Suasana pagi hari di YHS saat hari pertama tahun ajaran baru di mulai terlihat sangat ramai.
Dua minggu yang lalu YHS baru saja mengadakan acara pesta kelulusan, pada saat itu Aldrean masih di Negara N dan hari ini terlihat banyak wajah-wajah baru yang melewati pintu gerbang.
Aldrean tidak terlalu tertarik dengan itu dan hanya memarkirkan motornya dengan santai di parkiran khusus kendaraan roda dua.
Saat Aldrean membuka helm yang semula menutupi hampir seluruh wajahnya, beberapa anak seangkatan yang memang mengenal dirinya tidak bisa dibuat tidak terkejut saat menyadari Aldrean datang ke sekolah dengan mengendarai sebuah motor.
Motor itu edisi terbatas merek X yang bagi sebagian orang perlu berpikir berulang-ulang meski ingin memilikinya.
Tentu saja hal itu hanya diketahui bagi mereka pecinta motor, bagi orang-orang awam, motor yang dikendarai Aldrean itu hanya tampilannya saja sudah menunjukkan betapa banyak uang yang harus dimiliki untuk memilikinya.
"Gila itu Aldrean kan?"
"Siapa yang bilang dia miskin?"
"Iya anjir! Lihat tuh motor, berapa coba harganya?"
"Alah... dapet minjem kali tuh!"
"Kali gue jadi orang yang punya tuh motor, ga sudi banget gue pinjemin."
"Bener juga sih haha."
"Dasar gila!"
"Auranya makin aura-auran ya kalo kayak gini?"
"Ya kan? Makin-makin gimana gitu..."
"Makin ganteng. Duh, pengen gue nikahin!"
"Eh, emangnya lo-lo pada ga liat berita di grup sekolah pas liburan?"
"Gue liat sih tapi emangnya itu beneran?"
"Bener lah anjir."
"Terus si Aldrean itu--"
Kata-kata dari seorang murid perempuan itu terhenti. Tapi, seorang teman yang peka langsung menimpalinya.
"Kayaknya sih iya."
"Sumpah ya masa sih?!"
Suara-suara para murid perempuan yang tidak percaya itu saling menimpali satu sama lain tapi kemudian, seorang murid laki-laki menimpali mereka dengan tegas.
"Aldrean itu gay. Jijik banget gue tau ada temen sekelas kayak dia!"
Sementara itu yang jadi pusat perhatian tampak tidak terlalu memperhatikan sekelilingnya dan Aldrean terlihat berjalan santai menuju kelas barunya.
Pemberitahuan kelas baru sudah ada di forum resmi sekolah dan karena kelas sebelas berada di lantai dua, Aldrean pun mau tidak mau menaiki tangga untuk sampai ke kelasnya.
Sebenarnya di YHS ada lift tapi pasilitas itu hanya khusus digunakan oleh para staf atau guru. Murid-murid dilarang menggunakan lift kecuali mereka berada dalam situasi khusus.
11-3. Itu adalah kelas baru Aldrean.
Pemuda yang menggendong tas itu memasuki kelasnya dengan santai. Jam tidak bisa dikatakan masih pagi atau sudah siang tapi kelas memang masih terbilang sepi. Hanya ada kurang dari sepuluh murid yang tampaknya sudah menemukan bangku paling strategis menurut mereka masing-masing.
Aldrean pun memilih bangkunya sendiri. Bangku pojok paling belakang yang berada tepat di samping jendela. Tempat paling strategis menurutnya sendiri.
Setelah duduk dan menyimpan tas, Aldrean langsung menelungkupkan wajahnya ke atas lipatan tangan di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO
Teen FictionDia Zero. Sosok spesial yang akan hadir setelah kematian seseorang. [On Going]