Aku sangat mengkhawatirkan mu...
Ify sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa karena dokter mengatakan jika Ify tidak apa apa, dia hanya banyak fikiran dan hanya memerlukan istirahat yang banyak.
Rio tetap setia menunggu Ify bangun. Sedari tadi Rio hanya diam sambil terus memperhatikan wajah cantik Ify.
Senyum Rio mengembang saat Ify mulai menggerakan matanya sampai akhirnya mata Ify benar benar terbuka.
"Lo udah bangun,fy "ucap Rio. Kesadaran Ify masih belum sepenuhnya terkumpul, Ify mengerjapkan matanya mencoba untuk memperjelas penglihatannya.
"Gue ada dimana ?"tanya Ify saat kesadaran nya benar benar sudah terkumpul.
"Lo ada di rumah sakit, tadi lo pingsan. Jadi gue bawa lo kesini "jawab Rio. Ify langsung merubah posisinya menjadi duduk.
"Heh lo jangan duduk dulu, lo harus istirahat "ucap Rio.
"Apa peduli lo "ucap Ify tajam.
"Gue mau pulang "ucap Ify sambil mencabut paksa infusan yang menempel ditangan nya.
Rio membelalakan matanya melihat apa yang dilakukan oleh Ify.
"Heh lo gila! Apa yang lo lakuin ?"Ify tidak memperdulikan ucapan Rio. Ify perlahan turun dari tempat nya berbaring lalu mencoba berdiri tapi sepertinya tenaga nya masih lemah. Ify pun hendak terjatuh namun Rio dengan cepat menahannya.
"Gue kan udah bilang sama lo,ngeyel banget sih lo "dumel Rio kesal sedangkan Ify hanya mendesis saja.
"Lepasin gue, gue mau pulang bego "ucap Ify tapi Rio menggelengkan kepalanya. Ify menatap Rio tajam, namun bukannya takut Rio malah membalas tatapan Ify tak kalah tajam nya.
"Ok kalau lo mau pulang, gue akan anterin lo "akhirnya Rio memilih untuk mengalah saja.
"Nggak, gue bisa pulang sendiri "tolak Ify. Rio membuang nafas kesalnya.
"Kalau lo tetap ngeyel, gue nggak akan ngebiarin lo pulang dari sini "ancam Rio sambil menatap tajam Ify. Ify menelan ludah nya saat melihat tatapan Rio yang sangat menyeramkan bahkan lebih menyeramkan dari tatapan nya. Dengan terpaksa Ify pun menganggukan kepalanya.
"Ok gue pulang bareng sama lo "serah Ify yang membuat Rio mengembangkan senyum kemenangan nya yang membuat Ify ingin muntah.
"Ya udah lo tunggu dulu disini, gue mau bilang dulu sama dokter nya "ucap Rio sedangkan Ify hanya menurut. Rio membantu Ify duduk lalu pergi meninggalkan Ify untuk menemui dokter.
Ify terdiam sambil terus melihat Rio yang semakin lama semakin menjauh. Entah mengapa perasaan Ify sekarang sangat nyaman jika berada disamping Rio. Ify tidak pernah seperti ini sebelumnya. Bahkan hanya Rio lah, laki laki yang pertama kali dapat berbicara panjang lebar dengannya dan Rio lah laki laki yang sekarang dapat membuatnya nyaman.
"Makasih Rio "lirih Ify sambil mengembangkan senyum nya. Senyum yang sangat manis sekali,namun sayang tidak ada satu orang pun yang melihat senyum Ify saat ini.Bersambung...
*Hai maaf pendek aku nya lagi ngerjain tugas nih sambil bikin cerita. Segini dulu ya..sampai bertemu di part berikutnya. Penasaran nggak ?*
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...