PLETAK..
PLETAK..
PLETAK..
PLETAK..
ARGHHHH...Ray mengerang kesakitan sambil menahan perih di mata nya saat Deva melemparinya dengan telur dan telur itu mengenai matanya. Rasanya sangat sakit dan perih sekali.
"Hahaha...wah Ray ih lo jorok banget sih "ucap Deva sambil tertawa penuh kemenangan.
"Dirumah lo nggak ada air ya buat lo mandi sampai sampai lo milih mandi sama telur hahaha.."ucap Ozy sambil tertawa. Ray menatap nanar dirinya yang saat ini kotor oleh telur telur ini. Lalu dia pun menatap tajam Deva dan Ozy.
"Wisss, kayaknya ada yang marah deh "ucap Deva sambil tertawa kembali bersama Ozy.
"Iya nih Dev, jadi takut gue hahaha "tambah Deva.
"Gue salah apa sih sama kalian berdua ?"tanya Ray terdengar lirih bahkan matanya juga sudah berkaca-kaca.
"Tolong kasih tau gue apa kesalah yang udah gue perbuat sama kalian berdua sampai sampai kalian tega berbuat kayak gini sama gue. Tolong jelasin sama gue "teriak Ray yang sudah tidak tahan.
"Apa karena gue sekolah disini ? Apa karena gue anak orang miskin ? Coba jelasin Dev, Zy. Apa salah gue sama kalian berdua ?"teriak Ray lagi. Kali ini Deva dan Ozy hanya diam. Entah mengapa mereka tidak bisa berkata lagi.
"Hahaha...gue juga nyadar diri. Gue emang nggak pantas buat sekolah disini dan gue juga nyadar kalau gue nggak pantas buat berteman sama kalian berdua. Tapi hanya satu yang pengen gue tanyakan sama kalian berdua. Terutama sama lo Dev "ucap Ray. Ray mengembuskan nafasnya.
"Apa begitu hina dan jijik nya gue sampai sampai kalian berdua nggak mau sahabatan sama gue ?"tanya Ray dan akhirnya air matanya pun jatuh juga. Dia menatap Deva dan Ozy dengan tatapan terluka.
**************
"Pak "ucap Manda kepada ayah Ify. Ayah Ify menatap mama Rio.
"Kalau bapak mengijinkan , bagaimana jika pertunangan Rio dan Ify kita laksanakan besok "ucap Mama Rio yang membuat Ayah Ify terkejut.
"Besok bu ? Apa tidak terlalu cepat ?"tanya Ayah.
"Memang terlalu cepat pak, tapi ini adalah cara yang terbaik. Sesudah kita memakamkan ibu nya Ify kita langsung laksanakan pertunangan ini "ucap Mama Rio.
"Tapi kenapa harus terburu-buru?"tanya Ayah Ify bingung. Mama Rio tersenyum penuh arti.
"Nanti bapak juga akan tahu, yang penting apakah bapak setuju dengan rencana saya ini ?"tanya Mama Rio.
"Baiklah bu, saya setuju. Yang penting Rio bisa menjaga anak saya dengan baik "ucap Ayah. Mama Rio menganggukan kepalanya.
"Saya jamin itu, pak "ucap Mama Rio.
************
Ray mendekati Deva dan Ozy.
"Sekarang gue harus apa ? Apa kalian juga mau mukulin gue atau bahkan sekalian bunuh gue aja biar kalian puas ?"tanya Ray lirih.
"Gue harus apa sekarang Dev, Zy? Jawab gue. Lo tahu, gue datang ke sini karena gue khawatir sama lo Dev. Gue nggak tahu kenapa gue harus sangat khawatir sama lo padahal lo nggak menganggap gue sebagai sahabat lo, tapi saat lo nelfon dengan suara yang seperti orang sedang kesakitan gue langsung buru buru datang ke sini. Gue khawatir kalau lo kenapa-kenapa. Tapi apa ini ? Kalian berdua malah berbuat kayak gini sama gue. Lo tahu Dev, nggak peduli kalau nggak nganggap gue sebagai sahabat lo, gue akan tetap anggap lo sebagai sahabat gue. Semakin gue mau membenci lo gue makan semakin ingin bersahabat sama lo. Tapi gue tahu itu cuma angan gue aja kan "ucap Ray sambil tersenyum miris.
Deva dan Ozy benar benar tak bisa berkutik lagi. Ray benar benar membuat mereka merasa terpojok.
"Nggak peduli apa yang akan kalian berdua lakuin sama gue nanti, gue tetap nggak akan bisa benci sama kalian "ucap Ray lalu dia pun membalikkan badannya dan beranjak pergi sambil terisak hebat. Sedangkan di belakangnya Ozy menatap dia dengan tatapan yang tidak bisa diartikan sedangkan Deva hanya membuang muka tanpa sadar air juga ikut menetes. Entah mengapa perasan nya menjadi perih saat Ray mengatakan semua itu. Apakah dia sejahat itu kepada Ray sampai sampai Ray menangis seperti itu ?Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...