Rio mengendarai mobilnya. Perasaannya menjadi tidak enak sekarang. Ada apa ini ?
"Kok perasaan gue nggak enak gini ya "gumam Rio. Tiba tiba ada mobil yang menghadangnya dan itu tentu saja membuat Rio menghentikan mobilnya secara mendadak.
"Bisa kita bicara sebentar "ucap Riko sambil mengetuk pintu kaca mobil Rio. Rio turun dari mobilnya.
"Lo siapa ya ?"tanya Rio bingung.
"Kenalin gue Riko, sepupu nya Shilla tunangan lo. Bisa kita bicara ?"tanya Riko.
"Sorry ya tapi gue bukan tunangan Shilla "ucap Rio. Riko tertawa.
"Lah bukannya lo mah ditunangin sama Shilla ya "ucap Riko.
"Udah lah nggak usah bahas itu. Sekarang apa yang mau lo omongin sama gue ?"tanya Rio.
"Soal pacar lo itu .."ucap Riko gantung. Rio langsung menegang saat Rio mengatakan pacarnya.
"Maksud lo ? Lo jangan macam macam sama cewek gue "ucap Rio keras. Riko tertawa.
"Gue nggak akan macam macam kok sama pacar lo itu. Cukup lo terima perjodohan lo sama Shilla aja, gue janji nggak akan ganggu pacar lo itu "ucap Riko.
"Lo ! Sebenarnya mau lo apa sih yah ?" bentak Rio.
"Kan gue udah..."ucap Rio terpotong karena handphone nya berbunyi.
"Wah kebetulan banget nih. Tunangan lo telfon nih,lo mau ngomong nggak ?"tanya Riko. Rio memalingkan wajahnya.
"Yaudah biar gue aja yang ngomong "ucap Riko. Lalu dia pun mendekatkan handphone nya ke telinga nya.
"Hallo "
"Rik...riko "
"Shill, lo nggak apa apa kan ? Kok lo nangis ? Lo kenapa ?"
"Ri..riko. Gue..gue hiks..hiks..gue nggak sengaja dorong Ify ke jurang "
"Hah! Lo gila Shil, kenapa lo lakuin itu ?"
"Gue ..gue hiks..gue kelepasan hiks..hiks..gue..gue.."
"Udah udah mendingan lo sekarang pulang nanti gue nyusul ke rumah lo "Riko mematikan sambungan nya lalu dengan cepat masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya meninggalnya Rio yang saat ini sedang terdiam di tempat.
"Ify "pekik Rio. Lalu Rio pun dengan cepat masuk ke dalam mobilnya dan melajuka mobilnya menuju bukit tadi.
*********
Aku takut...
Tolong aku...
Aku tidak mau sendiri disini ..Di dasar jurang ini, Ify terbaring lemah dengan kepala yang mengeluarkan darah dan wajahnya yang pucat. Tidak ada yang menolong Ify. Sampai ada seorang laki-laki yang datang dan membawa Ify ke atas. Entah siapa laki-laki itu tapi saat dia sudah sampai di atas sana dia langsung memeluk Ify sambil menangis.
*********
Shilla masuk kedalam rumahnya dengan tubuh yang bergetar.
"Shilla kamu kenapa sayang ?"tanya mama nya khawatir kepada Shilla.
"Shilla masuk kedalam kamar dulu ma "Shilla dengan cepat masuk kedalam kamarnya.
"Shilla kamu kenapa sayang "teriak mama nya. Tak lama Riko pun datang dan langsung menghampiri mama Shilla.
"Tante Shilla dimana ?"tanya Riko.
"Shilla baru aja masuk kedalam kamar nya. Memang ..."
"Makasih tante "Riko dengan cepat masuk kedalam kamar Shilla meninggalkan mama Shilla uang terlihat kebingungan.
CLEK...
Pintu dibuka oleh Riko. Shilla yang sedang duduk di kasurnya langsung berlari memeluk Riko dan menangis disana. Riko mengusap kepala Shilla.
"Udah lo jangan nangis. Lo nggak salah, lo nggak berniat buat ngakuin semua itu kan "ucap Riko.
"Gue..gue..hiks..gue takut..."ucap Shilla sambil menangis.
"Lo jangan takut. Gue sepupu lo, gue akan selalu ada buat lo. Gue nggak akan membiarkan lo menderita. Gue udah janji sama lo kan tentang itu "ucap Riko. Shilla tidak menjawabnya dan terus menangis.
"Jangan nangis, ada gue disini"ucap Riko.
********
Rio memeluk Ify sambil menangis. Ya, orang yang menolong Ify adalah Rio. Laki laki tadi adalah Rio.
**Flash back **
Rio kebingungan karena saat dia sudah sampai di bukit ini ternyata Ify sudah tidak ada disini lagi. Perasaannya semakin tidak enak.
"Ify "teriak Rio.
"Ify lo dimana ? Ify "teriak Rio lagi. Rio yakin jika telah terjadi sesuatu kepada Ify. Dia menjadi teringat dengan percakapan Riko dan Shilla tadi. Apakah Shilla melukai Ify? Rio menggelengkan kepalanya. Itu tidak mungkin.
" Ify "teriak Rio. Rio mencari Ify sampai mendekati jurang.
"Ify lo dimana ? Ify..Ify "teriak Rio. Rio jatuh terduduk di tanah. Dia menundukkan kepalanya. Seharusnya dia tidak pulang tadi dan pastinya semua ini tidak akan terjadi.
Dan saat Rio mendongakan kepalanya, Rio melihat seseorang di dasar jurang ini dan orang itu terlihat seperti Ify. Rio mempertajam lagi penglihatannya dan memang benar jika itu adalah Ify.
"Ify "teriak Rio. Rio pun dengan nekat ikut turun kedalam jurang itu namun dengan hati hati.
"Ify...ify bangun "ucap Rio sambil menepuk pipi Ify. Rio terkejut saat melihat tangannya yang berdarah dan darah itu adalah darah yang keluar dari kepala Ify.
"Nggak lo nggak akan ninggalin gue kan "ucap Rio sambil menggelengkan kepalanya.
"Lo harus bertahan gue akan bawa lo ke rumah sakit. Lo harus bertahan "ucap Rio. Lalu dia pun membopong Ify dan membawa ify ke atas. Namun usahanya selalu gagal, namun Rio tidak menyerah dan akhirnya dia dan Ify pun bisa sampai ke atas.
**********
"Ify "ucap Rio lirih. Dia menepuk pipi Ify pelan berharap Ify akan meresponnya. Namun tidak Ify sama sekali tidak meresponnya.
"Lo pernah janji kan sama gue. Kalau lo nggak akan ninggalin gue lagi. Gue mohon bertahan fy, gue mohon. Lo nggak bisa hidup tanpa gue kan ? Gue juga nggak bisa hidup tanpa lo. Gue mohon bertahan Ify "ucap Rio.
Air mata itu. Akhirnya menetes dari mata Rio. Ya, Rio menangis. Menangis hanya untuk Ify dan karena seorang Ify.
"Gue mohon bangun "lirih Rio sambil terisak. Lalu dia pun memeluk Ify erat. Dia tidak peduli dengan baju nya yang akan terkena darah dari Ify. Rio tidak ingin kehilangan pelukan ini. Dia takut jika dia tidak bisa memeluk Ify lagi.
Bukankah mereka berdua sudah janji jika mereka tidak akan berpisah lagi bukan ? Tapi apa ini? Apakah dengan cinta bisa membuat Ify bertahan ? Apakah dia bisa bertahan ? Ataukah ia akan memilih menyerah dan memilih untuk pergi agar terlepas dari semua beban nya ? Betul kah semuanya harus berakhir seperti ini....Bersambung...
*Gimana part ini ? Semoga memuaskan ya. Vote sama comment ya biar semangat lagi ngetuk nya. Thanks for reading *
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...