Malaikat Hidup Ku part 48

1.1K 58 1
                                    

  Keesokan harinya...

Hari ini adalah hari pertamanya Ify melakukan kemoterapi. Rio dengan setia menemani Ify. Rio tidak tega melihat Ify yang terus berteriak kesakitan saat obat yang disuntikkan kepada Ify mulai bekerja. Rio bahkan harus menerima tangannya diremas sangat kuat oleh Ify tapi Rio tidak marah. Dia yakin, sakit ditangan nya tidak sebanding dengan sakit yang sedang suami oleh Ify saat ini.
"Huek.."Ify muntah lalu terbaring lemas. Rio memberi minum kepada Ify.
"Capek ?"tanya Rio sedangkan Ify hanya menganggukan kepalanya saja lemas.
  Rio mengusap keringat di dahi Ify.  Sedangkan Ify hanya diam sambil terus menetralkan nafas nya yang masih memburu.
Rio menggenggam tangan Ify.
"Apa ada yang sakit ?"tanya Rio. Ify menganggukan kepalanya.
"Ini sakit "ucap Ify sambil mengusap tangan Rio yang memerah. Air matanya tiba tiba saja menetes. Rio yang mengerti itu pun langsung menghapus air mata Ify.
"Hei, nggak usah peduliin tangan gue. Gue nggak apa apa "ucap Rio. Ify mengusap tangan Rio.
"Gue minta maaf, seharusnya lo nggak perlu nemenin gue tadi "ucap Ify. Rio menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Gue nggak apa-apa, Ify. Lo ngga usah khawatir ya "ucap Rio. Rio mengusap kepala Ify lembut membuat Ify terpejam menikmati sentuhan tangan Rio di kepalanya sedangkan Rio hanya terkekeh melihat Ify yang terlihat menikmati sentuhan tangannya ini.
"Apa lo mau menyerah ?"tanya Rio. Ify membuka matanya lalu menggelengkan kepalanya.
"Gue udah berjanji kan buat tetap bertahan. Lagian gue masih punya banyak tugas "ucap Ify. Rio menyeritkan keningnya.
"Tugas ? Tugas apa ?"tanya Rio.
"Ada banyak tugas yang harus gue lakuin dan nggak bisa gue kasih tau ke lo "ucap Ify. Rio menatap Ify sendu. Ify bekuk pernah melihat tatapan Rio yang seperti ini.
"Kenapa ?"tanya Ify. Rio menggenggam tangan Ify.
"Apa disaat tugas lo udah selesai lo akan memilih untuk pergi ?"tanya Rio yang membuat Ify terdiam. Ify tersenyum lalu membalas genggaman tangan Rio.
"Gue akan bertahan semampu gue. Asalkan lo ada disamping gue, gue akan berusaha untuk bertahan "ucap Ify. Rio mengusap pipi Ify lembut. Ify kembali memejamkan matanya.
   CUP...
Ify membuka matanya dan menatap Rio terkejut. Rio menciumnya ? Benarkah ?
"Yo "lirih Ify.
"Gue melakukan itu karena gue takut jika gue nggak akan pernah bisa melakukan itu. Dan ..gue hanya takut kalau gue nggak bisa melihat lo lagi "ucap Rio. Ify tersenyum lalu tangan nya terulur untuk mengusap pipi Rio.
"Gue akan bertahan seperti yang lo inginkan, gue..."
"Gue takut kalau lo akan seperti Alyssa, yang pergi ninggalin gue karena takdir "Ify terdiam setelah Rio mengucapkan itu.
"Apa lo juga akan sama seperti Alyssa ? Yang pergi ninggalin gue karena takdir ?"tanya Rio. Ify hanya diam saja tanpa bisa menjawab.
"Gue..."
"Gue akan melalukan apapun untuk menyembuhkan lo. Ada sesuatu hal yang ingin gue katakan kepada lo "ucap Rio
"Apa ?"tanya Ify. Rio menggenggam tangan Ify yang berada di pipinya.
"Apa lo mau menjadi tunangan gue ?"ucap Rio yang membuat Ify terkejut.

 
     Cinta...
Akankah ini adalah ujung dari cinta ku ?...



Bersambung....

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang