Rio sengaja meninggalkan Ify dan Ray berdua. Rio menyenderkan badannya ke tembok, menutup matanya menahan perih di hatinya
"Kakak beneran nggak apa apa kan ?"tanya Ray sambil melepaskan pelukannya. Ify tersenyum.
"Kakak nggak apa apa Ray. Masa kamu nggak percaya sama Kakak "ucap Ify. Ray duduk disamping Ify.
"Abis nya muka kakak pucat banget. Kan Ray khawatir sama kakak "ucap Ray. Ify mengelus pipi adik satu satu nya itu.
"Kakak ini orang yang kuat kan ? Kakak nggak akan pernah sakit. Apa kamu pernah liat kakak sakit ?"tanya Ify. Ray menggelengkan kepalanya.
"Tapi muka kakak ..."
"Udah jangan dibahas lagi. Gimana sekolah kamu ?"tanya Ify yang membuat Ray terkejut. Tidak biasanya kakak nya menanyakan tentang sekolah nya.
"Ray "ucap Ify yang membuat Ray tersadar.
"Oh..itu. Semuanya baik baik saja kok, kak "ucap Ray gugup. Ify menatap Ray curiga.
"Kami bohong. Bilang yang jujur sama kakak "ucap Ify. Ray menghela nafasnya, kakak nya benar benar bisa mengetahui jika dia sedang berbohong.
"Kak "Ray kali ini berucap lirih.
"Kenapa ? Apa ada masalah ?"tanya Ify khawatir.
"Apa Ray nggak pantas untuk berteman ?"tanya Ray.
"Ray siapa yang bilanh gitu sama kamu. Kamu berhak berteman dengan siapa saja Ray. Nggak ada yang melarang kamu untuk berteman "ucap Ify. Ray menundukkan kepalanya.
"Tapi kenapa teman teman Ray nggak mau berteman dengan Ray. Mereka bilang orang kaya nggak pantas berteman dengan orang miskin seperti Ray "ucap Ray. Perlahan air matanya mulai berjatuhan. Ify menatap Ray terkejut.
"Lihat kakak "ucap Ify. Ray pun mendongakan kepalanya menatap Ify. Ify terkejut melihat tatapan Ray terdapat luka. Siapa yang berani memberikan luka ini ?
"Hapus air mata kamu, kakak dan ibu nggak pernah ngajarin kamu buat jadi anak yang cengeng kan ?"ucap Ify. Ray lagi lagi hanya menurut.
"Sekarang dengerin ucapan kakak. Kamu berhak berteman Ray, sangat berhak. Nggak ada perbedaan dalam pertemanan. Miskin dan kaya bukan sebuah benteng pertemanan. Orang yang normal berteman dengan orang yang kekurangan, orang miskin juga bisa berteman dengan orang kaya. Nggak ada perbedaan dalam pertemanan Ray "ucap Ify. Ray kembali meneteskan air matanya.
"Tapi kenapa mereka hiks..hiks..mereka nggak mau berteman dengan Ray, kak. Di sekolah Ray selalu dihina, di jadikan kacung, dikucilkan. Kenapa kak ? Kenapa mereka ngelakuin semua itu ke Ray ? Bahkan ibu guru juga malah membela mereka dari pada Ray. Apa salah Ray sama mereka kak ? Apa salah Ray ?"Ray meluapkan semuanya. Semuanya yang ingin dia sampaikan selama ini kepada kakaknya. Meluapkan apa yang dialaminya.
Ify menatap Ray dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Ify merubah posisinya menjadi duduk lalu membawa Ray kedalam pelukannya.
"Kakak ijin in kamu nangis sekarang. Tapi kamu harus janji sama kakak kalau kamu nggak akan pernah nangis lagi "ucap Ify dan saat itu juga Ray pun langsung menangis sepuasnya.
"Nangis Ray "ucap Ify. Ify juga ikut meneteskan air matanya.
"Ray kangen ayah "ucap Ray yang membuat Ify semakin memeluk nya erat. Sudah lama Ray tidak menyebutkan kata ayah dan sekarang Ray mengatakan jika dia merindukan ayahnya ? Ya ttuhan begitu besar kah luka yang di alami oleh adik nya ini ?..
*********
Shilla berjalan dengan tatapan yang tetap fokus kepada ponselnya sampai sampai dia menabrak orang.
"Eh sorry gue nggak sengaja "ucap Shilla. Orang itu menatap Shilla terkejut begitu juga Shilla.
"Shilla "ucap orang itu yang ternyata adalah Dea.
"Dea "ucap Shilla kaget. Lalu mereka berdua pun berpelukan sebentar.
"Ya ampun gue nggak nyangka bisa ketemu sama lo disini "ucap Shilla.
"Gue juga. Kok gue nggak tau kalau lo pulang ke indonesia. Kuliah disini juga lagi "ucap Dea. Shilla hanya tersenyum.
"Kita ngobrol ngobrol yuk "ajak Dea. Shilla menganggukan kepalanya. Lalu mereka berdua pun memilih tempat untuk mengobrol.Bersambung....
*Hayo Shilla nya ketemu sama Dea. Sebenarnya apa hubungan Dea dan Shilla ? Apakah Shilla akan meminta bantuan kepada Dea untuk memisahkan Ify dan Rio ? Yang penasaran tunggu kelanjutannya ya. Vote & comment *
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...