BAB 61 ; Kesalahan Masa Lalu

6 1 0
                                    

FOLLOW NuraIleana
VOTE, COMENT, AND SHARE

HAPPY READING

•••

Mommy Naomi sudah duduk di meja makan besar bersama suaminya hanya saja tidak ada Naomi di sana.

"Bi, Naomi dimana?" Tanya Mommy pada kepala pembantu.

"Sepertinya masih di dalam kamarnya, Nyonya. Saya akan panggil," ucapnya ART siap pergi dari tempat.

"Tidak usah, dia kalo lapar pasti turun." Cuek Mommy Naomi. Benar saja baru saja mereka menyantap beberapa suap Naomi turun dari kamarnya. Semarah-marahnya Naomi dia gak bisa mogok makan, apalagi makanan adalah dunianya.

Selama makan Daddy Naomi merasa heran dengan anaknya yang diam terus, biasanya mulutnya gak pernah diam.

"Kamu kenapa, nak? Daddy lihat kayak mendung itu muka," sahut Daddy Naomi.

"Lagian kalo aku bilang pasti Daddy gak akan ngabulin," gerutu Naomi sembari menusuk-nusuk daging dengan sangat kasar.

"Mau apa, beli parfum Dior lagi atau mochi Arab?" Tawar Daddy.

"Emang ada mochi Arab," kesal Naomi, sedangkan Daddy malah terkekeh.

"Paling juga gara-gara pengen bantuin temen nya itu. Udahlah Daddy gak perlu bantuin dia kali ini, ngelunjak, kan dia." Celetuk Mommy Naomi.

"Emang kenapa Mommy? Aku kan pengen kasih keadilan buat Anez." Marah Naomi.

"Keadilan, keadilan. Temen kamu sendiri yang melakukan kenapa kamu bela-belain dia." Sembur Mommy.

"Emang Mommy punya bukti apa kalo Anez salah. Sesuatu yang terlihat belum tentu salah." Tandas Naomi.

"Kamu, ya-"

"Mommy, Naomi udah, kita ini sedang makan. Daddy setuju aja kalo jadi pengacara temen kamu." Lerai.

"Daddy, apa-apaan, sih." Kesal Mommy bahkan matanya sudah melotot membuat mental Daddy menciut.

"Eh, eh, Mommy ku sayang, istriku paling cantik dan cintaku maksud Daddy kenapa kita gak ikuti aja kemauan Naomi, lagi pula anak kita itu sudah dewasa dia mau memberikan keadilan buat temannya. Jadi apa salahnya kalo Naomi mau berbuat baik." Jelas Daddy.

"Gimana, sih, Daddy malah bela anaknya, udah tau dengan dia deket-deket sama temannya yang ada dia bisa terseret-seret." Bantah Mommy kekeh.

"Mommy cuma takut citra Mommy jelek makanya aku disuruh diam aja walaupun sebenarnya aku tahu sesuatu." Kesal Naomi, dengan kasar ia makan potongan daging terakhir, lalu pergi begitu saja ke kamarnya.

~•~

Beberapa hari ini Ethan sering pulang telat demi menjenguk Aisyah yang masih koma di rumah sakit, ia tidak memperdulikan jika nanti ayahnya akan marah. Toh, mereka tahu kalau dia pulang telat karena ke rumah sakit, pikirnya.

"Ethan!" Panggil Isya yang sedang duduk di ruang tengah. Bersamaan dengan itu Claudia menyimpan teh yang sengaja ia buat untuk suaminya dia atas meja.

"Dari kapan kamu jadi pembangkang seperti ini? Papi bahkan diam saja untuk kamu mengerti ternyata kamu tidak mau mengerti. Ini sudah jam berapa Ethan. Jam 9 malam dan kamu baru pulang." Interupsi Isya tegas.

"Papi aku cuman mau menjenguk Bunda Aisyah itu saja," jawab Ethan apa adanya.

"Siapa Bunda Aisyah sampai segitunya kamu tiap hari menjenguknya? Dia punya keluarga yang menjaganya kenapa harus kamu dan merusak jam belajar kamu?" Tandas Isya kesal dengan jawaban Ethan yang santai.

SHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang