Rio dkk sudah sampai dirumah Rio. Tubuh Rio langsung menegang saat melihat oma dan opa nya yang sedang mengobrol di ruang tamu sambil menonton televisi.
Opa yang merasa kehadiran Rio pun langsung menolehkan kepalanya.
"Eh kamu sudah pulang Rio "ucap Opa. Rio hanya tersenyum.
"Eh ada kalian juga "ucap Opa saat melihat Alvin, Cakka dan Gabriel.
"Apa kabar opa, oma ?"tanya Alvin sambil mencium tangan opa dan oma diikuti oleh Gabriel dan Cakka.
"Baik, kalian juga apa kabar ? Sudah besar kalian ya "ucap oma sambil tersenyum.
"Mama mana oma ?"tanya Rio. Seketika wajah oma menjadi muram.
"Mama kamu.."
"Mama pulang "semuanya menolehkan kepalanya saat mendengar suara Manda.
"Mama dari mana ?"tanya Rio. Manda tersenyum lalu mendekati Rio.
"Eh ada kalian. Kalian apa kabar ? Udah lama nggak ketemu, udah besar aja kalian "ucap Manda kepada Alvin, Gabriel dan Cakka.
"Baik tante, tante juga apa kabar ? Tambah cantik aja "ucap Cakka.
"Genit lo "ucap Gabriel dan Alvin sedangkan Cakka hanya terkekeh sambil nyengir kepada Manda.
"Eh ayo duduk dulu semuanya "ucap Opa sedangkan yang lainnya hanya menurut. Mereka semua pun duduk.
"Mbok yem "teriak Opa. Tak lama mbok yem pun datang.
"Iya tuan "ucap mbok yem.
"Tolong buatkan minuman untuk saya dan yang lainnya "ucap Opa. Mbok yem menganggukan kepalanya patuh.
"Baik tuan "ucap mbok yem lalu dia pun kembali beranjak menuju dapur.
"Kamu kenapa yo ? Kok diam aja ? Ada sesuatu yang mau kamu omongin ?"tanya Mama Rio.
"Ekhem.."dengan kompak Alvin,Cakka dan Gabriel berdehem. Opa, oma juga Mama Rio menatap mereka bertiga bingung. Sedangkan Rio terlihat gugup.
"Em..ma Rio..rio "ucap Rio gugup.
"Iya kamu kenapa ?"tanya Mama Rio. Rio mengembuskan nafasnya pelan.
"Rio mau ngelamar Ify jadi tunangan Rio, ma "ucap Rio yang membuat mama nya, oma dan opa terkejut.
''Melamar ? Tunangan ? "ucap Mereka bertiga serempak.
"Iya,ma. Rio ingin lebih serius dengan Ify. Rio udah terlanjur sayang sama dia, Rio nggak mau kehilangan dia "ucap Rio.
"Apa kamu yakin dengan ucapan kamu itu, yo ? Kamu masih muda ? Umur kamu masih 19 nak, kamu masih terlalu muda "ucap mama nya.
"Tapi ma, Rio mau Ify menjadi tunangan Rio "ucap Rio tegas.
"Kenapa kamu begitu ingin Ify menjadi tunangan kamu, nak ?"tanya oma.
"Karena Rio mau menjaga dan membahagiakan Ify sampai saat nya nanti kita akan berpisah "ucap Rio sambil menundukkan kepalanya.
"Maksud kamu ?"tanya mama nya.
"Ify, dia sakit ma. Dan mungkin umur Ify nggak akan lama lagi. Rio nggak mau kehilangan Ify ma. Rio nggak mau Ify kayak Alyssa yang ninggalin Rio, Rio ingin menjadikan Ify sebagai tunangan Rio agar Rio bisa membahagiakan Ify dan menghabiskan waktu Ify bersama Rio. Rio hanya ingin bahagia dengan Ify walaupun dalam waktu yang singkat "ucap Rio. Perlahan air mata nya jatuh membuat semua yang melihatnya terperangah.
"Maksud kamu ? Ify sakit ?"tanya Opa. Rio menganggukan kepalanya.
"Ify sakit opa, dia sakit leukemia. Rio nggak mau kehilangan dia opa "ucap Rio dengan suara bergetar. Mama Rio pun langsung memeluk Rio.
"Ya ampun sayang, kenapa kamu nggak pernah cerita sama mama tentang ini semua "ucap Mama Rio.
"Tolong ijinkan Rio membahagiakan Ify, ma. Biarin Ify menjadi tunangan Rio, Rio hanya ingin membahagiakan dia. Rio nggak mau kejadian Alyssa terulang lagi. Rio nggak mau Ify kayak Alyssa "ucap Rio sambil terisak kecil.
Semuanya menatap Rio haru. Rio rela mengorbankan semuanya demi Ify. Dia rela memberikan semua waktunya demi membahagiakan Ify. Semuanya bisa melihat betapa besar cinta Rio kepada Ify saat Rio meneteskan air matanya tadi.
"Iya sayang, mama ijinkan kamu bertunangan dengan Ify. Mama ijinkan sayang "ucap Mama Rio. Rio melepaskan pelukannya.
"Mama serius ?"tanya Rio. Mama nya menganggukan kepalanya lalu menghapus air mata Rio.
"Iya sayang. Kapan kamu mau melamar Ify ?"tanya Mama Rio. Rio tersenyum.
"Malam ini juga "ucap Rio yakin.
"Kamu yakin,nak ? Apa nggak terlalu cepat ?"tanya Mama Rio. Rio menganggukan kepalanya pasti.
