Happy Reading.
•••
Anggota inti Grovozior menatap lurus dengan pandangan berbeda, mereka berenam saling menatap satu sama lain saat mendengarkan itu. Berbeda dengan Chiezy yang mendengarkan itu, ekspresinya terlihat menegang, dia meneguk ludah kasar dan berlari meninggalkan anggota Grovozior.
Chiezy berlari menjauh dengan wajahnya yang sedikit pucat, dia meneguk ludah kasar dengan berlari ke arah Cheiza tanpa memperdulikan tatapan anggota Grovozior, anggota Kalveroz dan anggota Odreozo.
Chiezy menarik kasar masker hitam yang sedikit menutupi wajah Cheiza. Dia menatap wajah datar Cheiza yang sedang menatapnya.
"Ngapain? Bukannya lo dirumah, La?"tanya Cheiza santai.
Cheiza menarik nafasnya pelan dan melirik Lovis yang berdiri di sampingnya dengan lirikan matanya yang melirik Chiezy yang berdiri di depannya.
"Lo urus dia, gue sama Bos dan Althero mau bawa Damario ke rumahnya si Bos!"titah Cheiza.
"Ya Nona,"ucap Lovis.
"Kalau dia nggak mau, seret aja,"ujar Cheiza acuh.
Cheiza melirik Chiezy sekilas dan berjalan meninggalkan Chiezy dengan tangannya yang memakai masker hitamnya. Dia tidak memperdulikan tatapan Chiezy saat menatapnya.
"Kamu tidak kasihan padanya?"tanya Allerd.
"Nggak peduli gue, bebas apa yang dia lakuin,"balas Cheiza acuh.
"Kembaran lo ya itu, El?"tanya Althero. Cheiza mengangguk singkat.
"Suka lo?"sinis Cheiza.
"Enggaklah, kan di samping gue ada si cantik,"balas Althero tersenyum tipis.
Cheiza memutar bola matanya malas dan menyentil dahi Althero yang tidak tertutupi masker, dia menatap malas cowok yang ada di sampingnya itu. Cheiza melirik Allerd yang ada di sampingnya, tangannya menepuk pelan bahu Allerd dan menatap Damario yang ada di gendongan Althero.
"Mau di apain nanti?"tanya Cheiza.
"Bawa saja ke rumah sakit, kamu sudah cukup menyiksanya tadi,"balas Allerd. Cheiza mengangguk malas mendengarkan itu.
"Tapi gue nggak yakin, El, kalau Aksa bakalan dateng buat bebasin abangnya,"kata Althero.
"Kalau nggak di bebasin, masukin aja ke tanah. Biar di kira mati,"ucap Cheiza terkekeh pelan.
"Bisa-bisanya. Kalaupun tidak dateng, kamu kirim aja teror ke keluarganya,"ujar Allerd.
"Bener. Dari pada lo masukin ke tanah, kasihan tanahnya, bisa bau busuk nanti,"sahut Althero. Cheiza terkekeh pelan dan mengangguk singkat menyetujui ucapan Althero.
"Adiknya tolol kalau nggak mau selamatin Abangnya,"ujar Cheiza.
"Otak kembaranmu, tidak ingin kamu hilangkan?"tanya Allerd.
"Bukan otaknya, tapi ingatannya, Bos,"balas Cheiza sinis. Allerd mengangguk malas mendengarkan itu.
Allerd dan Althero memasukkan tubuh Damario ke dalam mobil dengan Cheiza yang sudah berada di dalam mobil sambil menatap keduanya dengan tatapan datar. Cheiza menggeleng singkat menatap mereka berdua.
Cheiza menyandarkan tubuhnya di sandaran mobil sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaketnya. Dia menatap pesan chat beruntun di layar ponselnya dengan tatapan datar. Cheiza menggeleng singkat dan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya.
"Dibawa ke rumah sakit pun, dokter nggak bisa sembuhin, Bos,"kata Cheiza.
"Saya tau, lagi pula tidak ada salahnya membawa Damario ke rumah sakit sebelum kamu pergi ke Inggris,"ujar Allerd.
YOU ARE READING
CHEIZAELLE : Bad Psychopath
Teen FictionCheizaelle Ezesthieza Celyesha Frederick,, cewek yang bersifat cuek dengan seluruh keluarganya. Cewek yang tidak perduli dengan sekitarnya. Cheiza, cewek yang berwajah datar yang sering di panggil dengan nama Elle, cewek yang tinggal di Eropa dari u...