Bagian 15

6.6K 635 18
                                    

Ruang tamu di rumah Bayu tiba-tiba memiliki suasana gelap yang mencekam karena kedatangan tamu yang tidak diundang.

Pelakunya adalah Louis.

Pria bersetelan mewah itu tampak menaikkan satu kakinya di antara kakinya yang lain dengan ekspresinya yang pongah. Dia menatap Hana, yang gemetar di samping sang suami dengan tatapan jijik.

"Hanya karena kamu berusaha memyembunyikannya bukan berarti orang lain tidak akan pernah mengetahui kebenarannya. Ingat, sedalam apa pun kamu mengubur bangkai, baunya tetap akan tercium keluar." Louis berkata dengan nada penuh intimidasinya. Sebagai seseorang yang selalu berada di puncak aura mendominasi yang dimiliki Louis memang sulit dikalahkan.

Bahkan Bayu, seseorang yang memiliki gunungnya sendiri merasa tertekan oleh aura yang dikeluarkan oleh Louis.

"Sebenarnya siapa Anda?" Bayu berusaha bertanya baik-baik. Dia tidak mengenal pria paruh baya di depannya itu yang tiba-tiba datang ke depan rumahnya dan menerobos masuk.

Terlebih pria itu juga mengatakan kata-kata yang sulit di mengerti olehnya.

Rasanya Bayu ingin marah untuk sikap tidak sopan pria itu tapi, dia hanya bisa memendamnya saat sadar bahwa pria paruh baya di depannya itu bukan lawan yang bisa dianggap mudah.

Bayu memang tidak mengenalnya tapi hanya dengan melihat aura dan tatapan sombong yang menghias sepasang mata hijau itu membuat Bayu berpikir dua kali untuk menyinggungnya.

Menatap Bayu sekilas, Louis kemudian mengeluarkan kartu nama dari dalam saku jasnya. Dengan enteng Louis melemparkan kartu nama miliknya ke atas meja.

Walau pun Bayu tidak menyukai cara Louis bertingkah tapi Bayu hanya bisa menerima kartu nama itu dan membacanya.

Louis Rey Fatino.

Ketua Empire Grup.

Itulah yang tertera dalam kartu nama Louis.

Bagi para penguasaha, siapa yang tidak mengenal Empire Grup? Empire Grup adalah perusahaan internasional yang memiliki banyak cabang di berbagai negara termasuk Negara N.

Empire Grup juga termasuk ke dalam lima perusahaan terbesar di seluruh dunia.

Jika dibandingkan dengan Empire Grup, perusahaan miliknya sama sekali bukan apa-apa.

Tiba-tiba Bayu merasa bersyukur karena dia belum melakukan hal buruk yang mungkin akan berdampak pada perusahaannya.

"Sekarang kamu sudah tahu siapa saya, jadi apa ada yang ingin kamu katakan?" Louis menatap Bayu dengan ekspresinya yang tidak berubah.

Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba itu, Bayu tersentak. Dia kemudian melirik Hana yang berada di sampingnya, dia menguatkan tekadnya dan menatap Louis. "A-apa hubungan Anda dengan keponakan kami?" Tanyanya.

Louis hanya mengerutkan keningnya.

Seolah menyadari mungkin ada yang salah dalam kata-katanya, Bayu buru-buru memperbaiki perkataannya. "Ma-maksud saya Al. Apa hubungan Anda dengan Aldrean?"

Tanpa mengubah ekspresinya, Louis berujar dengan santai. "Saya Papanya."

___

"Kenapa?" Tanya Deon.

Aldrean menoleh dan hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.

Baru saja dia tiba-tiba merasakan dingin di belakang lehernya tapi dia memilih untuk mengabaikannya.

Saat ini mereka berada di dalam kamar Aldrean yang berada di Villa Louis.

Setelah kemarin Deon datang hari ini pemuda itu juga kembali datang setelah sepulang sekolah.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang