Teriakan Ify dan Shilla langsung menggema seketika. Dea menembak bahu Rio dengan tenang. Rio meringis sambil memegangi bahu nya yang rasanya sangat panas sekali. Darah mulai mengalir.
"Dea lo ...perjanjian kita nggak ada yang kayak gini ya "bentak Shilla. Dea hanya tersenyum sinis.
"Apa lo mau juga ?"tanya Dea. Kali ini dia mengarahkan pistol nya ke arah Shilla. Shilla menatap Dea tajam.
"Lo..Lo jangan macem macem. Gue nggak nyangka ya kalau lo itu benar benar seorang psikopat. Gue nyesel udah kerja sama, sama lo. Lo.."
Dor..
Kali ini Dea kembali menembakkan pistol nya. Tubuh Shilla langsung ambruk seketika. Dia memegangi perutnya yang perih karena tembusan peluru.
"Gue akan balas lo Dea "setelah mengucapkan kalimat itu pun Shilla langsung tidak sadarkan diri. Ify yang melihat itu semua pun benar benar geram. Dalam sekali hentakan ify pun melepaskan ikatan di tangannya. Dia tidak peduli dengan tangan nya yang mengeluarkan darah akibat perbuatannya tadi.
Ify mendekat ke arah Dea lalu menepis tangan Dea sehingga membuat pistol Dea langsung terjatuh begitu saja.
PLAK..
Dea memegangi pipi nya yang terasa memanas. Dia menatap tajam Ify.
"Lo berani ya sama gue "bentak Dea. Ify tersenyum sinis. Sifat Ify yang dulu kembali hadir.
"Lo aka tau akibat karena lo udah nyakitin orang orang yang gue sayang "ucap Ify tajam.
Dia menarik tangan Dea lalu mendorong Dea sehingga Dea terjatuh dan kepalanya membentur sebuah meja sehingga membuat kepalanya berdarah. Melihat Dea yang seperti itu, Ify pun langsung berlari menghampiri Rio.
"Lo nggak apa apa kan yo ? Ya ampun bahu lo, darah nya banyak banget yo "ucap Ify. Rio menggelengkan kepalanya per tanda jika dia tidak apa-apa.
Ify mengambil kain yang berada tidak jauh dengan Rio lalu dia pun melilit kan nya ke bahu Rio agar darah Rio tidak terus mengalir keluar.
"Lo seharusnya nggak dateng ke sini "ucap Ify. Air matanya mulai berjatuhan. Rio menghapus air mata itu lalu menarik Ify kedalam pelukannya.
"Gue nggak apa apa "ucap Rio.
Dea mencoba untuk mengalihkan rasa pusing dan sakit di kepalanya. Dia melihat Rio dan Ify yang sedang berpelukan.
"Sialan *maaf kasar*"ucap Dea geram. Dia mengambil pistol nya lalu mengarahkan nya kepada Ify.DOR..
DOR..
DOR..
DOR..Tubuh Ify langsung ambruk seketika di pelukan Rio. Ya, Ify mendapatkan 4 tembakan di punggungnya oleh Dea. Rio menatap tajam Dea yang saat ini sedang menatapnya tajam.
"Mati lo "teriak Dea. Lalu dia pun beranjak pergi dengan cepat.
"Dea jangan kabur lo "bentak Rio.
"Fy "lirih Rio. Rio melepaskan pelukannya lalu mengangkat kepala Ify di pahanya. Wajah Ify sekarang terlihat sangat pucat.
Rio menggelengkan kepalanya. Dia mengusap pipi Ify dengan air mata yang mulai berjatuhan.
"Hey bangun lo kuat kan ? Ayo banyu fy, bangun "ucap Rio. Rio merasakan jika tangannya sudah basah oleh darahnya dan kebanyakan oleh darah Ify.
"Ri..rio "ucap Ify terbata-bata.
"Iya, gue disini fy. Lo tahan ya, gue akan bawa lo ke rumah sakit "ucap Rio sambil menangis. Ify menggelengkan kepalanya lemas.
"Gue nggak kuat lagi, rasanya benar benar sakit banget "ucap Ify sambil meringis kesakitan.
"Nggak lo harus kuat, gue ada disini. Lo jangan takut, lo pernah janji kan sama gue kalau lo nggak akan pernah ninggalin gue? Gue mohon jangan ingkarin janji lo itu. Gue mohon sama lo, lo harus kuat ya gue akan bawa lo ke rumah sakit "ucap Rio sambil menangis. Dia tidak bisa mengangkat Ify karena bahu nya yang terus mengeluarkan darah
"Gue..say..sayang..sama lo "Setelah mengucapkan itu, Ify pun menutup matanya rapat. Wajahnya sangat pucat sekali. Rio menggelengkan kepalanya. Air matanya begitu deras berjatuhan.
"Nggak lo nggak boleh pergi. Lo udah janji sama gue. Lo harus kuat, gue akan bawa lo kerumah sakit. Sekarang lo bangun, gue mohon bangun "bentak Rio namun Ify hanya diam.
"IFYYYYYYYYY "teriak Rio kencang.
BRAK..
IFYYYYYYYYY...BERSAMBUNG....
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...