Malaikat Hidup Ku part 4

2.2K 104 1
                                    

   Malaikat ku....

Rio dan Ray akhirnya sampai di depan rumah Ray. Rio terdiam melihat rumah Ray yang sederhana namun tidak terlalu kecil, disamping rumah juga terdapat seperti taman kecil dan banyak tanaman serta bunga yang ditanam di sekitar rumah.
"Kenapa kak, rumah Ray jelek ya ?"tanya Ray yang membuat Rio tersadar.
"Nggak kok Ray, rumah kamu bagus kok. Nyaman "ucap Rio yang sedikit merasa tidak enak kepada Ray.
"Ya udah masuk yuk kak"ajak Ray sedangkan Rio hanya menganggukan kepalanya saja. Rio turun duluan dari mobilnya lalu membantu Ray turun dan memapah nya sampai rumah.
"Ibu Ray pulang "ucap Ray sambil mengetuk pintu rumah. Tak lama kemudian pintu di buka oleh ibu Ray yang langsung terkejut melihat Ray yang di pegangi oleh Rio.
"Ray kamu kenapa sayang ? Kaki kamu kenapa luka ?"tanya Ibu khawatir. Ray tersenyum kecil melihat ibu nya.
"Ray tadi jatuh bu, untung aja ada kak Rio yang nolongin Ray "ucap Ray. Ibu melihat kearah Rio yang saat ini sedang tersenyum.
"Terima kasih ya nak Rio "ucap ibu sedangkan Rio hanya menganggukan kepalanya.
"Sama sama bu, kalau begitu saya pamit pulang dulu ya bu, Ray "pamit Rio sambil mencium tangan Ibu.
"Kenapa buru buru sekali, ayo masuk dulu "ucap Ibu. Rio hanya tersenyum menanggapi ucapan ibu.
"Rio ada urusan penting bu,nanti kapan kapan Rio main deh kesini. Kalau begitu Rio pamit ya bu, Ray "pamit Rio sedangkan Ray dan ibunya hanya menganggukan kepalanya. Rio pun beranjak menuju mobilnya lalu masuk kedalam mobilnya.
"Kemana sih lo Fy "gumam Rio. Lalu dia pun menjalankan mobilnya untuk mencari Ify.
    Sepanjang perjalanan Rio tidak bisa menemukan Ify. Tapi saat dia memutuskan kembali ke taman dia melihat seorang perempuan yang sangat mirip dengan Ify. Setelah mempertajam penglihatannya, ternyata benar. Perempuan itu adalah Ify. Rio pun dengan cepat menghampiri Ify.
   Tapi yang membuat Rio menghentikan langkahnya adalah saat Rio melihat Ify menangis. Baru pertama kali dia melihat Ify menangis.
"Nangis aja lo "ucap Rio yang membuat Ify menolehkan wajahnya.
"Elo "keget Ify. Rio menaikan satu alisnya.
"Kenapa lo ?"tanya Rio.
"Lo ngapain disini ?"tanya Ify. Rio tertawa kecil.
"Terserah gue dong, ini kan tempat umum "jawab Rio. Ify menatap Rio malas. Lalu dia pun beranjak meninggalkan Rio.
   Rio tersenyum lalu mengikuti Ify dari belakang. Merasa diikuti Ify pun mempercepat langkahnya. Rio yang menyadari itu juga mempercepat langkahnya. Ify menghela nafas nya kesal. Ify menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya. Tapi...
   Degg...

Jantung Ify serasa berhenti berdetak, saat Ify membalikkan badannya tiba tiba Rio langsung menariknya kedalam pelukan Rio. Ify dapat mendengar detak jantung Rio saat ini dengan jelas.
   Ify melepaskan pelukan Rio secara paksa lalu mendorong tubuh Rio.
"Lo apa-apaan sih "bentak Ify sambil menatap Rio tajam.
"Gue cuma ngerasa kalau lo butuh sebuah pelukan yang bisa membuat lo tenang "jawab Rio seadanya. Ify manatap Rio tak percaya.
"Kenapa lo ikut campur sama urusan gue sih ? Emang lo siapa ?"bentak Ify.
"Gue cuma mau lo ngerti tentang keadaan adik lo, adik lo nggak salah. Dia udah cerita sama gue,sebagai kakak lo seharusnya bela adik lo dong. Lo seharusnya dapat lebih mengerti sama apa yang terjadi sama adik lo. Lo seharusnya dengerin dulu penjelasan dari adik lo itu "ucap Rio yang membuat ify terdiam.
"Adik lo memukul temen nya karena temen nya itu selalu menghina dia, selalu mengejek dia dan adik lo sekarang udah nggak tahan sama semua itu. Dia nggak salah fy, dia cuma udah nggak kuat lagi sama semua ejekan dari temen temen nya itu "ucap Rio. Mata Ify kembali memanas.
"Jangan ikuti gue "ucap Ify sambil menatap Rio tajam lalu dia pun beranjak meninggalkan Rio. Ify berlari karena takut jika Rio akan mengejarnya lagi. Ify hanya ingin sendiri sekarang. Dia ingin menenangkan pikirannya saat ini.
"Hiks...hiks..."akhirnya tangisan itu tak bisa Ify tahan lagi. Ify menangis sekarang. Setelah sekian lama dia tidak pernah menangis lagi dan sekarang lah Ify menangis. Ify menangis untuk meluapkan semuanya. Semua beban berat yang selalu dia tanggung selama ini. Ify sudah tidak kuat lagi sekarang.
"Gue kakak yang buruk hiks..gue kakak yang jahat. Gue nggak bisa ngertiin adik gue sendiri hiks..hiks..gue kakak yang buruk gue nggak pantas jadi kakak "Ify terus berucap sambil menangis. Tiba tiba ada yang memeluknya.
"Nangis sepuas lo, luapin semua nya "Ify hapal suara ini. Ini adalah suara Rio. Ify membiarkan saja Rio saat ini memeluknya karena memang Ify membutuhkan sebuah sandaran untuknya menangis dan meluapkan semuanya.
"Gue kakak yang buruk hiks..hiks.."Ify memukul dada Rio untuk meluapkan semuanya dan Rio hanya dapat menerima semua itu. Rio tidak tega melihat Ify saat ini.
"Gue kakak jahat, gue nggak pantas dipanggil kakak hiks..gue nggak pantas "ucap Ify.
   Rio semakin mengeratkan pelukannya.
"Gue .."suara Ify menjadi melemah sekarang. Rio yang merasakan ada sesuatu yang tidak beres pun langsung melepaskan pelukannya dan melihat keadaan Ify. Ternyata Ify pingsan.
"Fy bangun fy jangan bercanda "ucap Rio sambil menepuk pipi Ify pelan. Rio dapat melihat wajah Ify yang saat ini sudah pucat. Dia sangat khawatir sekarang.
"Bertahan Fy "ucap Rio. Lalu Rio pun menggendong Ify kedalam mobilnya dan dengan cepat membawa Ify menuju rumah sakit.




Bersambung....

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang