HALLO SAHABAT NURA
AKHIRNYA BISA UPDATE LAGI
SEMOGA KALIAN MASIH STAND BYJANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE
FOLLOW NuraIleanaHAPPY READING
...
Dokter mengatakan Anez dalam keadaan baik, dan meminta perawatnya memindahkannya dari ke ruang rawat. Mereka lega setelah mendengar kabar keadaan Anez. Mereka diperbolehkan menjenguknya, namun tidak lebih dari dua orang supaya tidak mengganggu pasien untuk istirahat.
"Aahhh... lo kenapa tiba-tiba sakit," ungkap Caramel dalam pelukan Anez.
"Mungkin, aku kecapean atau kurang jaga imun aja, Kara." Kekeh Anez.
"Tapi gak biasanya lo sakit, Nez. Gue panik banget," ucap Caramel, bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
"Udah gapapa, jangan nangis. Nanti aku ikut nangis," sahut Anez tersenyum.
"Ah, lo cengeng banget. Anez pasti bakal sehat balik." Ungkap Naomi.
Sementara di balik jendela Siwi sedang memperhatikan Anez dan teman-temannya sedang mengobrol. Wajahnya masih pucat dan energinya belum cukup kuat.
Ini yang paling Siwi takutkan, Anez bakalan sakit kalo tahu cerita sebenarnya. Siwi hanya bisa menghela nafas berat.
Sudah semalaman Anez di rawat di rumah sakit, bahkan teman-temannya sengaja menginap di rumah sakit sedangkan Caramel dan Naomi disuruh tidur di rumah.
Pagi ini bahkan mereka sudah stay di rumah sakit. Caramel mencoba menyuapi Anez tapi Anez selalu menolak, Anez beralasan dia tidak nafsu makan. Teman-temannya sudah membujuk, bahkan Ethan juga ikut membujuknya tapi Anez tetap dengan pendiriannya. Hingga Siwi datang untuk membujuknya makan dan menyuruh mereka keluar dengan alasan supaya Anez bisa istirahat, mereka mau tidak mau keluar.
"Neng, makan, ya?" Bujuk Siwi.
"Gak mau , Bi. Aku gak lapar," lirihnya.
"Ya sudah bi Siwi gak maksa, tapi neng Anez makan buah ya sebelum makan obat." Mau tidak mau Anez mengangguk.
Selama makan Anez hanya diam, hanya mulutnya yang bergerak mengunyah buah-buahan. Lama kelamaan air matanya luruh, Bi Siwi yang melihat itu pun ikut menangis, dia menyimpan buah di atas nakas.
"Maafkan Bi Siwi. Gara-gara Bi Siwi Neng Anez jadi sakit," lirih Siwi.
"Enggak, Bi Siwi gak salah. Aku cuma sedih, kenapa saat ibu sakit gak ada aku disitu. Aku malah fokus menangisi kepergian ayah, tanpa memperhatikan ibu yang sedang sakit." Isak Anez. Dadanya sungguh sesak, dia merasa bersalah tanpa tahu apa yang terjadi disekelilingnya.
Selama 30 menit mereka larut dalam kesedihan, Siwi bahkan tidak bisa mencegah Anez untuk menangis dia bahkan hanya membiarkan Anez mengeluarkan kesedihannya. Setelah tenang Bi Siwi membantu Anez minum obat.
Bi Siwi yang akan membuka pintu terhenti saat mendengar ucapan Anez.
"Bi Siwi, aku minta tolong suruh mereka pulang, aku gak mau mereka tahu," ucap Anez.
Siwi membalikkan badan bahkan belum sempat menjawab Anez sudah melanjutkan ucapannya.
"Aku gak bisa minta mereka pulang, aku gak enak sama mereka. Aku tahu Bi Siwi pasti mengerti," lirih Anez. Bi Siwi hanya bisa mengangguk tanpa membalas ucapan Anez.
Sementara di luar mereka dari tadi menunggu dengan setia. Suara derit pintu mengalihkan atensi mereka. Mereka menatap Bi Siwi seolah bertanya bagaimana keadaan Anez di dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHENA
Teen FictionKehilangan dan rahasia terus menghantui Anez. Dari kematian orang tuanya, hingga ia mengetahui rahasia tentang kematian ayahnya dan penyakit yang disembunyikan ibunya membuatnya meninggal. Namun, adanya Ethan memberikan warna dan arti cinta sesunggu...