Malaikat Hidup Ku part 75

2.8K 78 20
                                    

  Keesokan harinya..

  Ibu sudah dimakamkan sejak pagi tadi. Duka masih menyelimuti Ray maupun semuanya. Ray saat ini sedang berada di ruang rawat Ify. Dia juga merasa terpukul melihat kakak nya sakit seperti ini. Apalagi saat mengetahui jika kakak nya ini mempunyai penyakit yang sangat parah.
   Sebenarnya tidak hanya Ray yang ada disini, tetapi ayah nya dan keluarga Rio. Ya, tepat hari ini. Rio dan kakak nya akan resmi bertunangan.
"Yo ayo pasangkan cincin ini ke jari Ify "ucap Mama nya. Rio menganggukan kepalanya lalu mengambil cincin di tangan Mama nya lalu dengan perasaan yang bercampur aduk dia pun memasangkan cincin itu ke jari Ify. Suasana menjadi haru saat Rio memasangkan cincin yang satu nya lagi ke jari tangannya sendiri. Tanpa sadar air matanya menetes. Bahkan mama dan Ayah Ify juga ikut meneteskan air matanya.
"Hhhh.."Rio menghela nafas nya sambil menyeka air matanya.
"Selamat sayang, sekarang kamu dan Ify resmi bertunangan "ucap Mama nya sambil menepuk pundak Rio pelan. Rio hanya  tersenyum tipis.
"Om titip anak om ya, Rio "ucap Ayah sedangkan Rio hanya menganggukan kepalanya saja.
"Tapi semuanya, Rio mau minta izin sama kalian semua "ucap Rio dengan suara yang serius.
"Apa nak ?"tanya Oma. Rio menghembuskan nafasnya pelan sambil menyakinkan dirinya bahwa ini adalah cara yang terbaik.
"Rio minta izin untuk kuliah di Australia. Rio akan melanjutkan kuliah Rio disana dan pindah kuliah dari sini "ucapan Rio itu tentu saja membuat semuanya terkejut.
"Australia yo ? Tapi kenapa ?"tanya Mama nya.
"Rio ingin lebih dalam lagi belajar tentang ilmu kedokteran. Rio ingin jadi dokter agar Rio bisa menyembuhkan Ify. Rio mau Ify sembuh, ma "ucap Rio dengan suara bergetar. Semuanya terdiam.
"Apa kamu yakin ?"tanya Ayah. Rio menganggukan kepalanya yakin.
"Rio sangat yakin, om. Rio janji , saat Rio pulang nanti Rio akan menyembuhkan Ify dan juga Rio akan langsung menikahi Ify"ucap Rio sangat yakin sekali.
"Baiklah jika itu kemauan kamu, om setuju. Tapi kamu harus tepati janji kamu "ucap Ayah. Rio menganggukan kepalanya.
"Iya om, Rio janji "ucap Rio.
"Ma, kasih Rio izin ya "ucap Rio sambil memandang mama nya.
"Iya sayang, mama ijinkan kamu pergi. Tapi kamu harus janji sama mama, kamu harus kembali "ucap Mama nya. Rio menganggukan kepalanya lalu memeluk mama nya.
"Rio sayang mama "ucap Rio.
"Mama sayang kamu lebih "ucap Mama nya.
"Rio titip Ify semantara sama mama ya "ucap Rio sedangkan Mama nya hanya menganggukan kepalanya.
"Jadi kapan kamu akan pergi Rio ?"tanya Opa. Rio melepaskan pelukannya lalu dengan tegas dia menjawab.
"Besok "jawab Rio yakin.
"Kamu benar benar yakin dengan keputusan kamu itu ?"tanya Oma. Rio menganggukan kepalanya.
"Rio sangat yakin Oma "ucap Rio.
"Ya sudah kalau begitu, opa akan mengurus surat pemindahan kamu "ucap Opa.
"Dan oma yang akan menyiapkan keperluan kamu "ucap Oma. Rio menganggukan kepalanya.
"Iya, makasih Oma, opa "ucap Rio. Rio menatap Ify dengan mata yang kembali berkaca kaca.
"Gue janji, gue akan pulang dan gue yang akan menyembuhkan lo. Gue mohon lo tetap bertahan sampai gue pulang nanti "-Rio.

