015 - Festival Bunga Sakura: Saksi Mata itu... Diapakan?

121 27 7
                                    

Vote dan komentarnya 🙏😊

Terima kasih, selamat membaca~


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

Namjoon kenal Jung Hoseok karena temannya Seokjin. Yang dia tahu, Hoseok adalah murid tahun kedua kelas IIB yang paling update gosip terbaru.

Namjoon mana mau berurusan lebih jauh sama si tukang gosip ini. Tapi, kadang informasinya berguna juga, sih. Apalagi, dia ini cuman tahu, tidak menyebarkan gosip sembarangan. Karena itu mau tidak mau, Namjoon bertanggung jawab melindungi Hoseok di tempat gelap ini.

Sebenarnya Namjoon bete banget. Ini tugas pribadi dari Kepsek, tapi malah ada gangguan tak terduga di akhir. Kenapa Hoseok harus ada di hari terakhir festival, di saat semuanya bakalan berakhir? Ngebetein.

Seperti janji, Hoseok tidak berbicara sama sekali. Sesekali Namjoon memarahi Hoseok yang menginjak ranting atau tidak sengaja menginjak hal lain yang berpotensi membuat mereka ketahuan.

Aku, kan, bukan agen rahasia. Mana bisa ngintai. Hoseok merutuk lagi.

Padahal bukan salah Hoseok yang ada di sini. Ini semua salah Yoonji. Tapi, dipikir-pikir lagi, salah rasa penasaran Hoseok yang menghilangkan pemikiran rasionalnya.

Namjoon juga gak bicara apa-apa tentang bangunan ini. Sepi, horor, dekat hutan.

"Kenapa gak kau lepas aja tuh sepatu? Berisik abis." Namjoon melirik tajam pada Hoseok di belakangnya.

Hoseok menjulurkan kepala, tidak mengerti. Tidak peduli apa yang sedang terjadi di sini, Hoseok berusaha mengikuti alurnya.

"Aku mau masuk ke dalam. Sepatumu itu berisik kalau menapak di semen."

Ke dalam?!

Biarpun Namjoon tidak mendengar suara hati Hoseok, udah kelihatan dari mukanya.

"Bicaralah." Ujar Namjoon pada akhirnya. Kasihan juga kalau Hoseok tidak bicara.

"Kenapa ke dalam?!" Seru hoseok tertahan.

"Aku ingin mendengar pembicaraan mereka." Jawab Namjoon santai. Karena memang itu tujuannya. "Kalau mau, kau tinggal di sini bentar."

"Loh, memangnya beneran ada orang, ya, di dalam? Saya gak lihat ada lampu."

"Di lantai dua. Dari sisi ini gak kelihatan. Aku sudah mengeceknya kemarin."

"Wah... Eh, ini bukan saatnya takjub. Ngapain seonbae ngambil resiko dengerin pembicaraan?"

"Siapa tahu mereka masih bisa kabur setelah dikepung. Paling gak, yah, aku tahu ke mana selanjutnya harus bergerak."

"Kepung? Oleh siapa, Seonbae? Mereka ini siapa, sih?" Hoseok semakin mengerutkan dahinya.

Drrt! Drrt!

Hape Namjoon getar. Tertera nama kontak Kepsek di sana. Dia memiringkan tubuhnya sedikit agar Hoseok tak dapat melihat hapenya. Setelah itu, dia segera mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Ah, ya? ... Tidak perlu? ... Baik. Apa waktunya sudah pas? ... Ah, saya sedang bersama orang lain. Tidak sengaja ... Baik ... Sersan di telepon berikutnya? Baik."

Namjoon segera melihat Hoseok dengan pandangan serius. Hoseok yang dilihat kaget. Karena dia berusaha ngintip hape Namjoon. Tidak berhasil, sih.

"Hoseok-ah, setelah telepon berikutnya, kita akan pergi ke sisi lain bangunan. Aku bisa melihat lebih jelas bagian dalam bangunan dari sana."

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang