"Gue mau makan di.."ucap Ify gantung. Rio menunggu Ify melanjutkan ucapannya.
"Di jonggol hahaha.."ucap Ify yang sukses membuat Rio melongo. Rio berdecak kesal sedangkan Ify tertawa puas telah mengerjai Rio.
"Hahaha...jelek banget muka lo tadi "ucap Ify sambil tertawa. Rio mendelik kesal.
"Iya iya maaf, serius nih sekarang "ucap Ify.
"Gue mau makan di suatu tempat, tapi kita harus beli dulu makanan nya "lanjut Ify. Rio menyeritkan keningnya bingung dengan ucapan Ify.
"Udah nggak usah bingung. Mending kita ke supermarket dulu buat beli makanannya "ucap Ify. Tanpa menunggu jawaban dari Rio, Ify pun menarik tangan Rio dan pergi ke supermarket yang memang letaknya tidak jauh dari toko buku ini.
********
Manda sedang membereskan barang barang nya di kamar nya. Oma mendekati Manda.
"Rio sedang pergi ya "ucap Oma yang membuat Manda menolehkan kepalanya.
"Mungkin Rio sedang ingin menenangkan pikirannya akibat pertengkaran ku dan Zeth tadi, Ma. Atau mungkin dia sedang jalan jalan dengan teman perempuannya "ucap Manda.
"Teman perempuannya ? Sejak kapan dia mempunyai teman perempuan ? Yang Mama tahu, dia tidak mau berteman dengan perempuan lagi setelah kejadian yang menimpa Alyssa "ucap Oma. Manda tersenyum.
"Mungkin perempuan yang ini sudah bisa membuat Rio berubah, Ma. Dan sepertinya Rio sudah memberikan hatinya kepada perempuan ini "ucap Manda. Oma tertawa.
"Mama nggak nyangka ternyata dia benar benar tumbuh menjadi laki laki yang benar benar sudah dewasa dan mama sekarang sudah semakin tua "ucap Oma sambil tersenyum.
"Ah mama, bagi Manda mama tetap masih cantik kok "ucap Manda. Oma tertawa.
"Bisa aja kamu "ucap Oma. Manda tertawa lalu kembali merapikan barang barang nya kembali.
************
Rio dan Ify keluar dari supermarket dengan membawa beberapa makanan. Rio dan Ify berjalan menuju mobil Rio namun langkah mereka terhenti saat melihat dua anak jalanan yang sedang duduk di pinggir jalan dengan wajah yang terlihat sedih. Hati Ify tersentuh, Ify pun mendekati dua anak kecil itu. Sedangkan Rio hanya memperhatikan saja apa yang sedang dilakukan oleh Ify saat ini.
"Kenapa ?"tanya Ify. Dua anak kecil itu menatap Ify.
"Laper "ucap anak itu lirih.
"Dek kamu nggak boleh gitu. Maafin adek saya ya, kak "ucap salah satu dari dua bocah itu, sepertinya kakak nya.
"Nggak apa-apa kok dek. Kalian berdua laper ya. Emang udah berapa hari kalian nggak makan ?"tanya Ify.
"Em..2 hari kak, kami nggak punya uang. Uang kami cuma cukup untuk beli minum dan untuk beli makanan buat ibu "ucap anak itu. Hati Ify tersentuh. Hanya demi ibu nya kedua anak ini rela tidak makan selama 2 hari.
"Emang nya ibu kalian nggak kerja ? Ayah kalian ?"tanya Ify.
"Ayah udah meninggal, kalau ibu lagi sakit. Kami nggak tega kalau ibu harus kerja "ucap anak itu. Ify tersenyum lalu mengambil 2 lembar yang seratus ribu dari tas nya lalu dia memberikan kepada anak itu.
"Buat kalian sama ibu kalian "ucap ify yang membuat kedua anak itu terkejut.
"Jangan kak, makasih "ucap anak itu. Ify menggelengkan kepalanya. Lalu dia pun menarik tangan anak itu lembut lalu menyimpan uang itu di tangan anak itu.
"Ini rejeki kalian sama ibu kalian. Kata ibu kakak, kalau kita nolak rejeki dari tuhan, nanti kita kena dosa. Kalian nggak mau kan ?"tanya Ify. Kedua anak itu kompak menggelengkan kepalanya. Ify kembali tersenyum. Ify mengambil 3 roti yang Ify beli tadi dengan 3 air mineral lalu diberikannya kepada dua anak kecil itu.
"Kalau ini buat makan kalian. Ingat ya walaupun kalian sedang dalam kesusahan, makan itu sangat penting untuk kalian "ucap Ify sambil tersenyum. Kedua anak itu kompak memeluk Ify. Ify tanpa rasa jijik ataupun geli pun membalas pelukan kedua anak itu. Dibelakangnya Rio terlihat tersenyum melihat Ify.
"Ternyata lo nggak hanya baik tapi punya hati yang tulus. Gue nggak salah karena gue udah ngasih hati ke elo. Gue bersyukur karena tuhan udah mempertemukan kita berdua "batin Rio. Rio terus tersenyum melihat Ify.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...