"Iran..." sapa Kak Ian.
"Iya Kak," balas Iran sambil tersenyum.
Kak Ian berlalu. Aku memasang tampang mencibir. "Kok lo doang sih yang disapa?"
Iran menoleh. "Masih dendam kali?"
"Hah? Orang dia yang ngelemparin gue, kan harusnya gue yang dendam gitu.."
Iran terkikik. "Lo ngarep banget ya disapa sama Kak Ian?" dia merangkulku.
"Idih.... sori la yaw, gak ngarep juga kok. Cuman tadi kebangetan aja, masa lo doang sih yang disapa, padahal gue juga ada di dekat lo. Dia kan juga tau nama gue," jelasku masih mencibir.
Lagipula masa sih hanya karena kejadian satu jam itu, lantas dibawa-bawa sampe sekarang? Hey, MOS udah selesai.... aku kan udah sah jadi salah satu anggota keluarga besar SMAN 1. Ini mah diskriminasi!
Iran menepukku. "Hoi.. nyantai aja kali, dia mungkin cuman malu kali, kan secara dia udah ngelemparin lo Va, tapi dia gengsi minta maaf. Senior gitu loh!"
Aku manyun. "Ah ga tau deh...."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
Fiksi RemajaAku ingin menunjukkan padamu, bahwa dalam setiap kisah cinta, tak selalu berakhir seperti yang diharapkan. Karena aku, satu di antara yang tak beruntung itu. #1 in ekskul (16/06/2019) #6 in watty2019 (22/07/2019) #21 in fiction (25/07/2019)