FOLLOW NuraIleana
HAPPY READING
•••
Di sebuah rumah sederhana di Jogja dengan halaman luas, dan dekat dengan gunung sejauh 5000 kaki. Jendela belakang terbuka di dalamnya terdapat ruangan dapur, Anez sedang membuat sarapannya sebelum pergi ke Kedai Setengah Hati.
Di Jogja Anez hanya seorang diri, tanpa di temani seorang asisten rumah tangga pun penjaga. Ia benar-benar sendiri. Kedai Setengah Hati sudah memiliki cabang di beberapa daerah di Indonesia, bahkan sudah tembus ke Malaysia.
Setelah menyelesaikan masalahnya dan kesalahan pahaman Anez pergi ke Jogja tanpa diketahui siapapun, kecuali Luna yang memberikan ijazah dan piagamnya tempo hari. Sejak saat itu Anez kembali menaikan omset Kedai Setengah Hati, bagaimana pun ini adalah titipan orang tuanya jangan sampai bangkrut.
Sweet Shena, toko bakery itu akan sepenuhnya dipegang Luna selama Anez pergi ke Jogja, Anez sudah sangat mempercayainya.
Ting
Ting
Ting
Sunyi, hanya terdengar suara benturan sendok dan piring di atas meja. Anez senang dengan kehidupannya sekarang, walaupun saat di Jakarta pun tidak ada bedanya dengan sekarang.
Setelah menyelesaikan sarapannya, Anez langsung mencuci bekas makannya. Kemudian, ia pergi ke kamar mengambil tas ranselnya. Gerakannya terhenti, kala matanya menatap figura besar menampilkan photo keluarganya.
"Ayah, Ibu, insyaallah aku disini baik-baik saja. Ini pilihanku, aku memilih pergi. Semoga hariku bisa menyenangkan dan melupakan segala kesedihanku." Anez menarik bibirnya sedikit, tersenyum ringan, lalu pergi meninggalkan rumah.
Tiap hari ia menaiki motor maticnya untuk pergi ke kedai. Tidak ada aktivitas lagi membuat Anez bebas pergi dan pulang dari kedai. Anez mengorbankan waktunya demi Kedai Setengah Hati, dari jam buka toko hingga tutup toko. Awal-awal pulang malam sendiri Anez takut dan cemas karena pemikirannya yang negatif, tapi ia mulai berpikir rasional jika ia terus takut sedangkan kehidupan harus terus berputar.
~•~
Beberapa tahun kemudian
Kehidupan berjalan dengan semestinya, mereka hidup dengan jalannya masing-masing.
Anez, ia sibuk dengan kedainya, walaupun awalnya ia ingin kuliah tanpa campur tangan pekerjaan, tapi ternyata ia terpaksa harus memilih UT (Universitas Terbuka) supaya bisa dikerjakan online menggunakan aplikasi zoom atau dosen hanya memberikan video atau modul pembelajaran.
Sementara di daerah lain Ethan sibuk dengan kuliahnya dan bandnya. Semenjak perdebatannya dengan orang tuanya, ia akhirnya diperbolehkan nge-band lagi asalkan tidak mengganggu perkuliahan dan nilainya.
Seperti biasa, Ethan sibuk dengan organisasi dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Beberapa UKM ia lakoni, serta ia menyibukkan diri belajar, band dan aktivitas lain di luar untuk menghilangkan rasa sedih dan merasa bersalahnya pada Anez.
Seharusnya, Ethan bahagia bisa melamar Anez seperti janjinya, namun keinginannya malah pupus karena kesalahannya. Ethan bahkan sudah jarang main dengan teman-temannya walaupun satu kampus.
Ezra di kampus yang sama UI (Universitas Indonesia) dengan Ethan, hanya saja berbeda jurusan dan fakultas. Sedangkan Carel dan Le kuliah di luar negeri. Le kuliah di Jerman karena permintaan orang tuanya, dan Carel memilih kuliah di Belanda setelah mendapatkan beberapa beasiswa full dan bebas memilih negara.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHENA
Teen FictionKehilangan dan rahasia terus menghantui Anez. Dari kematian orang tuanya, hingga ia mengetahui rahasia tentang kematian ayahnya dan penyakit yang disembunyikan ibunya membuatnya meninggal. Namun, adanya Ethan memberikan warna dan arti cinta sesunggu...