Rio yang sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit di pundaknya pun langsung ambruk seketika.
"Rioooo"pekik Mamanya.
"Suster cepat bawa anak saya "lanjut nya. Suster itu menganggukan kepalanya lalu membantu Manda, Alvin dan yang lainnya membawa Rio menuju ruang rawat. Opa dan oma juga menyusul membiarkan ibu dan Ayah berdua dengan sang dokter.
"Saya mohon dok, ambil hati dan ginjal saya saja. Saya mohon "ucap ibu benar benar memohon.
"Ma "ucap Ayah dengan dayat bergetar.
"Ini semua demi anak kita "ucap ibu sambil tersenyum.
"Aku mohon yah "lanjut ibu. Ayah menganggukan kepalanya pelan.
"Lakukan saja keinginan istri saya dok ? "ucap Ayah.
"Baiklah kalau begitu, tapi kita harus melakukan tes dulu untuk mengetahui apakah ginjal dan hati ibu cocok untuk di donorkan kepada pasien "ucap Dokter itu. Ibu menganggukan kepalanya.
"Lakukan dengan cepat dok "ucap ibu. Dokter itu menganggukan kepalanya.
"Tapi..apa boleh saya melihat anak saya terlebih dahulu ?"tanya ibu. Dokter itu tersenyum dan menganggukan kepalanya pelan.
"Silahkan bu "ucap dokter itu lalu dia pun beranjak pergi. Ibu dan Ayah pun segera masuk kedalam.
Air mata ibu langsung jatuh begitu saja saat melihat Ify sekarang. Ibu mengusap pipi Ify lembut.
"Bangun sayang "ucap ibu dengan diiringi oleh air matanya.
"Ma, kamu nggak perlu melakukan semua ini. Aku akan mencarikan donor untuk Ify "ucap ayah Ify yang membuat Ibu menolehkan kepalanya.
"Nggak yah. Ayah dengar sendiri kan tadi dokter bilang apa ? Waktu kita hanya sedikit yah "ucap ibu.
"Tapi ..."
"Mam akan baik baik saja. Mama janji "ucap ibu sambil memegang tangan ayah. Ayah menghela nafasnya dan akhirnya air mata nya pun jatuh. Dengan cepat ayah memeluk tubuh ibu.
"Aku takut ma. Aku takut kamu pergi, kita baru aja bertemu kembali ma. Tolong jangan lakukan ini "ucap Ayah. Ibu tersenyum.
"Tapi ini juga demi anak kita yah "ucap ibu yang membuat ayah semakin meneteskan air matanya .
*************
Semuanya menunggu Rio di luar. Oma memeluk Manda yang saat ini tengah menangis.
"Alvin, Cakka, Gabriel. Lebih baik kalian pulang ya. Orang tua kalian pasti akan mencari kalian "ucap opa.
"Tapi opa.."ucap Gabriel.
"Rio akan baik baik saja. Kalian jangan khawatir "ucap Opa sambil tersenyum. Mereka bertiga menghela nafas. Lalu menganggukan kepalanya.
"Kalau gitu kita bertiga pamit opa. Kalau ada kabar tentang Rio langsung hubungi Alvin,Cakka sama iel ya "ucap Alvin sedangkan opa hanya menganggukan kepalanya.
Mereka bertiga pun beranjak dari rumah sakit itu.
Tak jauh dari ruangan Rio dirawat. Terlihat Riko dan Dea yang sedang duduk berdua di kursi ruang tunggu.
"Apa jadi Shilla masuk rumah sakit gara gara ditembak sama Ify? Cewek sialan itu ?"ucap Riko tak percaya. Dea menganggukan kepalanya dengan wajah yang dibuat sedih.
"Iya ko, bahkan dia juga yang udah bikin kepala gue jadi kayak gini "ucap Dea. Riko menggeram kesal.
"Aisss...sialan tuh cewek. Awas aja, gue akan habisin dia "ucap Riko. Dea tersenyum senang. Inilah yang dia inginkan.
"Gue juga benci sama dia. Tenang gue akan bantu lo buat balas dendam sama Ify "ucap Dea. Riko menatap Dea.
"Yah..tapi lo denger sendiri kan dokter bilang apa tadi ? Dan gue yakin bokap Shilla pasti bakal marah besar sama gue dan Shilla pasti akan dikirim lagi ke luar negeri. Ke tempat nenek nya tinggal dan gue juga pasti akan disuruh buat ikut "ucap Riko. Dea merengut kesal.
"Tapi kalau lo mau nunggu, gue akan sangat berterima kasih sama lo "ucap Riko.
"Berapa lama gue harus nunggu ?"tanya Dea.
"2 tahun "ucap Riko. Dea membelalakan matanya.
"2 tahun ? Gila, itu lama banget "ucap Dea.
"Gue tau, tapi gue janji sama lo. Saat gue kembali lagi, gue akan langsung temui lo dan kita akan balas dendam sama Ify. Gue jamin saat itu, Ify akan langsung mati di depan mata lo "ucap Riko.
"Oke gue akan tunggu lo. Awas kalau lo bohongin gue "ucap Dea. Riko tersenyum.
"Gue akan tepati janji gue "ucap Riko sedangkan Dea hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum sinis.
"Lo bisa aka selamat hari ini. Tapi nggak nanti, disaat gue dan Riko yang akan langsung bunuh lo "Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...