Malaikat Hidup Ku part 57

1.1K 53 1
                                    

  Ibu Ira dengan beberapa guru BK lainnya membawa Ify menuju UKS. Deva dan Ozy sama sama bertos ria sedangkan lintar hanya dapat menundukkan kepalanya.
"Eh..gue nggak mau ya kalau sampai ada yang tau kalau lo cuma pura-pura tadi "ucap Deva sambil menatap tajam Lintar.
"Iy..iya Dev "ucap Lintar gemetar sedangkan Deva hanya menyunggingkan senyum sinis nya.
                  ********
  Ray masuk kedalam kamar mandi siswa. Banyak siswa yang menatap sinis Ray namun Ray tidak memperdulikan nya.
  BRAK...
Ray menutup pintu manar mandi dengan keras sehinga menimnulkan bunyi yang keras juga.
  "Arghhhh..."teriak Ray dari dalam kamar mandi. Dia meninju berulang kali tembok yang ada disampingnya. Dia seolah tidak peduli dengan tangannya yang terluka.
"Ray benci sama kakak "bentak Ray keras sambil terus meninju tembok itu.
"Ray benar benar benci sama kakak ! Ray baru sadar sekarang. Ternyata kakak itu nggak sayang sama Ray. Kakak nggak peduli sama Ray, kakak nggak nganggap Ray sebagai adik kakak. Ray benci sama kak Ify "teriak Ray. Air matanya mulai berjatuhan.
  Tok..Tok..
"Ray kamu ada didalam ? Buka pintunya Ray "terdengar suara Bu Ira dari luar.
"Nggak mau, Ray nggak mau keluar. Terserah ibu mau hukum Ray. Ray nggak mau keluar "teriak Ray. Ibu Ira menggedor keras pintu kamar mandi.
"Ray ibu bilang buka pintunya ! Kakak kamu pingsan "ucap Bu Ira.
        Deg...
Ray langsung terdiam. Kakak nya pingsan ? Kak Ify ?
Ray langsung membuka pintu kamar mandi.
"Kakak ify ada dimana ? "tanya Ray. Bu Ira tidak langsung menjawab, dia masih terkejut dengan wajah Ray yang dihiasi oleh air mata.
"Kakak kamu ada di UKS "ucap Bu Ira. Ray pun langsung berlari menuju UKS.
                 ************
  Rio langsung turun mendahului Shilla dan Dea. Shilla cemberut.
"Tuh kan De. Belum apa apa dia udah kayak gitu sama gue "ucap Shilla. Dea menepuk pundak Shilla.
"Lo tenang aja, gue jamin Rio pasti bakalan jadi milik lo "ucap Dea. Sedangkan Shilla hanya menganggukan kepalanya saja.
                       *******
"Kak Ify "lirih Ray saat melihat kakak nya yang tengah berbaring di tempat tidur UKS. Ray mendekati Ify. Wajah Ify terlihat pucat. Ada apa dengan kakak nya ?
"Kakak bangun "ucap Ray. Perlahan air matanya mulai berjatuhan kembali. Digenggamnya tangan sang kakak yang terasa hangat.
"Ray minta maaf. Ray nggak bermaksud bikin kak Ify jadi kayak gini. Ray nggak bermaksud kak "ucap Ray sambil terisak.
"Emmm.."Ify bergumam kecil yang membuat Ray terkejut.
  Tak lama Ify pun membuka matanya.
"Ray "ucap Ify pelan.
"Kakak "ucap Ray tapi dengan suara dingin. Ify menatap Ray dengan tatapan sulit diartikan lalu menghela nafasnya dan merubah posisi nya menjadi duduk.
"Ray "ucap Ify.
"Kamu minta maaf sama Deva ya. Biar masalah ini cepat selesai "ucap Ify lembut. Ray menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Buat apa Ray minta maaf sama Deva kak ? Ray nggak ngelakuin apa apa "ucap Ray. Tatapan Ify sekarang berubah menjadi tajam.
"Ray kamu udah mengakui kesalahan kamu kan ? Kamu sendiri yang bilang kalau kamu memang mukul Deva. Jadi kamu harus minta maaf sama dia "ucap Ify.
"Kak Ify kenapa nggak bisa ngerti sih. Ray nggak salah Kak, mereka yang salah. Ray juga nggak sengaja mukul Deva. Ray melakukan itu karena Deva yang mulai duluan. Kenapa kak Ify nggak bisa ngerti semua itu ? Ray adik kakak kak, adik kakak. Bukan orang lain. Kakak harusnya bela Ray bukan malah bela mereka "bentak Ray. Ify terkekeh.
"Apa kamu pikir kakak membela mereka ? Ray kakak nyuruh kamu buat minta maaf sama Deva biar masalah ini cepat selesai Ray. Apa kamu nggak berpikir gimana kalau masalah ini malah berlarut-larut ? Apa kamu nggak kasihan sama ibu ? Gimana perasaan ibu kalau dia tau semua ini ? Kakak cuma menjaga perasaan ibu Ray. Ibu udah tua, dia udah susah selama ini. Kakak cuma nggak mau ibu sakit "ucap Ify. Perlahan air matanya kembali berjatuhan.
  Ray terdiam, air matanya juga ikut berjatuhan. Perlahan Ray berjalan mendekati Ify lalu memeluk Ify.
"Maafin Ray kak hiks...hiks..Ray minta maaf "ucap Ray sambil menangis. Ify membalas pelukan Ray dengan air mata yang ikut berjatuhan.
"Kakak yang harusnya minta maaf sama kamu. Kakak nggak bisa jadi kakak yang baik buat kamu "ucap Ify. Ray hanya menganggukan kepalanya.
"Tuhan...bagaimana Ify bisa pergi jika keluarga Ify mempunyai masalah yang besar seperti ini ? Bagaimana ?"...





Bersambung.....

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang