Malaikat Hidup Ku part 56

1K 48 0
                                    

  "Kakak "lirih Ray.
"Kakak hanya nggak mau kalau ibu sampai tau tentang ini. Kakak nggak mau ibu sedih "ucap Ify.
"Tapi kuliah kakak.."
"Udah kamu nggak usah mikirin tentang kuliah kakak. Ayo kita ke sekolah kamu "ucap Ify sedangkan Ray hanya bisa menurut. Melawan Ray tidak akan mungkin melakukan itu.
              *************
  Pagi ini Rio bersemangat untuk pergi ke kampusnya karena Ify juga pasti akan masuk kuliah.
"Wah ..rapi banget sih anak mama ini "ucap Manda. Rio tersenyum lalu mencium tangan Mama nya, oma nya dan opa nya.
"Rio berangkat dulu ya "ucap Rio.
"Iya hati hati di jalan "pesan oma sedangkan Rio hanya menganggukan kepalanya.
"Rio berangkat semua "ucap Rio lalu beranjak keluar. Rio terkejut saat melihat Dea yang sudah berada di dalam mobilnya.
"Lo "ucap Rio kaget.
"Gue numpang. Udah buruan berangkat "ucap Dea. Rio mendengus kesal lalu masuk kedalam mobil nya.
  "Lo itu dasar .. Shilla ! "ucap Rio kaget saat melihat Shilla yang duduk disamping Dea. Shilla tersenyum kepada Rio.
"Lo..lo kok ada disini ?"tanya Rio terbata bata.
"Lah emangnya kenapa ? Kamu kan tunangan aku. Jadi aku boleh dong berangkat bareng kamu "ucap Shilla. Rio tersenyum sinis.
"Gue bukan tunangan lo. Dan sekarang gue mau lo turun dari mobil gue "ucap Rio. Shilla menggelengkan kepalanya.
"Nggak mau "jawab Shilla.
"Gue bilang turun "ucap Rio.
"Nggak mau "ucap Shilla tetap keukeuh. Dea menggelengkan kepalanya..
"Udah lah yo, cepetan berangkat kita bisa telat "ucap Dea.
"Tapi dia.."
"Yo berangkat "bentak Dea. Rio mendengus lalu mulai menjalankan mobilnya . Shilla tersenyum puas. Ternyata Dea adalah orang yang tepat untuk bisa membantu mendapatkan Rio.
                         *********
  Ify dan Ray sudah sampai di sekolah Ray dan langsung masuk kedalam ruang BP. Ternyata di ruang BP sudah ada Deva dan Ozy dan satu orang anak laki laki yang bernama lintar.
"Selamat pagi "ucap Bu Ira. Ify tersenyum.
"Jadi apa penyebab yang membuat Ray harus memanggil Orang tuanya ke sekolah bu ?"tanya Ify. Bu ira menghela nafasnya.
"Jadi begini, kemarin saya melihat Ray memukul Deva sampai Deva babak belur "ucap Bu ira yang membuat Ray terkejut.
"Nggak kak, itu nggak bener. Bu ibu jangan berbicara seperti itu, Ray nggak mukulin Deva "ucap Ray. Ify menatap Ray tajam yang membuat Ray kembali diam.
"Jadi mana yang namanya Deva ?"tanya Ify. Deva mengangkat tangan ya.
"Saya kak "ucap Deva.
"Apa benar kalau Ray udah mukulin kamu ?"tanya Ify. Deva menganggukan kepalanya.
"Iya kak, kalau kakak nggak percaya kakak bisa tanya sama ozy dan lintar "ucap Deva. Ify menatap Ozy dan lintar.
"Iya kak, ozy lihat sendiri kalau Ray mukulin Deva "ucap Ozy. Ray menatap Ozy tajam.
"Iya kan lintar ?"tanya ozy. Ray menatap lintar tajam. Seakan memohon agar lintar tidak membantu ozy dan Deva. Namun..
"Iya kak, bahkan Ray menghina Deva kemarin. Ray jahat kak "ucap lintar.
"Nggak kak, itu semua nggak bener. Ray nggak ngelakuin apa apa kak. Ray berani bersumpah. Dan lo lintar, kemarin lo liat sendiri kan kalau bukan Deva yang ngehina gue "bentak Ray.
"Ray jaga ucapan kamu "bentak Bu Ira.
"Oke, Ray ngaku kalau memang Ray mukul Deva kemarin. Tapi Ray mukul Deva karena Deva udah mancing emosi Ray duluan bu. Deva menghina Ray. Coba ibu yang ada di posisi Ray, ibu juga akan melakukan hal yang sama kayak Ray. Bagaimana perasaan ibu saat tidak ada satu orang pun yang mau menjadi teman ibu ? Dijadikan kacung? Dihina ? Dikucilkan di kelas ? Dan bagaimana perasaan ibu saat teman ibu menghina orang tua Ibu ? Ibu bisa ngerti kan ?" teriak Ray.
  PLAK..
  Ray memegangi pipi nya yang di tampar oleh Ify. Air mata nya langsung jatuh begitu saja.
"Jaga ucapan kamu. Kamu nggak pantas ngomong kayak gitu ke guru kamu. Nggak sopan Ray "ucap Ify.
"Bahkan kakak pun nggak percaya sama Ray. Ray adik kakak kak, seharusnya kakak bela Ray. Bela Ray kak bukan bela mereka. Ray adik kakak bukan mereka "teriak Ray. Ray pun berlari ke luar.
"Ray "teriak Ify namun saat itu juga pandangannya menjadi kabur dan semuanya menjadi gelap. Bu ira dan guru BK lainnya terkejut lalu membantu Ify sedangkan Deva hanya tersenyum sinis.
"Rasain lo "batin Deva.



Bersambung...

*Vote and Comment nya ya *

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang