"Penting, kan kata Ayah lo nggak pernah mau tinggal disini,"balas Natheio.
"Emang ada untungnya gue tinggal disini?"sinis Cheiza.
"Ada. Biar Bunda gue bisa masakin lo tiap hari,"balas Natheio.
"Tapi menurut gue nggak penting, Erina, lo sama Mahata sama-sama sinting, jadi buat apa gue disini,"ucap Cheiza.
"Lho, El, udah dateng?"

YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
JugendliteraturCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...