Bagian 48 (Season 2)

2.2K 301 36
                                    

Nyut.

Tangan Aldrean bergerak pelan memijat pelipisnya. Di tengah-tengah mata pelajaran tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit.

Bel masuk baru saja berbunyi kurang lebih sepuluh menit yang lalu dan baru sekitar lima menit yang lalu guru pengajar memasuki kelas.

Saat ini Aldrean bahkan tidak bisa fokus pada pelajaran yang sedang diterangkan di depan kelas karena rasa sakit yang tiba-tiba menderanya.

Jika itu kutukan, rasa sakitnya tidak terasa familiar, Aldrean tidak tahu apa yang menjadi sumber rasa sakitnya saat ini.

Sebelumnya dia bahkan baik-baik saja.

Gue kecapean kali ya...

Deon yang duduk di samping Aldrean awalnya tidak tahu ada yang salah pada temannya itu tapi, lama-kelamaan setelah melihat tangan Aldrean yang tidak berhenti memijat pelipisnya sendiri membuat Deon menyadari ada sesuatu yang salah pada Aldrean.

"Al?"

Aldrean langsung menoleh saat mendengar Deon memanggilnya dengan suara pelan. Wajahnya sudah berubah pucat dan keringat dingin perlahan membasahi seluruh tubuhnya.

Belum sempat mulutnya terbuka untuk mengeluarkan suara, pandangan di depannya berubah buram.

Sedetik kemudian, Aldrean seperti merasakan tarikan gravitasi yang kuat menghantam tubuhnya.

Bruk.

___

Keadaan kelas langsung ricuh begitu Aldrean jatuh tidak sadarkan diri dibangkunya.

Kejadiannya terlalu cepat hingga hampir saja Deon merasa kecolongan. Beruntung dalam waktu yang singkat itu Deon bisa membuat tubuhnya bergerak dengan cepat untuk menahan kepala Aldrean sebelum kepala itu menyentuh lantai.

"Wah kenapa!?"

"Al kenapa tuh?"

"Panggil petugas UKS!"

"Diam! Jangan berisik dan tetap dibangku kalian!"

Murid-murid menjadi berisik. Untungnya guru di depan merespons cepat kejadian dan langsung menenangkan murid-murid terutama murid perempuan yang heboh karena melihat Aldrean tidak sadarkan diri.

Aldrean lalu di bawa ke UKS tapi dokter jaga yang memeriksanya mengatakan untuk membawa Aldrean ke rumah sakit.

Ambulance langsung di datangkan dan Aldrean di bawa ke rumah sakit.

Semua orang tidak tahu apa yang salah pada Aldrean karena sebelumnya pemuda itu masih baik-baik saja kecuali, satu orang. Satu orang yang saat ini gemetar ketakutan di dalam kamar mandi karena rencananya melenceng jauh dari perkiraan.

"B-bukan salahku... bukan..."

"Harusnya dia minum jus alpukatnya tapi... kenapa? Kenapa malah Aldre hiks... maaf... hiks..."

Flashback

"Mbak, minumnya lemon tea tiga sama jus alpukat satu ya." Bisma menambahkan daftar minuman setelah memesan makanan untuk dirinya sendiri dan teman-temannya.

Setelah mendengar jawaban 'ya' dan anggukan dari petugas kantin, Bisma pun meninggalkan tempat antrean dan datang ke tempat Edwin dan yang lain.

"Mbak, a-aku mau jus stroberi t-tapi tanpa tambahan gula, pake susu aja yang b-banyak k-kayak biasa."

Diki muncul tidak lama setelah Bisma. Anak itu memesan jus stroberi sama seperti biasanya dengan nada gugup miliknya.

Wajah yang tertutupi kaca mata itu bahkan menunduk karena tidak berani melihat orang di depannya.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang