2.77

204 39 12
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Ye Mi merasa bingung ketika dokter yang menangani Xiao Sa mengatakan bahwa lelaki manis itu telah meninggalkan ruangan sejak sepuluh menit yang lalu. Dia segera mencari di sekitar sebab berpikir jika sang kekasih pergi belum terlalu jauh. Dia seperti telah mengitari rumah sakit sebanyak puluhan kali, tetapi pencariannya tak menampakkan hasil. Xiao Sa tidak terlihat di mana-mana sehingga dia memutuskan untuk kembali ke dalam mobil untuk mengambil ponsel yang tertinggal.

Jari-jari panjang dengan cepat mengetikkan sebuah pesan akan kekhawatirannya, Kamu di mana?

Mungkinkah saat ini Xiao Sa juga kebingungan mencari keberadaannya? Bayangan lelaki manis yang frustasi dengan cepat menari-nari di kepala Ye Mi. Dia baru saja akan kembali ke dalam rumah sakit ketika dering singkat ponsel menggema.

Cepat-cepat Ye Mi membaca balasan Xiao Sa, Maaf, aku lelah. Aku sudah di rumah.

Rahang Ye Mi agak mengeras, timbul sedikit otot-otot hasil gertakan gigi. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, berakhir ketika mengirim pesan kepada sang kekasih.

Kenapa tidak menungguku?

Terlihat jelas aura kekecewaan yang tersebar dalam kalimat tersebut. Xiao Sa dapat menangkap hal itu, tetapi apa boleh buat? Dia benar-benar lelah, lelah fisik maupun batin. Belum lagi dia tidak ingin jika dia kelepasan melampiaskan segala hal kepada Ye Mi sehingga jalan terbaik adalah berpisah untuk sementara waktu.

Aku pikir kamu akan lama.

Balasan dikirimkan begitu cepat oleh Ye Mi, Tidak perlu menungguku selesai, aku bisa mengantarmu kapan saja.

Xiao Sa menjadi bingung harus berkata apa lagi selain mengirimkan kata maaf. Sementara Ye Mi tidak kuasa menahan diri setiap kali membaca kata maaf dari sang kekasih. Baginya, Xiao Sa tidak pernah salah sehingga apa gunanya meminta maaf? Satu-satunya orang yang harus meminta maaf adalah Ye Mi. Orang yang dianggap lalai menjaga lelaki manis itu.

Dengan demikian, Ye Mi berencana menebus rasa bersalah dengan cara datang menemui Xiao Sa sembari membawa buah tangan kesukaan lelaki manis itu. Jika biasanya dia menyuruh Paman Ji membelikan hadiah untuk seseorang, kali ini dia menyuruh Paman Ji mengantarnya ke pusat perbelanjaan yang lengkap. Dia sendiri yang akan memilih hadiah terbaik apa yang cocok untuk Xiao Sa. Pada akhirnya, Ye Mi menjadi bingung sendiri mana hadiah yang disukai. Alhasil, dia memutuskan untuk membawa sekitar sepuluh hadiah yang dibungkus secara rapi. Diantaranya adalah makanan, pakaian, juga ada beberapa perhiasan mewah. Mulanya, dia pikir semua itu belum cukup. Dia akan membeli lagi, tetapi urung dilakukan sebab dicegah oleh Paman Ji yang mengatakan bahwa semua yang dibeli benar-benar sudah cukup.

Ye Mi pun menuruti dengan janji di dalam hati jika Xiao Sa tidak suka, dia akan membelikan yang lain. Dia menunggu kemunculan lelaki manis itu sejak dua jam yang lalu, menunggu dengan sabar tanpa tahu kapan penantian akan berakhir. Dia telah berkali-kali mengirim pesan bahwa dia berada di sekitar kediaman Wang. Namun, jangankan direspon, bahkan Xiao Sa sama sekali tidak membaca pesannya. Dia pikir sang kekasih tertidur karena kelelahan sehingga tidak masalah untuk menunggu lebih lama lagi.

Sayangnya, Ye Mi sama sekali tidak bisa menunggu dengan tenang sebab seseorang berkali-kali mengetuk jendela mobil secara tidak sabaran. Mulanya, dia memutuskan untuk abai. Namun, tidak bisa lagi setelah intensitas ketukan Xiao Zhan semakin tinggi seakan-akan jari jemari ibu Xiao Sa dapat menembus kaca mobil. Pada akhirnya, dia terpaksa turun dari mobil, mengambil jarak yang cukup banyak ketika membungkuk sopan untuk
memberi penghormatan.

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang