Selalu tersenyum ? Baiklah..
Pintu kamar Ify dibuka oleh Ibu namun Ify tetap bertahan pada posisinya. Ibu berjalan menghampiri putri nya itu. Ibu meletakan mangkuk yang berisi bubur dan segelas teh hangat di meja kecil yang berada di samping ranjang Ify.
"Ify kamu makan dulu ya, nak. Ayo nanti kamu malah makin sakit lagi "ucap Ibu tapi Ify tetap tidak memperdulikan nya. Ibu menjadi khawatir sendiri dengan keadaan anak perempuan satu satunya itu.
"Ify kamu nggak apa-apa kan, nak ? Jawab ibu nak "ucap Ibu sambil berusaha untuk membuka selimut yang menutupi seluruh badan Ify namun Ify malah menariknya kembali.
"Berisik tau nggak "Ibu tertegun setelah mendengar respon Ify tadi. Ibu melepaskan tangannya yang memegang selimut lalu menghela nafas pelan.
"Ibu kangen sama Ify yang dulu bukan Ify yang sekarang. Ify yang selalu bersikap manja sama ibu, Ify yang selalu ada disamping ibu, Ify yang selalu tersenyum dan Ify yang selalu bisa membuat ibu tertawa "
Perlahan air mata itu jatuh, Ify dan ibu sama sama menangis saat ini. Apalagi Ify, air matanya semakin deras turun. Perkataan ibu nya sungguh membuat hatinya teriris.
"Kamu tau, nak. Ibu sakit melihat kamu seperti ini, ibu merasa jika ibu sudah gagal menjadi orang tua. Ibu tidak bisa membuat kamu dan Ray bahagia. Maafkan ibu, nak. Maaf karena ibu hanya bisa membuat kamu menderita. Andai kamu tau nak, ibu dan ayah sebenarnya tidak mau menjadi seperti ini dan ayah juga sebenarnya tidak mau pergi. Jadi ibu mau kamu jangan membenci ayah kamu. Kamu tau, nak. Ibu sangat menyesal karena ibu tidak bisa merubah segalanya menjadi lebih baik lagi. Maafkan ibu karena ibu tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk kamu, maafkan ibu karena ibu tidak bisa mengerti perasaan kamu, maaf karena ibu telah membuat kamu menjadi seperti ini, maaf "
Sudah! Sudah cukup. Ify sudah tidak kuat lagi, Ify pun membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan langsung memeluk ibu nya. Ify menangis didalam pelukan ibu nya .
"Sudah cukup bu, cukup. Maafin Ify hiks..hiks..jangan bicara seperti itu lagi "ucap Ify sambil menangis. Ibu membalas pelukan Ify. Pelukan yang sudah lama sudah tidak dia rasakan lagi semenjak putri nya itu berubah.
"Jangan nangis nak, jangan nangis "ucap ibu sambil melepaskan pelukannya. Ibu menghapus air mata Ify.
"Jangan pernah menangis, ibu nggak pernah mengajarkan kamu untuk menjadi anak yang cengeng bukan ? Jadi ibu mohon kamu jangan nangis ya"
Tangan Ify terangkat untuk menghapus air mata ibu nya. Dengan tangan yang bergetar Ify pun dapat menghapus air mata ibu nya. Sentuhan tangan dari Ify membuat ibu memejamkan matanya merasakan sentuhan lembut dari putri nya itu.
"Jangan nangis "lirih Ify namun dapat terdengar jelas oleh telinga ibu. Ibu membuka kembali matanya dan langsung menatap Ify dengan perasaan yang sudah bercampur aduk.
"Ify jangan diemin ibu lagi ya " Ify menganggukan kepalanya dengan cepat menyetujui permintaan ibu nya itu.
"Kamu janji, nak ?"tanya ibu memastikan.
"Ify janji " mendengar jawaban Ify, ibu pun kembali menarik Ify kedalam pelukannya. Ibu mencium berkali-kali puncak kepala Ify. Hal itu dilakukan sebagai bentuk luapan rasa bahagia yang saat ini sedang ibu rasakan.
"Ify sayang ibu "ucap Ify yang membuat senyum manis terukir di wajah ibu.
"Ibu juga sangat sayang sama kamu "balas ibu sambil mengeratkan pelukannya.
"Maafin Ify karena Ify udah buat Ibu sedih dan nangis "ucap ify dan saat itu juga dia kembali menangis lagi.
"Kamu jangan minta maaf nak. Semua ini adalah salah ibu, seharusnya ibu yang minta maaf sama kamu "
Ify melepaskan pelukannya saat mendengar ucapan dari ibu nya.
"Ibu jangan minta maaf "ucap Ify. Ibu tersenyum lalu menghapus air mata ify.
"Apa boleh ibu minta satu permintaan sama kamu ?"tanya Ibu dan langsung diangguki oleh Ify.
"Selalu tersenyum dan kembali menjadi Ify, ibu yang seperti dulu. Apa kamu mau melakukannya untuk ibu ?"tanya ibu.
"Ify akan melakukan nya jika itu adalah hal yang bisa buat Ibu bahagia "jawab Ify sambil tersenyum. Ibu ikut tersenyum, ibu mengusap pipi Ify lalu mencium kening Ify.
"Ibu sayang sama kamu, nak. Tetap tersenyum dan jangan pernah diemin ibu lagi ya "ucap ibu sedangkan Ify hanya menganggukan kepalanya saja.
Ibu dan Ify sama sama terdiam tapi kemudian tertawa.
"Kamu mandi dulu nak, baju kamu basah "ucap ibu. Ify menganggukan kepalanya. Namun saat dia hendak pergi menuju kamar mandi, Ify membalikkan badannya dan langsung mencium pipi ibu.
"Ify sayang sama ibu "setelah mengucapkan semua itu. Ify pun bergegas menuju kamar mandi.
Kini hanya ibu yang berada di dalam kamar Ify. Air mata ibu kembali turun, namun kali ini bukan air mata kesedihan yang turun tapi ini adalah air mata kebahagian karena Ify telah menjadi putri nya yang dulu. Putri nya yang seakan hilang itu kini telah kembali dan akan membuat hidupnya menjadi sempurna kembali.
"Andai kamu ada disini, mas. Kamu tau anak -anak kita sudah besar dan mereka sangat membutuhkan kehadiran kamu "lirih ibu . Namun ibu tidak mau berlarut-larut akan kesedihan, ibu menghapus air matanya. Lalu ibu pun mengganti sprei kasur Ify yang basah.
"Ibu titip sama kamu, tetap tersenyum dan jangan pernah kembali menjadi Ify yang tidak peduli kepada orang lain. Karena ibu takut, ibu takut jika suatu saat ibu pergi selamanya. Kamu nanti akan sendirian karena orang lain tidak mau menemani kamu "lirih Ibu. Lalu ibu pun keluar dari kamar Ify. Ibu harus ke kamar Ray, karena sudah lama Ray tidak keluar-keluar dari kamarnya.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...