2.49

296 53 30
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Ujung jari menekan lemak susu di pipi secara ringan hingga gerakan semakin menebal ketika tidak menemukan keluhan dari sang korban. Tidur Xiao Zhan benar-benar lelap, terbukti dari ketidaksadaran saat mendapatkan gangguan. Sementara Xiao Sa tak jemu-jemu meraba setiap inci permukaan wajah pihak lain, menekan dan menusuk, sembari menebarkan tawa iblis kecil yang dipenuhi jiwa usil.

Wang Yibo merasakan sesuatu yang menggelitik hatinya setiap kali menatap pemandangan tersebut. Perasaan gemas susah ditolak, memiliki tiga malaikat di hidupnya merupakan anugerah terbaik sepanjang masa. Namun sayang, mereka tidak dapat berkumpul di tempat yang sama pada hari itu. Wang Yibo merasa sedikit menyesal telah mendaftarkan Chen Yu di sekolah yang sangat ketat. Mereka berada di negara yang sama, tetapi tidak jauh berbeda dengan berpisah beda benua, benar-benar sangat sulit untuk berjumpa.

Pada akhirnya, jiwa yang terlelap tidak tahan lagi dengan godaan. Mata indah terbuka, mengepakkan sayap bulu mata yang membuat Wang Yibo tidak dapat menahan hasrat untuk mengecup. Dia yang telah berbaring di sebelah Xiao Zhan pun mulai melancarkan aksi, mengabaikan ketidaksenangan sang anak yang tengah berjongkok di tepi ranjang. Pemandangan sepasang suami-istri yang saling mengecup itu berhasil menyakiti mata Xiao Sa.

Sementara Xiao Zhan merespon dengan baik setiap kecupan Wang Yibo sebab tidak menyadari kehadiran Xiao Sa. Mereka tenggelam dalam ciuman yang memabukkan hingga nyaris lupa waktu. Kedua lengan melingkar secara otomatis di leher sang suami, menekan tengkuk untuk memperdalam ciuman.

Pemandangan itu tidak sepenuhnya menjadi sebuah kesialan. Xiao Sa menenangkan diri begitu memiliki kesempatan emas untuk belajar lebih dalam tentang ilmu kemesuman orang dewasa. Dia mencatat dengan baik di dalam benak mengenai proses kegiatan panas yang Wang Yibo dan Xiao Zhan ciptakan. Kemudian, dia akan menerapkan langsung ketika bertemu dengan Ye Mi. Namun, sesuatu di balik celananya yang pernah terjaga pun tidak mampu menahan diri ketika mendapatkan rangsangan. Belum lagi sekarang pergerakan dua orang itu semakin memberat. Tangan kekar mencoba untuk melepaskan kancing baju satu per satu meski belitan pada bibir tidak terlepas.

Dalam beberapa menit, ciuman terlepas. Wang Yibo segera mengarahkan bibir tebal pada tulang selangka Xiao Zhan, berniat untuk mencetak tanda-tanda kemerahan yang begitu menawan. Namun, ekor mata yang tidak sengaja menangkap bayangan sang anak membuatnya terlonjak kaget. Dia benar-benar lupa akan kehadiran Xiao Sa. Hampir saja dia meracuni kepolosan lelaki manis itu. Meski demikian, dia tidak ingin menghentikan apa yang sudah dimulai. Lebih memilih untuk mengusir iblis kecil itu dari dalam ruangan.

"Anak kecilku, bisakah kamu keluar dulu?" perkataan Wang Yibo menyadarkan Xiao Zhan dari ambang kenikmatan tiada tara. Dia segera menengok ke tempat yang ditatap oleh sang suami dan menemukan Xiao Sa yang duduk tenang dengan wajah disinggahi rona merah pekat. Dia tersenyum sebagai sapaan, sebelum menenggelamkan wajah di dada bidang Wang Yibo guna mengubur rasa malu.

Sementara Xiao Sa hanya bergeming di tempat, menggelengkan kepala sembari mengibaskan tangan tanpa sedikit pun masalah. "Kalian lanjutkan saja, aku hanya akan melihat … sedikit."

Intensitas suara Xiao Sa semakin menipis di akhir kalimat. Dia tengah dirundung rasa malu yang berlebihan, tetapi jiwa penasaran tidak mengizinkan untuk bergerak dari tempat. Dia bersikeras memaksakan diri untuk melihat sesuatu yang lebih hebat.

Xiao Zhan yang sejak tadi diam-diam mengaitkan kancing baju pun mulai membangkitkan diri. Dia tidak bisa bertahan dalam kegiatan mesum bersama Wang Yibo. Lagi pula, mereka sudah melakukan dengan cukup puas sebelumnya dan sekarang bukanlah waktu terbaik untuk bercinta. Mengabaikan panggilan dari sang suami, dia berjalan menghampiri Xiao Sa. Bagaimanapun, mereka sudah lama tidak bertemu. Rasa rindu mendesak untuk segera mendekap diri satu sama lain guna melampiaskan segala rasa yang telah lama terpendam.

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang