Malaikat Hidup Ku part 53

1.2K 49 1
                                    

Rio datang kembali dengan baskom kecil yang berisikan air dan handuk kecil. Rio duduk di tepi kasur Ify. Sedangkan Ify sendiri masih menggigil.
Rio mencelupkan handuk kecil itu kedalam baskom yang berisikan air itu lalu melepasnya dan menempelkan ke dahi Ify.
"Lo masih kuat kan ? Atau kita ke rumah sakit lagi ?"tanya Rio. Ify menggelengkan kepalanya.
"Gue nggak apa apa "ucap Ify. Rio menatap Ify sendu.
"Sakit banget ya efek dari kemoterapi tadi ?"tanya Rio. Ify hanya tersenyum.
"Nggak apa apa, ini juga kan demi gue "ucap Ify. Rio memegang tangan Ify sedangkan tangan yang satunya lagi digunakan untuk mengusap kepala Ify lembut.
"Gue merasa bersalah sama lo"ucap Rio. Ify menyeritkan keningnya bingung.
"Gue kan sekarang adalah pacar lo dan tugas gue adalah membuat lo bahagia dan ngejagain lo. Tapi setelah melihat lo sekarang, gue merasa gagal melakukan tugas itu. Gue juga merasa gagal memenuhi janji Gue ke ibu lo untuk selalu membuat lo bahagia "ucap Rio perih. Ify menggelengkan kepalanya. Dia membalas genggaman tangan Rio. Sedangkan tangan nya yang satu lagi Ify gunakan untuk mengelus pipi Rio lembut.
"Lo udah berhasil, yo. Lo nggak pernah merasa gagal membahagiakan gue. Gue nggak minta lo untuk membahagiakan gue dengan cara yang berlebihan. Lo terus ada disamping gue aja gue udah sangat bahagia. Jadi, lo jangan ngomong kayak gitu lagi ya "ucap Ify. Rio menganggukan kepalanya lalu mencium tangan Ify.
"Gue janji sama lo, gue akan belajar dengan rajin agar gue bisa menjadi seorang dokter dan gue bisa menyembuhkan lo. Gue janji itu "ucap Rio tegas. Ify menganggukan kepalanya.
"Gue pasti akan sangat senang jika lo yang jadi dokter gue "ucap Ify sambil tersenyum. Rio juga ikut tersenyum. Dia mengambil handuk yang menempel di dahi Ify lalu kembali mencelupkan kedalam baskom, memeras nya lalu kembali menempelkan di dahi Ify.
"Gue ngerasa bahagia karena tuhan udah mempertemukan gue dan lo. Gue nggak percaya jika gue bisa mencintai lo "ucap Ify. Rio tersenyum.
"Gue juga. I love you "ucap Rio.
"I love you too "balas Ify yang membuat senyum Rio mengembang.
"Gimana udah mendingan ?"tanya Rio. Ify menganggukan kepalanya.
"Udah. Yo, "panggil Ify.
"Iya ?"tanya Rio.
"Gue mau minta satu permintaan ke lo. Tapi lo harus memenuhi permintaan gue ini "ucap Ify.
"Apa permintaan nya ? Gue pasti akan berusaha untuk memenuhi permintaan lo itu "tanya Rio.
"Setelah gue sembuh gue pengen jalan jalan bareng lo. Gue mau mengulang saat pertama kali kita bertemu. Gue mau keliling kampus sama lo karena di kampus itu gue pertama kali ketemu sama lo. Gue mau ke bukit sama lo karena itu adalah tempat dimana lo dan gue saling mengungkapkan perasaan kita. Gue mau ketemu sama 2 anak kecil yang waktu itu gue tolong, gue mau ke toko buku sama lo, dan terakhir gue mau main hujan hujanan lagi sama lo "ucap Ify. Sedangkan Rio hanya terdiam.
"Apa lo bisa memenuhi permintaan gue itu ?"tanya Ify dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Rio tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Tentu aja. Lo pasti akan sembuh dan gue akan kabulkan permintaan lo itu "ucap Rio. Rio semakin menggenggam tangan Ify. Ify memejamkan matanya menahan perih di hatinya.
Ify merutuki dirinya yang bodoh. Mengajukan permintaan yang sangat mustahil baginya untuk dapat terpenuhi. Sembuh dari sakit nya, apakah mungkin ?
************
Ray menatap bingung mobil yang ada di depan rumahnya.
"Ini mobil kak Rio kan ?"gumam Ray. Ray pun dengan penasaran langsung masuk kedalam rumahnya.
"Ibu "panggil Ray namun tidak ada jawaban . Mungkin ibu sedang kerja pikir Ray.
Ray penasaran dengan kakaknya. Apakah kakak nya sudah pulang ? Ray pun berjalan menuju kamar kakak nya dan terkejut saat melihat kakak nya yang terbaring di kasurnya dengan wajah yang sangat pucat dan ditemani dengan Rio.
"KAK IFY "pekik Ray yang membuat Ify membuka matanya dan Rio menolehkan kepalanya. Mereka berdua terkejut melihat Ray. Ray mendekati Ify dengan wajah khawatir nya.
"Kakak kenapa ? Kakak sakit ? Wajah kakak pucat banget "ucap Ray panik. Ify tertawa kecil melihat adik kecilnya yang begitu khawatir kepada nya.
"Kakak nggak apa apa Ray. Jangan khawatir "ucap Ify sambil tersenyum. Ify mengusap rambut Ray lembut sambil terus tersenyum.
"Kakak kangen sama kamu "ucap Ify. Ray pun langsung memeluk Ify.
"Kakak jangan sakit. Ray takut "ucap Ray. Perlahan air mata Ify menetes. Ify mengusap kepala Ray.
"Kakak sayang sama kamu "Ify menggigit bagian bawah bibirnya menahan isakan nya.
Rio yang mengerti itu pun menggenggam tangan Ify. Mencoba memberikan Ify ketenangan dan kekuatan.
"Ray juga sayang sama kakak "balas Ray. Rio menghapus air mata ify yang terus menerus keluar. Sedangkan ify hanya bisa terus menggigit bagian bawah bibirnya agar isakan nya tidak terdengar. Bagaimana dia bisa bertahan ? Sanggupkah dia ?



Bersambung....

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang