Ya..aku mulai merasakannya sekarang.
Rio dan Ify sekarang hanya bisa duduk di atas rumput hijau dengan nafas yang masih terengah-engah. Ify dan Rio saling bertatapan lalu tertawa. Entah apa yang lucu yang sedang mereka tertawakan.
"Kita pulang yuk, kayaknya sebentar lagi mu hujan "ucap Rio sambil mendongakan kepalanya menatap langit yang tadi cerah sekarang menjadi gelap dan mendung dan tak lama hujan pun mulai turun.
"Buruan kita pulang "Rio menarik paksa tangan Ify karena Ify hanya diam saja dan tetap bertahan pada posisinya.
"Sebentar aja, gue masih mau disini "Rio menganggukan kepalanya menyutujui permintaan Ify.
Hujan mulai turun deras sekali namun Ify tetap tidak mau beranjak dari sana.
"Dulu gue sangat suka sama hujan karena ayah gue juga suka sama hujan. Tapi semenjak ayah gue pergi gue jadi benci sama hujan. Tapi saat hujan turun entah kenapa rasa benci gue kepada hujan menjadi hilang "Ify tersenyum sambil mengadahkan tangannya sedangkan Rio sendiri hanya tersenyum melihat Ify .
Baju Rio dan Ify sudah sangat basah karena air hujan. Tapi mereka sepertinya tidak peduli dengan semua itu. Mereka benar benar menikmati hujan kali ini.
"Lo suka sama hujan ? Kenapa ?"tanya Rio penasaran. Ify tersenyum.
"Gue suka sama hujan karena setelah ada hujan pasti selalu muncul pelangi walaupun itu juga kadang tapi entah kenapa gue sangat suka kepada hujan "ucap Ify sambil tersenyum.
"Kalau lo, apa lo suka sama hujan juga ?"tanya Ify. Rio menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Mulai hari ini gue suka sama hujan dan seterusnya akan suka sama hujan. Karena lo suka maka gue juga akan suka "mendengar ucapan Rio entah mengapa Ify merasakan jika pipinya memanas saat ini. Ify berharap jika Rio tidak melihat pipi nya yang saat pasti sudah memerah bagaikan tomat.
"Ayo main hujan hujanan "ajak Ify tiba tiba. Sebelum Rio hendak menjawab Ify sudah terlebih dahulu menarik tangannya.
Ify melompat lompat menikmati rinai hujan dan nikmat yang telah Tuhan berikan kepada dia. Sedangkan Rio sendiri hanya tersenyum kecil melihat itu. Ify terpeleset tapi untung saja Rio menahan tubuhnya. Mata mereka saling bertemu. Rio sempat terpana melihat bola mata coklat nan bening milik Ify yang sangat indah.
Ify merasakan jantung nya berdetak sangat cepat sekali saat ini. Wajah Rio sangat tampan sekali.
"Maaf "ucap Rio sambil melepaskan tangannya yang menahan tubuh Ify. Ify hanya menganggukan kepalanya tanpa bisa mengucapkan kata apa apa. Dan itu membuat Rio terkekeh apalagi saat melihat semburat merah di pipi Ify.
Ify terpelonjak kaget saat Rio menggendong nya dan memutar nya. Ify tidak protes saat ini, dia justru terlihat nyaman dengan perlakuan Rio saat ini. Ify sangat senang sekali saat ini.
"Aku menyukai mu "batin Ify berucap seperti itu. Ify tersenyum kearah Rio yang saat ini juga tersenyum kearah nya.
Ify dan Rio sama sama bersyukur karena Tuhan telah mempertemukan mereka.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...