                    *********
  Semuanya meninggalkan Rio dan Ify berdua. Rio menggenggam tangan Ify lalu mengecup punggung tangan Ify.
"Gue pasti akan kangen sama lo "ucap Rio. Air matanya kembali jatuh. Namun dengan cepat dia menghapus air matanya.
"Gue janji gue akan pulang dan gue akan bangun rumah sakit milik gue sendiri agar gue yang akan buat lo sembuh "ucap Rio. Rio bangkit lalu mengecup kening Ify. Lama, karena Rio yakin. Selama ia belajar di negara lain, dia pasti tidak akan bisa melakukan ini lagi.
    Sementara itu Dea sekarang sedang berada di rumah nya. Dia memegang sebuah pisau kecil sambil tersenyum sinis.
"Gue juga bego sih, kenapa juga gue harus bikin perjanjian sama si Riko Riko itu. Tapi nggak apa apa lah. 2 tahun ? Baik gue akan tunggu. Gue juga penasaran rencana apa yang dia bikin buat habisin si Ify. Tapi gue udah nggak sabar banget pengen bunuh dia :<, tapi nggak apa apa juga deh, sekalian gue siapin dan mikir lagi rencana apa lagi yang harus gue buat "Dea sambil tersenyum sinis. Dia menancapkan pisau kecil itu ke boneka sampai boneka itu rusak. Lalu dia pun melemparkan boneka itu ke sembarang tempat.
                     *********
  Rio sekarang sedang berada di rumahnya. Ya, dia meminta izin untuk pulang karena ingin menyiapkan segala sesuatu untuk keperluannya besok. Sedangkan yang menemani Ify di rumah sakit adalah Ayah Ify dan juga Ray.
   CLEK..
Pintu kamar dibuka oleh Rio, Rio berjalan menuju meja belajarnya. Dia duduk di kursi lalu mengambil selembar kertas dan mulai menulis sesuatu. Sambil menulis Rio juga menitikan air matanya. Entah sebenarnya apa yang Rio tulis namun semakin dia menulis air matanya semakin deras mengalir. Sampai akhirnya dia berhenti menulis lalu menangis dengan keras. Bahu nya bergetar hebat karena menangis.
   Suara tangisannya pun lolos dari mulut nya. Rio mengusap kasar wajah nya. Dada nya terasa sesak. Lalu dengan air matanyay yang masih belum berhenti mengalir, Rio mengambil sebuah amplop berwarna kuning lalu memasukan kertas itu ke dalam amplop itu. Rio kembali menangis sambil memeluk surat itu.
                        *********
   Ayah dan Ray sama sama terdiam di ruang rawat Ify.
"Yah "panggil Ray. Ayah nya menoleh.
"Iya ? Ada apa nak ?"tanya Ayah nya. Ray memeluk ayah nya erat.
"Apa kak Ify akan bangun ? Sampai kapan kak Ify akan tidur terus ? Kak Ify nggak akan pergi kayak ibu kan ?"tanya Ray dengan suara bergetar. Ayah membalas pelukan Ray.
"Nggak nak, kakak kamu pasti akan bangun. Dia adalah gadis yang kuat, dia bukan gadis yang lemah. Dia akan bangun, dia pasti akan bangun "ucap Ayah nya.
"Ray takut ayah "ucap Ray sambil menangis. Ayah melepaskan pelukan nya lalu menatap mata Ray.
"Kamu tadi dengar sendiri kan apa yang di ucapkan oleh Rio. Dia akan menyembuhkan kakak kamu. Kamu percaya sama dia kan ?"tanya Ayah nya. Ray menganggukan kepalanya.
"Iya, yah. Ray percaya "ucap Ray dengan suara yang masih terdengar lirih.
                **************
  Keesokan harinya .

  Semuanya sudah telah disiapkan. Surat kepindahan pun sudah selesai. Dan sekarang disinilah Rio. Di tempat yang sangat penuh oleh banyak orang. Dengan ditemani oleh seluruh keluarganya, keluarga Ify dan juga teman temannya.
"Jaga diri kamu baik baik ya, yo "ucap mama nya. Rio menganggukan kepalanya.
"Iya ma. Mama juga, jangan sampai sakit "ucap Rio. Mama nya pun langsung memeluk Rio. Rio pun tak segan untuk membalas pelukan mama nya ini. Setelah itu, lalu dia pun beralih memeluk opa nya.
"Kamu cucu opa yang pintar, cepat kembali dan sembuhkan calon istri kamu "ucap Opa. Rio menganggukan kepalanya.
"Sampaikan salam Rio kepada oma, opa "ucap Rio sedangkan Opa hanya menganggukan kepalanya. Ya, Oma Rio yang menemani Ify di rumah sakit.
Lalu dia pun beralih memeluk Ayah Ify. Ayah Ify menepuk punggung Rio pelan.
"Jaga diri kamu, jangan sampai sakit. Cepat pulang dan sembuhkan calon istri kamu. Jangan langgar janji kamu dan cepat kembali "ucap Ayah Ify. Rio menganggukan kepalanya.
"Iya, om. Rio janji Rio akan segera kembali "ucap Rio. Rio melepaskan pelukannya lalu mendekati Alvin dan memeluk nya. Alvin menepuk punggung Rio pelan.
"Gue pasti bakalan kangen sama ketengilan lo, cepet balik bro. Calon istri lo pasti nunggu "ucap Alvin sambil terkekeh. Rio menganggukan kepalanya lalu dia pun beralih memeluk Gabriel.
"Cepet balik. Gue udah nggak sabar pengen liat lo married "ucap Gabriel. Rio hanya tersenyum lalu dia pun beralih memeluk Cakka.
"Walupun gue kesel sama lo karena lo tega nikah duluan sebelum gue tapi gue tetep senang kalau lo mau nikah. Cepet balik ya, gue tunggu undangan dari lo "ucap Cakka. Rio hanya menganggukan kepalanya. Rio pun melepaskan pelukannya.
"Makasih ya, gue nggak nyesel punya sahabat kayak kalian "ucap Rio sambil tersenyum.
"Bisa aja lo "ucap Alvin sambil terkekeh. Rio mendekati Ray lalu memeluk nya.
"Kakak cepet pulang ya, jangan lama lama disana. Kakak kan udah pinter. Jangan lupa kalau udah di sana kakak jangan deket dekat sama cewe lain ya. Ray nggak mau kak Rio ngeduain kak Ify "ucap Ray yang membuat Rio terkekeh. Rio melepaskan pelukannya lalu menjitak pelan kepala Ray yang membuat Ray meringis pelan.
"Anak SMP tapi udah tau yang begituan ya. Iya kakak janji kakak akan pulang cepat, kakak juga titip calon kakak sama kamu ya, dan juga "Rio memberikan amplop kuning yang telah dia siapkan kepada Ray.
"Kasih ini ke kakak kamu kalau dia bangun. Dan bilang kalau kakak sangat sayang dan cinta sama kakak kamu, bilang juga sama dia kalau kakak kamu harus terus bertahan sampai kakak kembali lagi ke sini "ucap Rio. Ray menganggukan kepalanya.
   Rio menghela nafasnya lalu mengambil koper nya.
"Semuanya Rio pamit, jaga diri kalian ya. Rio juga titip Ify "ucap Rio. Semuanya menganggukan kepalanya. Rio pun perlahan mulai beranjak. Rio membalikkan badannya menatap semua orang yang sangat dia sayangi itu. Setetes air matanya pun turun.
  Lalu dengan perasaan yang bercampur aduk Rio pun melambaikan tangannya lalu kemudian kembali melangkah  "Gue janji gue akan kembali Gue janji gue akan langsung temuin lo.Gue janji gue akan selalu ada disamping lo .Gue janji gue akan berusaha untuk buat lo sembuh. Gue janji akan tepati janji gue untuk membangun rumah sakit milik gue sendiri sesuai permintaan lo. Untuk itu, gue mohon agar lo tetap bertahan sampai gue kembali. Bertahan demi gue dan demi semuanya "batin Rio.
   
   Setelah Rio benar benar sudah tidak ada. Semuanya pun hendak beranjak pergi, namun ponsel Mama Rio berdering. Ternyata oma menelepon, mama pun langsung mengangkat nya.
"Hallo ma, kenapa ?"tanya Mama Rio yang membuat semuanya menatap ke arahnya.
"APA IFY KRITIS "pekik Mama yang membuat semuanya terkejut.

-THE END-

   Hidup itu indah ..
Sangat indah sampai sampai kita tidak menyadari jika kita telah menyia-nyiakan segalanya dalam hidup.
  Mengapa banyak orang yang ingin mati sedangkan diluar sana banyak orang yang masih ingin hidup. Seseorang yang ingin berjuang untuk mempertahankan hidup nya dan seseorang yang rela mengorbankan segalanya demi hidup orang yang sangat dicintai nya. Apakah semuanya dapat terwujud sesuai dengan impian mereka berdua ? Bersama sampai mereka berdua terpisah kan oleh takdir ? Bisakah mereka mewujudkan harapan mereka ? Atau harapan mereka harus pupus ?


*Hai, pasti kaget ya tiba tiba di next tapi ternyata langsung end ? Hahaha ..maaf maaf. Tapi bagi kalian yang masih penasaran dengan kisah IFY dan RIO ini kalian masih bisa membaca nya karena nanti akan ada MALAIKAT HIDUP KU SEASON 2.
Gimana gimana ? Setuju kan ? Bagi kalian yang setuju silahkan berkomentar :) yang tidak setuju juga ikut berkomentar ya hehehe.
  Nanti kan ya kelanjutan cerita cinta RIO dan IFY dalam cerita Malaikat Hidup Ku Season 2 nanti. Makasih bagi kalian yang telah mem-vote dan berkomentar selama ini. Tanpa kalian cerita ini mungkin nggak akan berarti apa apa (cielah bahasanya hehehe) maaf jika ada salah dalam kata kata dari cerita ini. Harap maklum dan sampai bertemu di MALAIKAT HIDUP KU SEASON 2.
                                 Salam Hangat
                                      DEWI N.A

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang