Malaikat Hidup Ku part 62

1.2K 47 2
                                    

   Ayah sedari tadi menunggu Ify. Namun Ify tidak datang menghampirinya. Perasaan nya menjadi tidak enak.
"Ma, Ify mana ya  ? Tadi ayah suruh dia ngambil koper ayah di mobil, tapi dia belum juga datang "ucap Ayah.
"Sebentar aku cek dulu ke luar ya"ucap Ibu. Ibu pun beranjak menyusul Ify yang menurut Ibu masih berada di luar.
    Saat ibu berada di luar, dia tidak menemukan keberadaan Ify. Koper ayah juga jatuh, pintu mobil masih terbuka. Ibu mendekati mobil.
"Ify kamu dimana nak ? "ucap Ibu. Pandangan ibu tertuju kepada kertas yang tergeletak di kursi. Ibu pun mengambil dan membaca kertas itu.
   Suruh Rio datang ke*terserah dimana tempat nya*. Dalam waktu 10 menit, jika Rio belum juga datang. Gue pastikan nyawa Ify nggak akan selamat!!!.

  Tangan Ibu gemetar saat membaca surat itu. Ify diculik ?
"Ayaaahhhhhh, Rayyyyy "teriak Ibu. Tak lama ayah dan Ray pun datang menghampiri ibu dengan khawatir.
"Kenapa ma ? Mana Ify ?"tanya Ayah khawatir.
"Ify..ify.."ucap Ibu dengan suara gemetar sambil menyerahkan surat itu kepada ayah. Ayah dan Ray membaca surat itu. Tangan ayah langsung terkepal.
"Cepat hubungi Rio sekarang "bentak Ayah. Ray pun langsung menelepon Rio.
                **************
  Rio sedang bersiap-siap di kkamarnya tiba tiba handphone nya berdering. Ternyata Ray yang menelepon.
"Iya hallo Ray "
"Kak Rio cepat tolong kak Ify "
"Kenapa ? Ify kenapa ?"
"Kak Ify diculik kak. Dan penculik itu mau kakak yang bebasin kak Ify "
"Yaudah kamu tenang ya. Kamu tau dimana penculik itu nyekap kakak kamu ?"
"Kakak datang ke........kalau dalam waktu 10 menit kakak belum datang. Maka kak Ify nggak akan selamat "
"Ya ampun, yaudah kakak ke sana sekarang "
"Hati hati kak"
"Iya Ray "
   Rio dengan cepat mematikan sambungan nya lalu berlari keluar kamar.
"Rio kamu mau ke mana ?"tanya opa namun Rio tidak menghiraukannya. Dia terus saja berlari. Alvin, Cakka dan Gabriel yang merasakan ada hawa yang tidak enak pun mengikuti Rio.
                     *******
  Di ruangan yang kumuh tampak seperti gudang inilah tempat Dea dan Shilla menyekap Ify. Ify duduk di bangku dengan kedua tangan dan kaki nya yang diikat erat.
   BYUR ..
Dea menyiram air ke kepala Ify sehingga membuat Ify mengerjapkan matanya laku terbangun.
"Dea ? Lo..lo..apa yang lo lakuin ? Lepasin gue "bentak Ify. Dea tersenyum sinis.
"Nggak akan sebelum gue habisin lo "bentak Dea.
"Lo pikir gue takut sama lo ? Cepet lo lepasin gue sebelum gue akan melakukan hal yang nggak akan pernah lo lupain seumur hidup lo "bentak Ify. Dea dengan tenang berjalan menghampiri Ify. Lalu...
    PLAK..
Ify merasakan pipi nya berdenyut sakit. Tamparan Dea begitu keras sehingga menyebabkan bibirnya langsung mengeluarkan darah. Namun Ify tidak mau terlihat lemah. Dia menatap Dea tajam.
"Itu nggak sebanding dengan apa yang akan gue lakuin kepada lo nanti "ucap Dea sambil tersenyum sinis. Dea menjambak rambut Ify keras sehingga membuat kepala Ify mengadah ke atas saking kerasnya jambakan Dea kepada rambutnya.
"Gimana rasanya sakit kan ?"bentak Dea. Ify berusaha untuk tersenyum.
"Hahaha...lo kuat juga ternyata. Asal lo tau ya, lo itu sama sekali nggak pantas buat jadi tunangan sodara gue. Dan Rio juga terlalu sempurna buat cewek penyakitan kayak lo "bentak Dea sambil melepaskan kasar jambakan nya pada rambut Ify.
   Mata Ify langsung memanas saat Dea mengatakan semua itu.
"Tunggu ada seseorang yang juga mau ngasih pelajaran sama lo "ucap Dea sambil tersenyum sinis. Dia memberi isyarat kepada Shilla agar datang menghampiri nya.
"Shilla "pekik Ify kaget. Shilla hanya tersenyum.
"Lo benar benar keterlaluan Shilla ! Lo benar benar jahat tau nggak ! Lepasin gue "teriak Ify.
   PLAK..
  Ify harus menahan rasa sakit di pipi nya lagi karena tamparan dari Shilla.
"Lo yang jahat ! Lo Ify, lo yang jahat sama gue "bentak Shilla.
"LO YANG UDAH NGEREBUT RIO DARI GUE. LO YANG JAHAT "bentak Shilla lagi. Shilla mendekati Ify lalu kembali menampar Ify.
"Lo nggak mikirin perasaan gue kan ? Lo hanya mikirin perasaan lo aja. Asal lo tau, cewek penyakitan  yang tinggal nunggu kematian kayak lo itu nggak pantas buat milikin Rio. Dia terlalu sempurna buat lo. CEWEK PENYAKITAN "bentak Shilla. Shilla menghela nafasnya. Dia melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Waktu lo tinggal 5 menit lagi "ucap Shilla sambil tersenyum sinis.
"Kalau dalam waktu 5 menit Rio nggak dateng ke sini, nyawa lo akan habis di tangan gue "ucap Shilla.
  Ify menggelengkan kepalanya. Kenapa Rio juga harus datang kesini ?
"Nggak jangan bawa bawa Rio dalam masalah ini. Ini urusan kita bertiga, gue nggak mau kalau lo berdua sampai menyeret Rio dalam masalah ini "bentak Ify namun Shilla dan Dea tidak memperdulikan nya.
   Dea mengeluarkan pistol dari saku nya lalu mengarahkan ke arah Ify yang membuat Ify seketika menegang.
"Lo diam atau lo mati "ancam Dea sedangkan Ify hanya bisa menurut.
                    *********
  Ibu dan Ayah menyusul Rio ke tempat dimana Ify disekap oleh penculik itu. Sedangkan Ray menunggu di rumah.
  Rio juga mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sangat lebih dari rata rata. Alvin, Cakka dan Gabriel pun sampai tidak bisa mengejarnya. Mereka kehilangan jejak.
       ......
  Rio turun dari mobilnya bersamaan dengan ibu dan Ayah.
"Rio gimana Ify ?"tanya ibu khawatir.
"Bu, ibu tenang ya. Biar Rio selamatkan Ify ke dalem "ucap Rio.
"Om ikut "ucap Ayah. Rio menggelengkan kepalanya.
"Nggak om, kalau om ikut keselamatan  Ify akan lebih  terancam "ucap Rio.
"Ya sudah om akan tunggu disini dan akan menghubungi polisi "ucap Ayah. Rio hanya menganggukan kepalanya saja lalu dia pun masuk kedalam gudang itu.
   CLEK...
Rio membuka pintu membuat Shilla, Dea dan Ify menatap ke arahnya. Rio terkejut saat melihat Dea yang sedang memegang sebuah pistol. Dan hati Rio langsung mencelos melihat keadaan Ify. Tangannya terkepal keras, tatapan nya menajam kepada Dea yang terlihat tenang tapi tidak dengan Shilla.
"Dea ! Lepasin Ify. Lo apa apaan sih hah ! "bentak Rio. Dea tertawa sinis.
"Mau gue ? Lo tanya mau gue ? Gue mau lo tinggalin cewek penyakitan kayak dia ini. Gue nggak rela kalau lo sama cewek penyakitan kayak dia ini "teriak Dea. Tangan Rio semakin terkepal keras.
"Apa urusan lo ?"bentak Rio.
"Apa lo nggak sadar atau lo pura-purab nggak sadar sama apa yang udah terjadi ? GARA GARA CEWEK PENYAKITAN KAYAK DIA, MAMA SAMA PAPA LO CERAI RIO "bentak Dea yang membuat semuanya terkejut.
"Gara gara dia orang tua lo cerai. Lo nggak tau kan ?"bentak Dea lagi. Rio hanya diam saja. Dia masih terkejut.
"Tapi nggak kayak gini juga caranya. Cara lo salah "bentak Rio. Dea menggelengkan kepalanya.
"Menurut gue ini adalah cara yang paling tepat. Gue akan memberi lo pilihan. Shilla atau Ify ?"tanya Dea.
"Maksud lo ?"tanya Rio tidak mengerti.
"Kalau lo pilih Shilla lo harus jauhin Ify dan Ify akan selamat. Tapi kalau lo malah milih Ify , lo harus siap menyaksikan kekasih yang lo sayangi ini masih di depan mata lo "ucap Dea.
"LO GILA "bentak Rio. Dea tersenyum.
"Selamat menyaksikan tuan Mario "ucap Dea sambil tersenyum sinis.
"Nggak gue nggak mau. Lo jangan main main sama nyawa Dea "bentak Rio.
"Lo pikir gue akan main-main ? Nggak sama sekali "bentak Dea. Dea mendekatkan ujung pistol nya ke kepala Ify membuat Ify memejamkan matanya.
"Dea gue bilang jauhin pistol itu dari Ify! Kalau sampai lo "
"Kalau sampai apa hah ! Lo pikir gue main main "bentak Dea. Tangan Rio terlihat gemetar.
"Oke "Dea menghela nafasnya.
"Kita bikin pertunjukan dulu "ucap Dea sambil tersenyum sinis.
"Shil, lepasin iketan kaki nya "suruh Dea sedangkan Shilla hanya tersenyum sinis lalu melepaskan ikatan di kaki Ify. Dia pun membantu Ify berdiri.
"Sekarang lo akan melihat pertunjukan nya Rio "ucap Dea sambil tersenyum sinis.
  PLAK..
  PLAK..
PLAK..
PLAK..
  Dea menampar pipi Ify berulang kali sehinggga membuat Ify langsing ambruk seketika. Rio membelalakan matanya melihat itu.
"Shilla lo ...Dea Lepasin. Gue nggak akan pernah maafin lo "bentak Rio geram.
"Ah atau lo aja yang mau mati "ucap Dea sambil mengarahkan pistol nya ke arah Rio. Ify langsung mendongakan kepalanya. Dia menggelengkan kepalanya.
"Nggak, jangan sakitin dia. Kalau sampai lo buat dia terluka sedikit pun, gue nggak akan tinggal diam "ucap Ify tajam. Dea dan Shilla tertawa sinis.
"Gimana ya ? Tapi gue nggak takut tuh "ucap Dea. Dia
Menatik pelatuk pistol itu.
    DOR.
  Argssssss...
Riooooooooo...



Bersambung...

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang