Bagian 16

6.9K 692 9
                                    

Bayu menatap Hana dengan tatapan yang menyiratkan rasa tidak percaya yang jelas. Istrinya yang selama ini dia kenal memiliki hati yang baik dan lembut, tapi saat mendengar cerita dari Louis, hatinya tiba-tiba merasa ragu.

Bertahun-tahun ini apa dia benar-benar mengenal istrinya?

Louis memang orang asing, Bayu juga tidak tahu dari mana atau bagaimana pria itu mengetahui latar belakang Hana tapi satu hal yang pasti, dengan latar belakang Louis, apa pun pasti bisa didapatkannya. Termasuk mendapatkan informasi tentang latar belakang Hana.

Karena itulah, Bayu mulai meragukan istrinya sendiri.

Hal seburuk itu, bagaimana bisa Hana melakukannya?

Hera, Bayu juga mengenal gadis itu. Bahkan sangat mengenalnya.

Usia Hera dan istrinya memang terpaut cukup jauh, saat Hana melahirkan anak kedua mereka, Hera masih duduk di kelas delapan. Setahun kemudian, Hera yang duduk di kelas sembilan, belum juga menerima ijazah kelulusan, gadis itu diketahui tengah mengandung.

Pada tahun itu Hera masih berusia lima belas tahun.

Bayu ingat bagaimana dulu Hana mengatakan padanya jika Hera pasti telah salah dalam pergaulan itu semua karena Ayah Ibu mereka terlalu memanjakan Hera.

Bayu juga pernah ikut menanyai Hera tentang siapa Ayah dari bayi yang dikandungnya, walau pun posisinya hanya sebagai kakak ipar tapi Bayu telah menganggap Hera sebagai adik kandungnya sendiri.

Terlebih sebelum kejadian itu terjadi, Hera yang Bayu kenal adalah gadis yang ceria, dia cantik dan juga baik hati. Hera juga merupakan anak yang pintar dan populer di sekolah.

Tentu saja fakta jika Hera banyak dikagumi oleh kaum laki-laki adalah rahasia umum.

Setelah Bayu mengetahui Hera mengandung dan mendengar perkataan Hana, Bayu merasa itu cukup masuk akal, bagaimana pun sebagai seorang gadis cantik yang baik pasti Hera mudah tergoda dengan bujukan teman-temannya, membuatnya salah pergaulan karena salah memilih teman dan berakhir menjerumuskan dirinya sendiri.

Bayu tidak marah, dia hanya menyayangkan.

Bayu juga memberikan banyak nasihat pada Hera dan membujuk gadis itu untuk mengatakan siapa Ayah dari bayinya.

Hanya saja Hera benar-benar bungkam.

Kemudian, Rio datang. Pemuda itu mengatakan siap untuk menjadi Ayah dari anak yang dikandung Hera, selama Hera bersedia maka Rio juga bersedia.

Rio juga berjanji akan menganggap anak yang berada dalam kandungan Hera sebagai anak kandungnya sendiri.

Rio, pemuda itu adalah kakak kelas Hera yang sudah lama memendam rasa cinta untuknya.

Walau pun saat itu Bayu tidak mempercayai ucapan cinta dari anak yang bahkan belum beranjak dewasa tapi dia atau pun kedua mertuanya-- orang tua Hera tidak memiliki pilihan lain.

Lebih baik daripada anak itu lahir tanpa seorang ayah.

Setahun kemudian, bayi laki-laki kecil itu telah lahir dan diberi nama Aldrean Dimas.

Bahkan sampai anak itu lahir, Bayu tidak pernah tahu siapa ayah kandungnya atau berusaha mencaritahu siapa ayah kandungnya lagi.

"Siapa?" Bayu bertanya pada Hana yang masih memangis tersedu di sampingnya. Dia bahkan tak menatap wanita yang berstatus sebagai istrinya itu. Jujur, dia kecewa.

Louis sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu dan setelah lama terdiam akhirnya Bayu memutuskan untuk membuka suaranya.

"Apa kamu juga menyalahkanku, Mas?" Hana menatap wajah Bayu yang berpaling darinya itu dengan hati sakit.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang