Malaikat Hidup Ku part 3

2.2K 99 0
                                    

   Ku lakukan ini karena aku menyayangi mu malaikat ku..

 
"Kakak kecewa sama kamu Ray "ucap Ify yang membuat Ray mendongakan kepalanya.
"Kakak "lirih Ray
"Kenapa kamu ngelakuin semua itu ? Kamu sekolah kan Ray ? Ibu nggak pernah ngajarin kamu berbuat kayak gitu kan Ray. Kamu mau ngecewain ibu hah ? Kamu mau buat ibu sedih Ray ? Jawab Ray "ucap Ify dengan nada tinggi yang semakin membuat air mata Ray mengalir. Rio sedikit terkejut saat mendengar suara Ify yang seolah membentak adik nya itu.
"Kenapa kamu nangis ? Kakak nggak pernah ngajarin kamu buat jadi anak yang lemah, anak yang cengeng kan ? Hapus air mata kamu "suruh Ify, Ray pun dengan cepat menghapus air matanya.
"Kakak pulang "ucap Ify lalu dia pun beranjak meninggalkan Ray dan Rio.
"Kakak berubah semenjak Ayah nggak ada. Kakak udah nggak sayang lagi sama Ray "langkah Ify terhenti saat mendengar perkataan Ray. Ify mengepalkan tangannya saat Ray menyebut Ayah. Ify membalikkan badannya lalu menatap Ray tajam.
"Kita nggak punya ayah, jadi berhenti menyebut ayah Ray "bentak Ify.
"Tapi Ray punya ayah,kak. Kakak nggak pernah tau kan penderitaan Ray selama ini, Ray capek kak, capek. Ray capek di ejek terus sama temen Ray karena Ray nggak punya Ayah. Ray capek disebut anak haram, Ray capek "teriak Ray dan akhirnya tangisnya pun pecah.
   Ify merasakan kaki dan tangannya bergetar saat mendengar perkataan Ray. Ify mencengkeram kuat lengannya yang bergetar. Matanya mulai memanas sekarang.
"Siapa yang bilang kamu anak haram, hah ? Kakak sendiri yang melihat kamu digendong sama ayah saat kamu lahir, siapa yang bilang kamu anak haram ? Jawab kakak "bentak Ify tapi Ray tidak mau menjawab. Ify menghela nafasnya pelan.
"Kakak maaf kan kamu Ray, tapi maaf kakak sekarang pingin sendiri dulu. Bilang sama Ibu kakak pulang terlambat "setelah mengatakan semua itu kepada Ray, Ify pun kembali beranjak meninggalkan Ray dan Rio.
"Kakak kakak mau kemana , kakak "teriak Ray, Ray berlari mengejar Ify tapi Ify sudah berlari jauh.
    Ray terjatuh saat dia tersandung sebuah batu. Ray meringis kesakitan memegangi lututnya yang saat ini sudah mengeluarkan darah.
"Kakak "lirih Ray.
   Rio berlari mendekati Ray yang terus menangis.
"Dek, kamu nggak apa apa kan ? Mana yang sakit ?"tanya Rio panik. Dia melihat lutut Ray yang berdarah.
"Ya ampun lutut kamu berdarah, kamu tunggu dulu ya "Rio berlari menuju mobilnya untuk mengambil kotak P3K. Lalu dia pun kembali lagi ketempat Ray.
"Tahan ya "ucap Rio. Karena Rio mengambil jurusan kedokteran jadi dia dapat mengobati ray dengan cepat.
    Setelah selesai mengobati Ray, Rio pun kembali menuju mobilnya lalu kembali lagi menuju Ray.
"Masih sakit ?"tanya Rio. Ray menghapus air matanya lalu menggelengkan kepalanya.
"Makasih kak "ucap Ray, Rio hanya tersenyum sambil mengacak rambut Ray gemas.
"Kalau kamu mau cerita sama kakak, kamu jangan sungkan ya. Kakak percaya kok sama kamu, kamu nggak mungkin melakukan semua itu tanpa alasan "ucap Rio sambil tersenyum.
"Makasih kak, mungkin cuma kakak yang percaya sama Ray. Ray sama sekali nggak salah Kak, Ray ngelakuin itu karena Deva udah keterlaluan sama Ray, Ray tau emang Ray miskin tapi Ray masih punya harga diri Kak. Ray selalu sabar sama ejek ejekan temen temen Ray yang selalu menghina Ray. Ray nggak pernah cerita semua ini sama Kak Ify ataupun Ibu karena Ray nggak menambah beban mereka, Kak "Ray menceritakan semua itu kepada Rio. Rio memeluk Ray seakan mengerti akan kesedihan Ray.
"Kamu yang sabar ya, kakak yakin kalau kakak kamu tadi cuma lagi emosi aja jadi kamu jangan terlalu di dipikirkan ya "ucap Rio sambil melepaskan pelukannya. Ray tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
"Ngomong-ngomong nama kakak siapa ?"tanya Ray.
"Nama kakak Mario tapi kamu cukup panggil kakak,Kak Rio ya "ucap Rio sambil tersenyum.
"Ya udah ayo kakak antar kamu pulang "ajak Rio sambil membantu Ray berdiri.
"Tapi kak Ify "lirih Ray sambil menundukkan kepalanya.
"Kamu jangan khawatir nanti biar kakak yang bantu cari kakak kamu ya, sekarang kamu kakak antar pulang dulu ya "ucap Rio. Ray hanya dapat menurut, Rio membantu Ray masuk kedalam mobilnya lalu mengantarkan Ray pulang.
                 ***I.F.Y***
   Ify berjalan tanpa arah di sekitar taman, air matanya sudah tak dapat dia tahan lagi.
"Aisshhh "desis Ify kesal karena merasa jika dirinya kembali menjadi seperti Ify yang dulu. Yang lemah dan cengeng.
"Jangan nangis bego "maki Ify kepada dirinya sendiri. Ify menghapus air mata nya secara kasar.
"Nangis aja lo "suara itu membuat Ify menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya.
"Elo "kaget Ify.


Bersambung....

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang