Malaikat Hidup Ku part 25

1.3K 57 0
                                    

Ify masuk kedalam kamarnya sambil bersenandung kecil. Rau juga ikut masuk kedalam kamarnya. Ify mengerutkan keningnya saat Ray masuk kedalam kamarnya dengan wajah yang murung sambil membawa sebuah kotak.
"Kamu kenapa Ray ?"tanya Ify. Ray tidak menjawab dan hanya menundukkan kepalanya saja.
"Apa ada yang ganggu kamu lagi di sekolah ? Jawab kakak, biar kakak marahin mereka "ucap Ify. Ray mendongak lalu tersenyum. Ray senang melihat kakak nya yang begitu sangat peduli kepadanya.
"Nggak apa-apa kok kak "ucap Ray sambil nyengir. Ify melengos.
"Kamu ini, kirain ada apa "ucap Ify. Ray hanya nyengir. Lalu dia pun memberikan kotak itu kepada Ify.
"Apa ini ?"tanya Ify bingung. Ray tersenyum.
"Kakak buka aja sendiri, Ray ke kamar dulu ya "ucap Ray lalu dia pun dengan cepat keluar dari kamar Ify. Tapi Ray tidak langsung ke kamarnya dia mengintip di dekat pintu kamar Ify untuk melihat reaksi Ify.
Ify perlahan membuka kotak Ify dan terkejut saat melihat isinya. Isinya adalah sebuah novel yang selama ini dia ingin beli namun Ify menyayangkan uang nya karena dia ingin menabung uang nya untuk keperluan yang lebih penting.
Ify mengambil novel itu dengan senyum yang mengembang. Ternyata ada surat di kotak itu juga. Ify mengambil surat itu lalu membaca nya.
Gimana kakak suka nggak ? Hari ini ibu dapet rezeki jadi ibu beliin kakak ini. Ini novel yang kakak mau kan dari dulu ? Jaga baik baik ya...

Ify tersenyum membaca surat itu. Ify memeluk novel itu dengan perasaan yang bahagia. Ray diam diam tersenyum juga melihat Ify. Dia sudah yakin jika Ify akan menyukai novel itu. Ray pun dengan cepat berlari menuju ibunya dan memeluk ibu.
"Ibu tahu kak ify seneng banget sama hadiah yang ibu kasih, novel nya di peluk terus sama kak Ify "ucap Ray yang membuat Ibu mengembangkan senyum nya.
**************
Saat Ify hendak membaca novel barunya itu, tiba tiba saja ada sms masuk. Ify mengambil ponsel nya dan membaca sms itu. Ternyata itu adalah sms yang dikirim oleh Rio. Rio menyuruh Ify untuk menemui dia.
"Dasar gila udah tau sekarang hujan "ucap Ify. Ponsel ify kembali bergetar. Ada telfon.
"Hallo, siapa ?"
"Ini gue "
"Lo..ada apa ?"
"Temenin gue ke toko buku, gue bosen "
"Idih nggak mau, lagian sekarang hujan Rio. Besok aja "
"Gue maunya sekarang, gue lagi ada masalah. Ayolah temenin gue, gue nggak tau harus minta bantuan sama siapa lagi "
"Em..yaudah deh. Janjian dimana?"
"Nanti gue jemput lo, lo siap siap aja dulu. Dandan yang cantik"
"Ngapain coba pake dandan segala, kan cuma ke toko buku doang "
"Nggak mau tau, pokoknya lo dandan aja yang cantik. Awas kalau nanti gue kesana lo belum siap siap "
"Lo ngancem nih "
"Nggak ngancem kok, yaudah dadah "
"Geli telinga gue yo "
"Hahaha..."

Ify mematikan ponselnya, dia mendumel kesal namun setelah itu dia tersenyum sendiri. Ify pun menyimpan novel pemberian ibu nya itu lalu berjalan menuju lemari dan mengambil baju.
"Ah..rasanya udah lama gue nggak dandan kayak gini "gumam Ify..

Bersambung...

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang