Mendengarkan ocehan Bisma tentang Nevan, Aldrean jadi teringat kejadian beberapa hari yang lalu.
Flashback__
Nevan mendatangi kost an Aldrean. Entah apa yang membuat pemuda itu marah tapi ekspresinya benar-benar tidak enak dilihat. Nevan tiba-tiba saja mencengkeram kerah seragam Aldrean lalu memberikan tinjunya ke pipi Aldrean tanpa basa basi.
Aldrean belum bersiap, dia tidak bisa menerima serangan yang tiba-tiba dan membuat tubuhnya terdorong dua langkah ke belakang.
Pukulan Nevan di pipi Aldrean tidak main-main. Nevan memukulnya sekuat tenaga dan seketika menciptakan memar besar di sana, ditambah sudut bibir Aldrean juga ikut terluka.
Kebetulan Bisma yang hari itu bertugas untuk mengantar pulang Aldrean masih tinggal di kost an, Bisma melihat semua kejadian itu dan dia tidak terima karena Nevan tiba-tiba datang dan memukul Aldrean.
"Anjing lo Nevan! Apa-apaan lo?!" Bisma sedikit telat, jika dia tahu yang datang adalah Nevan pasti dia tidak akan membiarkan Aldrean yang membuka pintu.
Bisma mendorong tubuh Nevan, amarahnya terpancing dengan cepat saat melihat luka yang tercipta di wajah Aldrean.
"Diem lo! Gue ga ada urusan sama lo. Urusan gue sama anak ga tau diri di belakang lo itu."
"Maksud lo apa ngomong kayak gitu? Dia sahabat gue, bangsat! Berani lo lukain dia, lo siap-siap terima akibatnya!"
"Cih! Lo semua dikasih apaan sih sama dia sampe-sampe lo semua selalu aja ngebela dia? Dia itu ga tau diri! Ga tau terima kasih! Kayak ANJING!"
"Sialan lo! Lo yang anjing ya babi!"
Di belakang Bisma, Aldrean menyipitkan pandangannya. Pertengkaran mulut antara Bisma dan Nevan lebih buruk dari pada sebuah perkelahian yang berdarah-darah.
Telinga Aldrean bisa saja tuli karena terlalu banyak mendengar kata-kata yang tidak pantas di dengar oleh anak di bawah umur.
"Ini urusan gue sama dia." Nevan menunjuk Aldrean dan bahkan menekankan perkataannya.
Aldrean yang melihat jika Nevan sedang serius akhirnya meminta Bisma untuk masuk kembali ke kost an. "Bis, lo masuk dulu. Gue mau bicara sama Nevan."
Tentu saja Bisma tidak setuju. "Tapi Al,"
"Ga bakal terjadi apa-apa." Aldrean berusaha meyakinkan Bisma.
Akhirnya Bisma mengalah. "Oke. Panggil gue kalo dia berusaha macem-macem!"
"Oke." Aldrean menjawab Bisma sementara tatapannya terus tertuju pada Nevan. Pada tatapan Nevan yang membara dipenuhi kemarahan.
Flashback end.
Hari itu sikap Nevan benar-benar aneh. Niat Aldrean yang saat itu hanya ingin berbincang dengan tenang juga pada akhirnya berakhir dengan saling adu pukulan. Pada saat itu Bisma sampai kuwalahan untuk menengahi perkelahian mereka sampai membuat Bisma menyimpan dendam pada Nevan.
Sebelum pergi Nevan tidak lupa mengatakan sebuah kalimat ancaman yang terdengar aneh ditelinga Aldrean.
'Sekali lagi gue tau lo gangguin cewek gue, mampus lo!'
Masalahnya adalah Aldrean mana pernah mengganggu kekasih Nevan. Mengenalnya saja tidak.
Walau pun hal itu menjadi pertanyaan, Aldrean memilih untuk mengabaikannya. Menurutnya hal itu tidak terlalu penting sampai harus menyita fokusnya.
Ting.
Bunyi lift yang terbuka mengembalikan kembali fokus Aldrean.
Sebuah ruang makan besar langsung menyambut penglihatan Aldrean.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO
Genç KurguDia Zero. Sosok spesial yang akan hadir setelah kematian seseorang. [On Going]