Happy Reading.
•••
"Terus gimana lo berdua mau akur, kalau sifat Elle aja kaya kutub utara,"sinis Relyn.
Chiezy terdiam dan menatap Cheiza yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam, dia menghelah nafas pelan melihat itu.
"Terus sifat Razen juga sama, kaya kutub, kenapa lo nggak komentarin sifatnya Razen?"sinis Chiezy.
"Razen ada humble-humblenya ke keluarganya, Elle enggak, sifatnya masih kaya nggak peduli ke lo,"balas Relyn.
"Elle peduli kali, kalau nggak peduli, Elle nggak mungkin mau turutin permintaan gue,"ucap Chiezy.
Relyn terdiam, dia melirik sekilas wajah datar Cheiza yang sedang menatapnya. Cewek itu meringis pelan menatap wajah datar Cheiza.
"Nggak usah komentarin sifat seseorang kalau sifat lo sendiri nggak ada bedanya,"ujar Cheiza sinis.
•••
Motor sport Cheiza berhenti di depan halaman mansion besar Mahata. Dia mengernyitkan dahinya menatap 5 motor sport yang ada di halaman mansion Mahata. Cheiza mengangkat bahunya acuh dan turun dari motor sportnya, dia berjalan masuk ke dalam mansion besar Mahata sambil menatap jam tangan yang menunjukkan pukul 19:15.
"Elle, udah pulang sayang?"
Cheiza mengalihkan pandangannya menatap Erina yang berjalan menuruni tangga dengan segelas susu cokelat buatan Erina.
"Mata lo nggak buta kan?"sinis Cheiza.
Erina menghelah nafas pelan dan memberikan segelas susu cokelat untuk Cheiza dengan senyuman tipisnya saat menatap wajah datar Cheiza.
Cheiza menepis kasar segelas susu cokelat itu dengan kekehan pelan yang keluar dari mulutnya, dia menggeleng pelan.
"Nggak usah sok baik!"bentak Cheiza.
"ELLE!"
Cheiza menutup kedua telinganya mendengarkan teriakan keras Mahata yang meneriaki namanya, dia menggeram kasar dan menatap Mahata yang berlari menghampirinya.
"Nggak usah teriak-teriak, gue nggak budek sama teriakan lo!"bentak Cheiza.
"Elle, jangan bikin Papa kamu emosi,"ucap Erina.
"Mahata aja yang emosian, kenapa lo salahin gue?"sinis Cheiza.
"Elle, bisa nggak sih kamu jaga bicara kamu ke Mama kamu, Erina Mama kamu Cheizaelle,"ujar Mahata.
Cheiza bertepuk keras di depan Mahata, tangannya melempar tas hitam miliknya ke sofa dan menatap tajam Mahata yang sedang menatapnya dengan kilatan amarah.
"Wah, kayanya lo mau gue anggap si jalang mama gue,"ujar Cheiza terkekeh pelan.
"Tapi emangnya harusnya gitu, Erina Mama kamu walau mama tiri kamu,"ujar Mahata.
"Gue anggap dia mama kalau dia mati susulin Mommy gue!"bentak Cheiza.
"Setidaknya kamu harus nerima keberadaan Erina disini dengan sebutan Mama tanpa kasar kaya tadi!"bentak Mahata.
"NERIMA SI JALANG JADI MAMA GUE ITU DALAM MIMPI LO SIALAN!"teriak Cheiza.
Mahata mengangkat tangannya dan menampar keras pipi Cheiza dengan amarahnya yang memuncak saat mendengar ucapan anak pertamanya. Mahata mengepalkan menahan amarahnya.
"Kamu yang sopan sama Papa!"bentak Mahata.
"Lo bukan papa gue anjing!"bentak Cheiza.
Cheiza meninju keras wajah Mahata yang ada di depannya dengan tangannya yang mengepal erat, dia menatap tajam Mahata dan menepis kasar tangan Erina yang memegang tangannya.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...