Ayah mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia menghela nafasnya lalu menghapus air matanya.
"Aku ijinkan kamu pergi,ma. Aku ikhlaskan kamu. Semoga kamu tenang disana, terima kasih untuk semuanya. Kamu adalah ibu yang baik "ucap Ayah sambil kembali mencium kening Ibu.
"Maaf pak kami akan memindahkan jenazah ke kamar jenazah "ucap seorang suster.
"Baik sus "ucap Ayah dengan suara bergetar. Suster itu pun dibantu dengan rekan nya membawa Ibu menuju kamar jenazah.
Ayah memandang ibu dengan tatapan hampa. Seluruh hidupnya seakan hilang. Air matanya kembali menetes namun dengan kasar ayah menghapus air matanya lalu pergi menuju ruang rawat Ify.
Sementara itu, Rio tampak gelisah dalam tidurnya. Dia pun akhirnya memutuskan untuk bangun.
"Rio kok kamu bangun nak ? Kamu harusnya istirahat biar kamu cepet pilih "ucap Mamanya.
"Ma Rio mohon, izinin Rio liat Ify ya ma. Rio nggak tenang kalau terus terusan diem terus "ucap Rio terdengar begitu memohon.
"Tapi nak .."
"Rio janji ma, Rio nggak akan kenapa-napa "ucap Rio yakin. Mamanya menghela nafasnya lalu menganggukan kepalanya pasrah.
"Yaudah kalau gitu mama izinin kamu. Pa, Ma. Papa sama mama mendingan pulang ya, istirahat "ucap Manda kepada oma dan opa.
"Tapi nak.."
"Ma, mama sama papa harus istirahat. Biar Manda yang jagain Rio "ucap Manda. Oma dan Opa hanya menganggukan kepalanya.
"Ya udah kalau gitu. Papa sama mama pulang ya "ucap Opa. Manda menganggukan kepalanya.
"Cepat sembuh ya Rio "ucap Oma sambil mencium kepala Rio. Rio hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
"Mama sama papa pulang "pamit Opa dan Oma.
"Hati hati dijalan "ucap Manda sedangkan opa dan oma hanya menganggukan kepalanya.
"Ma ayo "ucap Rio. Mama nya hanya mendengus. Anaknya ini sangat tidak sabaran.
"Iya, bentar mama ambil dulu kursi roda nya ya "ucap Mama Rio.
"Kenapa harus pake kursi roda sih ma ? Rio kan bisa jalan "ucap Rio kesal.
"Pakai kursi roda atau kamu nggak ketemu sama Ify "ancam Mama nya sedangkan Rio hanya nyengir meminta ampun kepada mamanya.
"Yaudah ayo mama bantu "ucap Mamanya. Rio menganggukan kepalanya. Lalu dia pun turun dari kasur rumah sakit dan duduk di kursi roda dengan bantuan mama nya.
"Maafin Rio ya, ma "ucap Rio. Mamanya menyeritkan keningnya.
"Maaf ? Maaf buat apa nak ?"tanya Mamanya bingung.
"Rio enak enakan duduk sedangkan mama harus capek capek dorong Rio "ucap Rio. Mamanya tersenyum lalu mengacak rambut Rio gemas.
"Nggak apa apa sayang "ucap Mamanya. Saat hendak mendorong kursi roda Rio, tiba tiba saja Rio menahan lengan mamanya.
"Ada apa lagi ?"tanya Mamanya bingung. Rio menatap mama nya.
"Sebelum ke Ify ada sesuatu hal yang ingin Rio tanyakan sama mama "ucap Rio serius.
"Apa ? Apa yang mau kamu tanyain sama mama ?"tanya Mamanya. Mata Rio sekarang tampak memerah menahan tangis.
"Apa benar kalau mama sama papa udah bercerai ?"tanya Rio yang membuat mamanya terpelonjak kaget.
"Rio "lirih Mamanya...
*********
Ayah mendekati Ify yang terbaring lemah dengan alat bantu pernafasan. Ayah berdiri disamping Ify.
Bibir ayah terangkat membentuk sebuah senyuman saat melihat wajah tenang Ify saat ini saat tertidur. Tapi tidak bisa dipungkiri oleh ayah jika hatinya kembali berteriak sakit saat melihat wajah Ify yang sangat mirip sekali dengan istrinya. Tanpa sadar air matanya kembali menetes.
Dielus nya dengan lembut pipi Ify yang tampak pucat.
"Ayo bangun nak,jangan kecewakan mama kamu. Ayo bangun dan lihat mama kamu untuk terkahir kalinya. Ayah mohon bangun "ucap Ayah dengan suara bergetar. Ayah memeluk tubuh Ify. Tangisnya seketika pecah. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan ia katakan saat Ify bangun nanti. Bagaimana jika Ify bertanya dimana ibu nya, apakah yang harus ayah jawab ? Oh jika Ify tahu, hati Ify akan hancur Seperti apa yang sedang dialaminya saat ini.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku
RomanceMembencinya ?.. Ya aku sangat membencinya. Merindukan nya ? ..Ya aku juga sangat merindukan nya. Aku membencinya namun aku juga merindukan nya bahkan sangat merindukan nya. Sempat terselip rasa iri kepada semua orang yang masih memiliki sosok pah...