Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Setelah melakukan perjanjian tidak langsung bersama Gu Wei, Chen Yu segera meluncur ke kediaman Wang. Begitu banyak kebahagiaan meneror hati, merambat di permukaan bibir hingga membentuk senyuman lebar yang jarang dikeluarkan. Setiap pergerakan menimbulkan aura bahagia yang dapat menular pada siapa saja yang berpapasan. Semua orang merasa bahagia sejak melihat senyuman itu, bahkan langit pun ikut tersenyum menggunakan cara menerangi bumi dengan cahaya yang paling indah pada sore itu. Cahaya emas menyiram bumi dan seisinya, wajah tampan Chen Yu semakin berlipat ganda ketika mendapatkan pancaran cahaya emas.
Hal pertama yang Chen Yu lihat ketika sampai di kediaman Wang adalah punggung sang ibu yang bergerak-gerak ringan. Tangan memegang selang air yang mengarah pada tanaman sembari menari riang selama senandung lembut tiada henti bergema. Bunga-bunga selalu mekar akibat dijaga dengan baik. Sekalinya layu, itu karena sudah berumur dan tidak bisa lagi diselamatkan.
Pernah sekali tanaman di kebun mati serentak, terjadi ketika keluarga besar mereka bertamasya. Mulanya Xiao Zhan tidak merasa khawatir ketika masih ada Bibi Luo di rumah yang bisa membantu untuk merawat tanamannya. Namun, beberapa hari setelah kepergian keluarga besar, Bibi Luo menelepon dengan isak tangis yang tak tertahankan dan meminta izin untuk mengurus pemakaman sang ayah. Xiao Zhan yang panik segera meminta Paman Lan untuk menemani wanita itu ke kampung halaman. Alhasil, kediaman Wang benar-benar kosong. Tidak ada yang merawat tanaman, membuat tanaman berhenti berjuang hidup sebab tidak mendapatkan nutrisi di tengah-tengah musim kemarau berkepanjangan.
Semua orang tampak bersukacita ketika pulang dari tamasya, kecuali Xiao Zhan. Hari-hari dipenuhi oleh tangisan sejak mendapati pemandangan di mana daun-daun hijau dan bunga-bunga cantik berubah serentak menjadi layu. Xiao Zhan bahkan tidak nafsu makan, mengunci diri di kamar sembari menatap kosong ke arah kebun kering dari atas balkon. Tumbuhan yang telah dia tanam sejak si kembar baru lahir dan dia rawat seperti anak sendiri sudah mati. Pada akhirnya, kesedihan Xiao Zhan baru berakhir ketika si kembar dengan kompak mengajaknya sekaligus Wang Yibo untuk menanam bibit baru bersama-sama, sebagai tanda cinta keluarga mereka.
Chen Yu tersenyum kala mengingat kenangan manis yang tak terlupakan itu. Kemudian, pandangan mengarah pada sosok lelaki tampan yang sedang duduk di meja taman, menyesap teh panas sembari tangan tiada henti bekerja di atas laptop. Wang Yibo benar-benar gila kerja, tetapi dia masih menyempatkan waktu untuk menemani sang istri tercinta. Itu yang membuat Chen Yu terkesan dan merasa iri. Ingin memiliki kehidupan penuh cinta seperti Wang Yibo dan Xiao Zhan bersama Gu Wei kelak.
Chen Yu membawa langkah seringan mungkin, berusaha tidak menimbulkan suara apa pun untuk mengejutkan sang ibu. Dia berjalan dengan sedikit berjinjit seperti yang sering dia lakukan bersama Xiao Sa ketika kecil. Tangan terentang dengan lebar dan segera menangkap pinggang ramping Xiao Zhan yang nyaris terjatuh akibat terlalu terkejut.
Selang air yang berada di tangan Xiao Zhan terjatuh bersamaan dengan teriakan kencang mengudara. Mendengar itu, Wang Yibo dengan siaga berdiri. Tidak mempedulikan laptop yang terjatuh dengan tidak anggun. Dia baru saja akan berlari ketika melihat pemandangan di mana sang anak sedang mengecup sayang pipi istrinya. Napas panjang berembus dengan lega. Sesaat yang tadi, Wang Yibo merasa panik sebab takut terjadi sesuatu yang buruk pada Xiao Zhan. Namun, ketika melihat pemandangan manis di hadapannya, dia segera mengendurkan rasa panik. Justru tersenyum lebar ke arah pujaan hati dan malaikat kecilnya.
"Berhenti mengejutkanku. Aku sudah tua, bagaimana jika aku terkena serangan jantung?" omel Xiao Zhan sembari menjewer telinga Chen Yu.
Ringisan menyentuh wajah Chen Yu, bukannya merasa bersalah, dia merasa sangat gemas. Ingin menggoda sang ibu lagi dan lagi. "Mama masih muda, bahkan Mama terlihat seperti adikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM S.2 (YIZHAN)
FanfictionThe Gloom Season 2, jangan lupa mampir ke The Gloom Season 1 dulu. Tentang perjalanan hidup si kembar, Chen Yu dan Xiao Sa, dalam menggapai impian. Kebersamaan Chen Yu dan Xiao Sa harus terhalang oleh cita-cita. Keinginan untuk menjelajahi negeri or...