"Rio yakin ma "ucap Rio tegas. Opa dan oma tersenyum.
"Ya sudah kalau begitu kita akan melamar Ify untuk kamu malam ini juga "ucap opa.
"Opa serius ?"tanya Rio.
"Tentu saja Rio. Opa justru sangat ingin jika kamu bersama Ify. Iya kan, ma ?"tanya opa kepada oma.
"Iya pa "ucap oma.
"Mama gimana ?"tanya Rio. Mama Rio tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Mama setuju "ucap Mamanya. Rio tersenyum senang lalu kembali memeluk mama nya.
"Makasih Ma, makasih banyak "ucap Rio. Mama Rio mengusap rambut Rio lembut.
"Iya sayang, jaga Ify baik baik ya "ucap Mama nya sedangkan Rio hanya menganggukan kepalanya. Mama Rio pun melepaskan pelukannya. Dia tersenyum.
"Anak mama yang ganteng ini ternyata udah dewasa ya. Perasaan baru kemarin deh mama ajarin kamu jalan sayang "ucap Mama Rio. Rio tersenyum.
"Mama Rio jadi terharu nih "ucap Rio manja.
"Hahaha...yaudah sekarang kita siap-siap dulu ya. Kan nanti mau ke rumah Ify "ucap Mama Rio sambil menaik-turunkan alisnya ke arah Rio membuat Rio tersenyum malu.
"Alvin, Cakka ,Gabriel kalian ikut kan ?"tanya oma.
"Ikut dong oma "ucap Alvin sambil tersenyum.
"Yaudah kita siap-siap dulu ya "ucap Oma sedangkan yang lainnya hanya menganggukan kepalanya.
" Nggak lama lagi Fy. Nggak lama lagi, kata lo-gue akan berubah menjadi kata aku-kamu. Dan nanti akan berubah menjadi kita "
***********
Ify tersenyum di Pelukan ayah nya.
"Kamu udah besar ya,fy. Bentar lagi mau tunangan lagi "ucap Ayah Ify.
"Tapi Ify tetap putri kecil ayah kan ?"tanya Ify manja.
"Tentu saja "ucap Ayah Ify sambil tersenyum.
"Ini minum nya "ucap ibu yang baru saja datang dari dapur.
"Makasih Ma "ucap Ayah .
"Iya yah "ucap Ibu sambil tersenyum.
"Fy, kamu siap-siap gih, kan nanti Rio mau kesini "ucap ibu
"Nanti aja, bu. Masih lama "ucap Ify.
"Kamu gimana sih nak, ini lamaran loh bukan main main. Udah sana siap-siap, ibu juga mau beres beres dulu sama ayah. Iya kan, yah ?"tanya Ibu. Ayah hanya menganggukan kepalanya.
"Yaudah deh "ucap Ify sambil menganggukan kepalanya. Lalu dia pun beranjak menuju kamarnya.
********
"APA ! Ify mau dilamar sama Rio malam ini juga "ucap Shilla saat Dea menerima kabar dari Alvin.
"Nggak gue nggak mau, gue nggak rela "teriak Shilla. Tatapan Dea tajam, tangannya terkepal.
"Dasar cewek murahan "desis Dea. Shilla menatap Dea dengan tatapan memohon.
"Dea, gimana ini ? Gue nggak rela, gue sakit hati "ucap Shilla. Dea menepuk pundak Ify.
"Lo tenang aja, gue udah bilang kan sama lo. Pertunangan itu nggak akan pernah terjadi. Gue juga nggak mau sodara gue tunangan sama cewek murahan kayak dia "ucap Dea.
"Terus rencana lo apa sekarang ?"tanya Shilla. Dea menyunggingkan senyum sinis nya.
"Kita culik Ify hari ini terus kita siksa dia lalu kita bunuh dia "ucap Dea yang membuat Shilla membelalakan matanya.
"Lo gila "bentak Shilla.
"Kenapa lo takut ?"tanya Dea.
"Nggak gue nggak takut. Oke gue setuju sama cara lo "ucap Shilla yang membuat Dea tersenyum puas.
"Bagus, ayo kita beraksi sekarang. Kita culik Ify terus kita bunuh dia. Gue nggak peduli apa yang akan terjadi sama gue nanti. Karena gue udah terlanjur benci sama dia "ucap Dea sambil menatap tajam ke depan.
********
Pukul 3 sore...."Ify kamu lagi apa ?"teriak ayah.
"Ify lagi milih baju yah "teriak Ify.
"Bisa kamu ambil koper ayah di mobil ? Ayah lupa sayang "teriak ayah.
"Iya yah "teriak Ify. Ify pun keluar dari kamarnya dan berjalan keluar menuju mobil ayah nya.
Ify membuka pintu mobil ayah nya dan mengambil koper ayah nya. Namun saat dia membalikkan badannya dia terkejut melihat Dea sedang berdiri di hadapannya.
"Dea lo ngapain disini ?"tanya Ify. Dea hanya tersenyum. Lalu dia pun membekap mulut Ify dengan sapu tangan yang sudah di berikan obat bius. Lama kelamaan tubuh Ify pun menjadi lemas sampai akhirnya tak sadarkan diri.
"Shil "panggil Dea. Shilla pun langsung mendekati Dea.
"Bukain pintu mobil, gue mau masukin nih si Ify "ucap Dea. Shilla menganggukan kepalanya lalu membukakan pintu mobil. Lalu dia pun membantu Dea. Tapi sebelum itu, Shilla menyimpan sebuah tangan kertas di kursi mobil Ayah Ify. Lalu mereka berdua pun membawa ify menuju suatu tempat.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...