Malaikat Hidup Ku part 6

1.8K 95 1
                                    

Ada apa dengan perasaan ku ?..

Rio membantu Ify masuk kedalam mobilnya. Setelah mendapatkan izin dari dokter Rio pun dapat membawa Ify pulang dengan cepat. Selama perjalanan mereka berdua hanya saling berdiam. Rio diam diam melirik kearah Ify yang saat ini sedang memejamkan matanya sambil menyenderkan kepalanya ke kursi mobil.
"Lo nggak apa apa kan, fy ?"tanya Rio khawatir. Ify mendesis pelan, mengumpati Rio yang bawel sekali. Ify membuka matanya lalu menatap Rio tajam.
"Lo bisa nggak sih nggak berisik, kepala gue pusing denger lo bicara terus "ucap Ify kesal .
"Ya gue kan cuma khawatir sama lo "Ify terdiam mendengar jawaban dari Rio. Rio mengkhawatirkan nya ? Benarkah ?
"Kita makan dulu ya "ucap Rio yang langsung membuat Ify tersadar.
"Nggak, gue nggak mau. Gue mau pulang "tolak Ify cepat sambil menggelengkan kepalanya.
''Nggak kita akan tetap makan "tegas Rio, Ify menggelengkan kepalanya kuat kuat.
"Nggak, gue mau pulang. Gue mau pulang Rio "teriak Ify yang membuat telinga Rio serasa mau pecah saja. Rio menghentikan mobilnya, Ify yang tidak siap pun akhirnya keningnya terbentur ke depan.
"Lo bisa nyetir nggak sih "ucap Ify kesal sambil mengusap keningnya yang sakit. Bahkan rasa pusing itu kini kembali hadir.
Rio menatap Ify tajam, bahkan sangat tajam. Ify hanya dapat menelan ludah nya melihat tatapan Rio itu .
"Lo nurut aja ok, lagian lo pasti belum makan kan ? Gue nggak mau ya nanti lo malah pingsan lagi "ucap Rio sambil menatap ify tajam. Ify menghela nafas nya pelan lalu kembali menyenderkan kepalanya ke kursi.
"Terserah lo, gue capek "ucap Ify lemas sambil menutup matanya. Rio menatap Ify menjadi tidak enak sendiri.
"Ya udah kita pulang aja "serah Rio akhirnya yang membuat Ify membuka matanya dan langsung menatapnya.
"Kenapa ? Ini kemauan lo kan ? Lo mau pulang kan ?"tanya Rio karena Ify masih terus memperhatikannya.
Ify hanya menganggukan kepalanya saja lalu kembali mengalihkan pandangan nya kearah lain.
Rio dan Ify akhirnya sudah sampai di depan rumah Ify. Rio membantu Ify keluar dari mobilnya lalu memapah Ify menuju rumah Ify.
"Gue bukan anak kecil, gue bisa jalan sendiri "ucap Ify yang risih sebenarnya bukan karena risih tapi karena jantung Ify sekarang sudah berdetak tidak karuan apalagi saat Rio memegang tangannya.
"Nurut aja bisa nggak "Ify hanya melengos saja menghadapi Rio. Saat sampai di depan pintu Ify langsung menyuruh Rio pulang.
"Pulang lah, udah sampai sini aja "ucap Ify dingin. Rio hanya dapat bersabar saat ini.
"Iya iya gue pulang "ucap Rio malas. Sebenarnya Ify ingin sekali tertawa saat ini melihat wajah Rio yang lucu saat sedang kesal seperti itu namun dia mencoba untuk menahannya.
"Ya udah sana "usir Ify sambil mendorong tubuh Rio.
"Sabar dong, iya gue pulang. Hati hati jangan sampai kelelahan inget pesen dokter tadi "Ify hanya menatap malas Rio yang seolah sedang menasehati nya saat ini.
Rio mendelik kesal karena Ify tidak mendengarkan ucapannya, dengan terpaksa Rio pun beranjak meninggalkan Ify.
Dari belakang terlihat Ify yang sedang menyunggingkan senyum nya.
"Rio "teriak Ify yang membuat langkah Rio terhenti. Rio membalikkan badannya untuk menunggu Ify berbicara.
"Makasih karena udah nolongin dan nganterin gue pulang "ucap Ify tulus tapi tanpa menyunggingkan senyum nya seperti tadi. Rio mengembangkan senyum nya sangat manis sekali sehingga membuat Ify terdiam di tempat nya. Rio perlahan berjalan kembali mendekati Ify. Saat sudah berada di hadapan Ify, Rio kembali tersenyum lalu mengacak rambut Ify pelan.
"Sama sama, gue pulang dulu "setelah mengucapkan itu pun Rio langsung benar benar pergi meninggalkan Ify yang masih mematung. Ify memegang dadanya. Jantung nya sungguh berdetak sangat cepat sekali. Perlahan senyum itu kembali menghiasi wajah Ify. Ify tersenyum kecil. Lalu segera membuka pintu dan masuk kedalam rumah.
*R.I.O*
Rio mengendarai mobilnya sambil tiada hentinya tersenyum. Rio tersenyum mengingat kembali wajah ify yang cantik dan sangat lucu menurutnya.
"Hhh...ada apa dengan perasaan gue ? Kenapa rasanya nyaman banget saat gue deket sama lo, fy "gumam Rio. Lalu dia pun kembali tersenyum lagi.

Apa benar perasaan ini mulai tumbuh...

bersambung...

 Malaikat Hidup Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang