2.47 🔞

564 59 38
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Penyesalan tiada henti menyinari wajah semua orang, berbaur menjadi satu kesatuan dengan lapisan tipis amarah. Mereka tidak perlu repot-repot menyembunyikan beragam jenis keluhan yang terbit secara tak terkendali. Bagaimanapun, pasangan suami-istri itu benar-benar sangat keterlaluan. Ada banyak tipikal orang yang berlalu-lalang di bandara. Mulai dari pasangan suami-istri, pasangan kekasih, juga ada banyak orang yang tidak terlibat jalinan cinta yang dalam. Tipikal ketiga merupakan orang yang sangat dirugikan ketika tiada henti disuguhi pemandangan kelewat manis dari pasangan Wang.

Bagaimana tidak? Saat ini Wang Yibo duduk di ruang tunggu bandara dengan Xiao Zhan yang bersandar di pundaknya, seakan-akan lelaki manis itu tidak memiliki satu pun tulang di bagian punggung. Dia bersandar dengan dipenuhi gurat kelelahan sehingga dia mengabaikan kecupan yang berkali-kali mendarat di bibir ranumnya. Tidak dapat dipungkiri, saat ini tubuh Xiao Zhan terasa sangat remuk setelah digempur habis-habisan di pagi buta.

Tepat sekitar pukul empat pagi, Wang Yibo mengetuk pintu kamar dan tiada henti memohon agar diizinkan masuk dengan alasan banyak nyamuk di ruang tamu. Xiao Zhan yang masih berada di ambang kesadaran menjadi sangat bodoh sehingga mempercayai kalimat tersebut. Dia berjalan dengan mata tertutup, menggosok mata secara kuat, sementara tangan yang lain membuka pintu tanpa rasa waspada. Wang Yibo dengan segala kelicikan di kepala pun segera bertransformasi menjadi serigala buas yang siap melahap kelinci kecil di hadapannya.

Wang Yibo tidak repot-repot membawa Xiao Zhan ke ranjang. Dia justru dengan senang hati mengeksekusi di tempat. Membalikkan tubuh sang istri, menurunkan celana untuk kemudian menusukkan ketiga jari di dalam lubang anal. Xiao Zhan tidak diberi kesempatan untuk protes. Kenikmatan mengalir ke bagian tubuh paling dalam. Dia tidak mampu memberontak setiap kali diberi sedikit saja menikmati.

Sementara tangan Wang Yibo yang menganggur bergerak aktif mengerjai tubuh bagian atas yang masih dilapisi pakaian. Tangan kekar masuk ke dalam perut, bergerak menuju bagian sensitif di pinggang. Remasan lembut yang memabukkan membuat Xiao Zhan tidak dapat menahan desahan yang lolos, "Umh … Wang Yi."

Serigala buas itu tentu merasa senang ketika mendapatkan lampu hijau secara implisit. Dia semakin gencar menusuk lubang Xiao Zhan. Hanya dalam beberapa menit, lubang itu menjadi sangat basah dan siap untuk dimasuki sesuatu yang lebih besar.

Xiao Zhan tidak dapat menahan diri. Dia tampak seperti kehilangan akal begitu penis dimasukkan ke dalam lubangnya. Aliran nafsu yang mengalir pada darah memuncak, menyentuh ubun-ubun, membuat jiwanya serasa melayang menembus lapisan kenikmatan tak tertandingi. Desahan demi desahan merdu tiada henti Xiao Zhan lantunkan, berhasil menarik diri Wang Yibo ke dalam lubang nafsu yang semakin dalam.

"Angh emhh, hhh, Wang Yi," desahan seperti nyanyian indah tiada henti mengiringi setiap gerakan kuat yang dilakukan.

Otot-otot kaki melemas dalam beberapa menit. Sedikit lagi tubuh ramping terjun ke lantai, Wang Yibo dengan sigap memutar tubuh tersebut tanpa melepas penyatuan terlebih dahulu. Akibatnya, perasaan asing yang menyenangkan semakin meringankan jiwa Xiao Zhan. Penis yang berputar di dalam lubangnya adalah sesuatu yang baru. Ditambah lagi, punggung yang ditekan ke arah pintu menghasilkan beragam jenis rasa kenikmatan bersatu.

Seperti biasa, Xiao Zhan tidak puas hanya dengan kelembutan. Dia juga membutuhkan sedikit tindakan kasar agar semakin mencapai kenikmatan tak terbatas. Dia menggigit telinga Wang Yibo, menjilat dengan sensual, tampak seperti seekor anjing yang tiada henti memohon, "Lebih cepathh, eunghh …."

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang