Jgn lupa vote dan komennya ya!
Happy Reading.
•••
Cheiza berdiri tegap di pinggir lapangan indoor dengan kedua tangannya yang ada di saku almameternya dan Cheryl yang berdiri di sampingnya. Cheiza menghelah nafas pelan menatap ke depan.
"Bukannya lo ada urusan sama Angkasa, El?"tanya Cheryl.
"Waktu istirahat,"balas Cheiza. Cheryl mengangguk pelan.
Cheryl melirik Cheiza sekilas dan berjalan mengikuti Cheiza yang berjalan meninggalkannya dengan wajah kesalnya.
Cheiza melirik Cheryl sekilas dan menatap ke depan dengan tatapan datar, dia tidak memperdulikan tatapan siswa dan siswi yang sedang menatapnya. Cheiza menghelah nafas pelan dan memainkan lidahnya.
"Nggak mau ke kafeteria, El?"tanya Cheryl.
Cheiza berdecak tanpa menjawab pertanyaan Cheryl. Cewek berwajah datar itu masuk ke dalam kafeteria dengan wajah datarnya yang menatap ke depan. Cheiza tidak melirik Cheryl yang ada di sampingnya dan tidak memperdulikan tatapan siswa dan siswi yang sedang menatapnya.
"Nanti langsung ke aula aja, El."
Cheiza melirik Angkasa sekilas dan mengangguk singkat dengan wajah datarnya yang menatap ke depan.
"Telat lo?"tanya Cheiza.
Angkasa terkekeh pelan dan mengangguk pelan sambil menatap wajah datar Cheiza dari arah samping dengan senyuman tipisnya.
"Sekali-kali telat nggak masalah, El,"balas Angkasa.
Cheiza mencibir sinis mendengarkan itu, dia berdecak malas dan masuk ke dalam kafeteria dengan Angkasa yang berjalan di sampingnya dengan wajah datar dan tatapan yang menyorot tajam.
Mereka berdua menjadi sorotan siswa dan siswi dengan decakkan kagum saat menatap mereka berdua. Bahkan ada yang terbilang keduanya sangat serasi.
"Kenapa lo berdua nggak jadian aja sih? Lo berdua cocok gila."
Ucapan seorang siswi itu, membuat Cheiza menatap siswi yang berdiri tidak jauh darinya. Tatapannya kini tertuju pada Razen yang tidak jauh darinya. Cheiza menghelah nafas pelan dan berjalan meninggalkan Angkasa dengan wajah datarnya yang menatap Razen yang tengah emosi mendengarkan ucapan salah satu siswi itu.
Cheiza menghelah nafas pelan dan mendudukkan tubuhnya di samping Razen. Dia melirik Razen sekilas dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku almameternya.
"Mereka cuma bercanda."
Suara serak Cheiza membuat Razen mendengkus kesal, dia memalingkan wajahnya ke arah lain dengan kekehan kasar menatap wajah datar Cheiza.
"Kalau mereka serius?"tanya Razen.
"Ya terserah mereka mau bicara apapun, gue nggak peduli,"balas Cheiza.
Razen menatap malas Cheiza dengan lirikan matanya itu, dia menatap tajam siswi itu dengan tangannya yang terkepal erat menahan emosinya saat siswi itu terus berbicara tentangnya.
Cheiza mematikkan ponselnya dan mengusap pelan tangan kekar Razen yang hanya tertutupi seragam sekolah pendek tanpa almameter, karena almameter cowok itu berada di meja.
"Nggak lama lagi dia juga kecelakaan, santai aja,"ucap Cheiza.
Razen meredakan emosinya, dia memutar tubuhnya menatap wajah datar Cheiza yang sedang menatapnya dengan senyuman tipis yang terbit di bibirnya.
"Razen!"panggil Cheiza.
"Hm, enggak, nggak emosi,"ucap Razen.
Cheiza sedikit merapikan rambut Razen yang sedikit menutupi mata cowok itu, dia menghelah nafas pelan dan menurunkan tangannya. Cheiza mengangguk pelan dan mengalihkan pandangannya menatap ponselnya yang menyala.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...