Bagian 37 (Season 2)

2.7K 355 16
                                    

Mengerti dengan isyarat Kei sebelumnya, Deon membawa pemuda yang lebih dewasa ke tempat sepi di mana hanya akan ada mereka berdua di sana.

Tapi ternyata Edwin yang melihat interaksi Deon dan Kei sejak awal memutuskan untuk mengikuti keduanya dan Bisma yang selalu berada di samping Edwin juga memutuskan untuk mengikuti Edwin karena penasaran ingin melihat apa yang akan terjadi.

Begitu Deon sampai di sebuah balkon yang sepi bersama Kei, pemuda itu memerintahkan beberapa pengawal untuk tidak membiarkan orang lain mendekat.

Tentu saja perintah itu tidak berlaku untuk Edwin dan Bisma.

Deon juga tahu kedua temannya itu pasti akan menyusulnya jadi saat melihat Edwin datang bersama Bisma yang setia mengikuti di belakangnya, Deon hanya diam membiarkan keduanya untuk bergabung.

Kei telah mengenal ketiganya karena dia sendirilah yang telah menyelidiki latar belakang ketiganya atas permintaan Aldrean saat itu. Melihat Bisma yang mampu berdiri tegap di depannya, Kei merasa sangat terkejut.

Jelas-jelas kabar yang pernah Kei terima adalah jika Bisma mengalami cacat permanen pada kakinya karena kecelakaan yang terjadi pada pemuda itu.

Bagaimana bisa pemuda itu sembuh seperti sedia kala? Bahkan dalam waktu yang cukup singkat. Kei tidak bisa mempercayai hal yang terjadi di depannya.

Meski begitu, Kei masih tetap dengan wajah tenang tanpa menunjukkan ekspresi terkejutnya sama sekali.

"Tuan Kei." Edwin menyapa begitu sampai di hadapan Kei.

Bisma terkejut karena Edwin mengenal pemuda asing di depan mereka.

Walau pun Keluarga Bagaskara adalah salah satu keluarga konglomerat di Negara N tapi keluarga itu tidak berkecimpung jauh dalam dunia perbisnisan, mereka jauh lebih fokus dalam bidang pengobatan dan asuransi, wajar bagi Bisma untuk tidak bisa mengenali sosok seterkenal Kei yang namanya selalu ditakuti para penguasaha.

"Sepertinya keputusanku untuk datang kemari adalah benar." Kei menatap bergantian ketiga orang yang lebih muda darinya itu. "Apa kalian sudah bisa menghubungi Al?" Tanyanya.

"Terakhir saya menghubungi Al adalah sebelum pesta dimulai. Saat itu handphone nya masih tidak bisa dihubungi." Balas Edwin.

Deon hanya diam menyimak percakapan dua orang itu.

Walau pun Bisma ingin ikut berbicara tapi pemuda itu mengurungkan keinginannya. Sejujurnya saat ini Bisma sangat membutuhkan banyak penjelasan dari kedua temannya.

Bisma hanya pergi sekitar satu bulan dan rasanya dia sudah tertinggal terlalu banyak kabar. Saat ini, dia menjadi orang yang paling tidak tahu apa-apa.

Pemuda yang Edwin panggil dengan sebutan 'Tuan Kei', Bisma tidak tahu ada hubungan apa orang itu dengan Aldrean. Kenapa nama Aldrean di bawa-bawa dalam pembicaraan mereka?

"Al ada dikost annya. Dia baik-baik saja. Kalian tidak perlu mencemaskannya."

"Apa Al benar baik-baik aja? Dia tidak bisa dihubungi dari pagi." Edwin sangat mencemaskan Aldrean sebenarnya tapi dia tidak bisa langsung mencari Aldrean yang tidak ada kabar karena posisinya sebagai pewaris Keluarga Atmaja mengharuskannya hadir dalam pesta Keluarga Liu.

Edwin bisa saja meninggalkan pesta tapi itu akan memberikan nilai buruk untuk keluarganya. Edwin tidak bisa melakukan itu.

Ditambah saat ini pondasi keluarganya tengah goyah dari dalam jadi sangat penting untuk mempertahankan citra keluarganya dari luar.

Kondisi serupa juga terjadi pada Deon. Sebagai tuan rumah pesta sangat tidak mungkin baginya untuk meninggalkan acara.

Untuk Bisma, kondisinya yang baru kembali dari negara lain membuatnya tidak terlalu tahu apa yang telah terjadi. Saat mengetahui Aldrean tidak bisa dihubungi, Bisma juga mencemaskan temannya itu tapi dia juga tidak berada dalam posisi bisa keluar dan mencarinya.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang